Jelang CES, LG Paparkan Gambaran Hidup dengan Affectionate Intelligence

Selasa, 07 Jan 2025 16:02
Jelang CES, LG Paparkan Gambaran Hidup dengan Affectionate Intelligence
Presentasi yang dilaksanakan di LG World Premiere, pada 6 Januari lalu. Foto: Istimewa
Comment
Share
JAKARTA - LG Electronics (LG) mengungkap visi perusahaan bagi penciptaan pengalaman pengguna dengan dukungan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence – AI). Membawa tema “Life’s Good 24/7 with Affectionate Intelligence”, visi ini diungkap dalam sebuah perhelatan khusus, LG World Premiere, pada 6 Januari.

Visi dipaparkan menjelang penyelenggaraan Consumer Electronic Show (CES) 2025 yang dikenal luas sebagai ajang tahunan bagi pameran perangkat elektronik konsumer inovatif di dunia, lebih dari 1,000 peserta, termasuk berbagai media dan mitra perusahaan, hadir dalam paparan tersebut yang juga disiarkan langsung secara daring.

LG “Affectionate Intelligence” merupakan konsep yang dibawa LG dalam mendefinisikan ulang pemahaman teknis terkait kecerdasan buatan (AI) yang lebih memfokuskan pada potensinya dalam merevolusi paradigma pengalaman penggunaan. Konsep yang dibawanya ini berupaya memanfaatkan teknologi AI untuk lebih memahami dan berempati pada penggunanya. Hal ini untuk memberikan pengalaman penggunaan berbeda dan lebih terpersonalisasi.

Dalam upaya memberi paparan mengenai konsep LG Affectionate Intelligence, panggung penyelenggaraan LG World Premiere dibagi menjadi tiga area yang masing-masing mewakili ruang hidup berbeda. Mulai dari rumah (Home), ditengah mobilitas (Mobility), hingga ruang komersial dan bahkan virtual (Commercial and even Virtual spaces). Dilengkapi dengan berbagai demonstrasi menarik, LG memberikan gambaran nyata mengenai manfaat AI yang akan mentransformasi kehidupan sehari-hari seseorang menjadi lebih baik.

Penyelenggaraan LG World Premiere sendiri diawali dengan sebuah video berjudul “Less Artificial, More Human”. Tepat setelahnya, William Cho sebagai CEO LG memberikan pidato utama.

“Di LG, kami mengintegrasikan AI dengan mulus ke dalam ruang hidup fisik di sekitar kita. Kami melihat ruang bukan hanya sebagai lokasi fisik, namun sebagai lingkungan tempat pengalaman menyeluruh menjadi kenyataan. Mulai dari seluruh ruang di rumah, ditengah mobilitas, ditengah bisnis atau komersial, dan bahkan Virtual,” kata CEO Cho.

“Di ruang-ruang ini, perangkat dan layanan akan saling harmoni untuk menciptakan nilai bagi pengguna yang sama sekali baru. Di sinilah Affectionate Intelligence kami benar-benar bersinar, menonjol dari yang lain,” imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakannya, terdapat tiga elemen mendasar untuk mewujudkan visi besar tersebut. Ketiganya yaitu perangkat yang terhubung, agen AI yang andal dan layanan terintegrasi.

Perangkat yang terhubung dikatakan Cho menjadi salah satu aset terbesar LG. Hal ini tak hanya merujuk pada ratusan juta produk pintar LG yang sudah digunakan di seluruh dunia. Lebih dari itu, Cho juga menyoroti langkah perusahaan tahun lalu yang telah mengakuisisi Athom sebagai penyedia solusi rumah pintar. Hal ini membuat LG kini menawarkan konektivitas tanpa batas dengan perangkat IoT (Internet of Thing) bagi lebih dari 170 merek global.

Mengenai agen AI, dikatakannya, LG akan meningkatkan LG FURON. Agen AI LG ini menggabungkan kekuatan AI generatif yang dibangun di atas model bahasa besar dengan penginderaan spasial waktu nyata dan wawasan tentang pola gaya hidup pengguna.

Agen AI ini dibuat dengan kemampuan dapat memahami situasi dan konteks pengguna secara real-time. Hal ini membuatnya dengan mudah mengkoordinasikan perangkat dan layanan untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih disesuaikan dan responsif. Sekaligus dalam waktu bersamaan, memberikan perlindungan data pribadi.

Memberdayakan Layanan Terintegrasi Berbasis AI dengan Microsoft

Untuk mendukung visinya dalam menyediakan layanan terpadu, William Cho mengumumkan kemitraan strategis dengan Microsoft. Melalui kemitraan ini, kedua perusahaan memiliki rencana untuk memimpin inovasi dengan menggabungkan dua kekuatan besar. Di satu sisi, produk dan wawasan dari pengguna produk LG yang meliputi penggunaan dari berbagai ruang seperti rumah, area mobilitas dan komersial. Sementara di sisi lain, teknologi AI Microsoft diperlukan untuk menerapkan layanan terpadu AI yang empatik.

Dalam kesempatan tersebut, Judson Althoff selaku Executive Vice President dan Chief Commercial Officer Microsoft menyatakan, bahwa di Microsoft, mereka percaya AI akan mengubah cara kita hidup dan bekerja secara fundamental.

"Kami sangat senang bermitra dengan LG Electronics sebagai pionir dalam penciptaan ruang yang cerdas dan terhubung, untuk mengintegrasikan AI ke dalam pengalaman hidup sehari-hari.” kata dia.

Kedua perusahaan dikatakannya akan berupaya meningkatkan agen AI untuk berbagai ruang. Termasuk didalamnya yaitu rumah, kendaraan, hotel dan kantor.

LG sendiri telah menerapkan teknologi pengenalan suara dan ucapan sintesis Microsoft dalam Self-Driving AI Home Hub miliknya. Hal ini memungkinkannya memahami beragam aksen, pengucapan dan ekspresi sehari-hari. Rencana tersebut juga mencakup pengembangan agen AI yang tidak hanya memahami dan berinteraksi dengan pelanggan, tetapi juga memprediksi kebutuhan dan preferensi mereka.

Althoff juga mengumumkan kolaborasi lebih lanjut antara Microsoft dan LG dalam bidang pusat data AI. Dengan sistem manajemen termal dan teknologi pendingin canggih LG yang dioptimalkan untuk pusat data AI, kemitraan ini bertujuan meningkatkan efisiensi energi di tulang punggung infrastruktur AI yang penting ini. Kedua perusahaan berencana untuk menciptakan pusat data generasi berikutnya yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Membawa Visi AI ke Dalam Kehidupan Nyata

Memberikan gambaran terkait visi Affectionate Intelligence yang disampaikan William Cho, meninggalkan model presentasi yang mengandalkan presenter, LG memaparkannya dalam sebuah sandiwara singkat di atas panggung. Berkisah tentang kehidupan sebuah keluarga dari pagi hingga malam hari, drama ini dibuat sekaligus untuk mendemonstrasikan inovasi AI LG yang akan dibawa pada CES 2025 dibawah visi perusahaan “Better Life for All” untuk peningkatan kehidupan sehari-hari.

Dalam adegan di pagi hari, FURON sebagai agen AI LG, mendemonstrasikan kemampuannya dalam lebih memahami pengguna dengan sebuah percakapan: “Saya memperhatikan ada yang batuk tadi malam, jadi saya menyesuaikan suhu ruang untuk kenyamanan Anda.” Tak hanya itu, FURON bahkan mendemonstrasikan kemampuannya untuk memberikan saran,”Anda tidak memiliki rencana apapun sore ini, mengapa tak menemani ibu untuk memeriksakan Kesehatan?"

Berlanjut dengan perjalanan di pagi hari. Dalam mobil, solusi penginderaan dalam kabin berbasis AI dari LG mendeteksi saat pengemudi terlupa membawa termos kopi. Dengan kepintarannya, agen AI ini membuat percakapan: “Apakah Anda bermaksud mengunjungi kafe yang berjarak sekitar dua menit dari sini untuk mendapatkan kopi?”

Tak hanya itu, kepintaran AI dalam kabin ini juga memantau sinyal biometrik. Memberikan respon pada peningkatan detak jantung sebelum jadwal rapat sore ini, kabin secara otomatis memutar musik yang menenangkan untuk membantu pengemudi menjadi rileks.

Di sisi lain, sistem secara proaktif juga menawarkan perubahan rute untuk menghindari kecelakaan dan merekomendasikan penggunaan video conference dalam kendaraan bila kepadatan lalu lintas memberi resiko pada kemungkinan penggunanya telat dari janji rapat penting yang telah dijadwalkan. Bahkan saat akan tiba di kantor, AI memberikan sentuhan personal seperti memberikan tampilan klip liburan keluarga sebelumnya pada kamera internal dan eksternal.

Dalam adegan sepulang dari bekerja, menjadi saat bagi TV di ruang keluarga yang menggunakan teknologi AI bekerja meningkatkan pengalaman hiburan dalam rumah. Mulai dari menganalisis lingkungan sekitar, kebiasaan dan riwayat penggunaan untuk kemudian merekomendasikan konten yang sesuai. Bila pengguna memberi pernyataan kesulitan untuk mendengarkan dialog dalam sebuah tayangan, AI akan bekerja menyesuaikan audio dan meningkatkan kejernihan suara. Hal ini dilakukan dengan mengisolasi dari suara latar dengan tetap membuatnya seolah berasal dari layar TV.

Pengalaman Pengguna yang Sempurna dan Menyeluruh

Menutup pidatonya, CEO William Cho menekankan peran AI dalam mendorong perubahan transformative di sektor bisnis pada pengguna akhir (B2C – business-to-consumers) dan antar sektor bisnis (B2B - business-to-business). Hal ini dilakukannya dengan memberi tekanan pada inisiatif inovatif LG seperti LG Smart Cottage. Ini merupakan rumah modular kompak yang mengintegrasikan berbagai perangkat berbasis AI, sistem HVAC dan teknologi canggih lainnya yang dibuat LG untuk meredefinisi sebuah hunian.

Demikian pula, LG membayangkan mobil sebagai “gua digital yang dipersonalisasi” dengan menampilkan solusi berkendara dengan perangkat lunak dan teknologi AI yang memahami dan beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal. Tujuannya, memberikan pengalaman mobilitas inovatif.

Dalam solusi pabrik pintar, LG memanfaatkan lebih dari 60 tahun keahlian manufaktur kelas dunia, menawarkan sistem manufaktur generasi berikutnya yang didukung oleh AI dan robotika. Selain itu, sistem manajemen termal berbasis AI LG dan teknologi pendingin canggih mengoptimalkan efisiensi energi di pusat data AI di seluruh dunia.

“Tujuan utama kami sederhana namun mendalam. Memanfaatkan AI sebagai sarana untuk menciptakan nilai bagi penggunanya secara menyeluruh, di mana pun mereka berada,” kata CEO Cho.

“Terlepas dari bagaimana AI mengubah hidup kita, satu hal tidak akan pernah berubah. Yaitu janji LG tentang Kehidupan yang Baik sesuai filosofi perusahaan; Life’s Good. Dengan komitmen teguh ini, kami berusaha keras memberikan pengalaman pengguna yang berbeda – baik yang terlihat maupun tidak terlihat – kepada semua orang, di mana pun, dan kapan pun,” pungkas William Cho.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru