RUPST BRI 2025: Dividen Rp51,73 Triliun dan Rencana Buyback Rp3 Triliun
Rabu, 26 Mar 2025 02:17

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025, di Jakarta. Foto/Istimewa
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025, di Jakarta. Pada kesempatan ini, BRI menyetujui pembagian dividen sebesar Rp51,73 triliun, yang meningkat dibandingkan dividen tahun 2024 yang sebesar Rp48,10 triliun.
Selain itu, BRI juga berencana melakukan pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai hingga Rp3 triliun.
RUPST BRI 2025 mencakup sepuluh mata acara yang diputuskan, tiga di antaranya dijelaskan lebih lanjut oleh Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi. Tiga keputusan utama tersebut adalah Penetapan Penggunaan Laba Bersih (dividen tunai), Rencana Pembelian Kembali Saham, dan Perubahan Pengurus Perseroan.
Penetapan Dividen Tunai
Untuk tahun buku 2024, BRI mencatatkan laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp60,15 triliun. Dari jumlah tersebut, BRI menetapkan total dividen tunai sebesar Rp51,73 triliun. Pada 15 Januari 2025, BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp20,33 triliun atau Rp135 per lembar saham. Sisa dividen yang akan dibayarkan adalah sebesar Rp31,40 triliun.
Dividen ini termasuk pembayaran kepada negara sebesar Rp27,68 triliun (termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 15 Januari 2025 sebesar Rp10,88 triliun). Sisanya akan dibayarkan proporsional kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal pencatatan (recording date).
“Perseroan dalam memperhitungkan pembayaran dividen telah mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya adalah struktur modal yang kuat dan likuiditas yang cukup untuk ekspansi bisnis dan mitigasi risiko pengelolaan bank, termasuk CAR yang diproyeksikan terjaga di atas 19% dalam jangka panjang,” jelas Hendy.
Rencana Buyback
Selain dividen, RUPST BRI 2025 juga menyetujui rencana untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai hingga Rp3 triliun.
Buyback ini akan dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diharapkan selesai dalam waktu 12 bulan setelah tanggal RUPST. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan nilai pemegang saham serta mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan.
Perubahan Pengurus
RUPST BRI 2025 juga menyetujui perubahan pengurus perseroan, termasuk pemberhentian beberapa nama dari jabatan mereka, seperti:
# Sunarso sebagai Direktur Utama
# Catur Budi Harto sebagai Wakil Direktur Utama
# Handayani sebagai Direktur Bisnis Konsumer
# Supari sebagai Direktur Bisnis Mikro
# Beberapa pengurus lainnya.
Selain itu, terjadi perubahan nomenklatur jabatan anggota Direksi Perseroan, dengan beberapa perubahan jabatan dari Direktur Kepatuhan menjadi Direktur Human Capital & Compliance, dan lainnya.
RUPST juga mengangkat nama-nama baru sebagai anggota Direksi dan Komisaris, antara lain Hery Gunardi sebagai Direktur Utama dan Hakim Putratama sebagai Direktur Operations
Mata Acara RUPST BRI 2025
Secara keseluruhan, RUPST BRI 2025 membahas sepuluh mata acara, di antaranya:
# Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan
# Penetapan Penggunaan Laba Bersih
# Penetapan Gaji/Honorarium dan Insentif
# Penunjukan Akuntan Publik
# Persetujuan Pengkinian Rencana Aksi Pemulihan BRI
# Pembelian Kembali Saham (Buyback)
# Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
# Perubahan Susunan Pengurus
Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPST ini mencerminkan komitmen BRI untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya,” pungkas Hendy.
Selain itu, BRI juga berencana melakukan pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai hingga Rp3 triliun.
RUPST BRI 2025 mencakup sepuluh mata acara yang diputuskan, tiga di antaranya dijelaskan lebih lanjut oleh Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi. Tiga keputusan utama tersebut adalah Penetapan Penggunaan Laba Bersih (dividen tunai), Rencana Pembelian Kembali Saham, dan Perubahan Pengurus Perseroan.
Penetapan Dividen Tunai
Untuk tahun buku 2024, BRI mencatatkan laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp60,15 triliun. Dari jumlah tersebut, BRI menetapkan total dividen tunai sebesar Rp51,73 triliun. Pada 15 Januari 2025, BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp20,33 triliun atau Rp135 per lembar saham. Sisa dividen yang akan dibayarkan adalah sebesar Rp31,40 triliun.
Dividen ini termasuk pembayaran kepada negara sebesar Rp27,68 triliun (termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 15 Januari 2025 sebesar Rp10,88 triliun). Sisanya akan dibayarkan proporsional kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal pencatatan (recording date).
“Perseroan dalam memperhitungkan pembayaran dividen telah mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya adalah struktur modal yang kuat dan likuiditas yang cukup untuk ekspansi bisnis dan mitigasi risiko pengelolaan bank, termasuk CAR yang diproyeksikan terjaga di atas 19% dalam jangka panjang,” jelas Hendy.
Rencana Buyback
Selain dividen, RUPST BRI 2025 juga menyetujui rencana untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai hingga Rp3 triliun.
Buyback ini akan dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diharapkan selesai dalam waktu 12 bulan setelah tanggal RUPST. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan nilai pemegang saham serta mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan.
Perubahan Pengurus
RUPST BRI 2025 juga menyetujui perubahan pengurus perseroan, termasuk pemberhentian beberapa nama dari jabatan mereka, seperti:
# Sunarso sebagai Direktur Utama
# Catur Budi Harto sebagai Wakil Direktur Utama
# Handayani sebagai Direktur Bisnis Konsumer
# Supari sebagai Direktur Bisnis Mikro
# Beberapa pengurus lainnya.
Selain itu, terjadi perubahan nomenklatur jabatan anggota Direksi Perseroan, dengan beberapa perubahan jabatan dari Direktur Kepatuhan menjadi Direktur Human Capital & Compliance, dan lainnya.
RUPST juga mengangkat nama-nama baru sebagai anggota Direksi dan Komisaris, antara lain Hery Gunardi sebagai Direktur Utama dan Hakim Putratama sebagai Direktur Operations
Mata Acara RUPST BRI 2025
Secara keseluruhan, RUPST BRI 2025 membahas sepuluh mata acara, di antaranya:
# Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan
# Penetapan Penggunaan Laba Bersih
# Penetapan Gaji/Honorarium dan Insentif
# Penunjukan Akuntan Publik
# Persetujuan Pengkinian Rencana Aksi Pemulihan BRI
# Pembelian Kembali Saham (Buyback)
# Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
# Perubahan Susunan Pengurus
Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPST ini mencerminkan komitmen BRI untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya,” pungkas Hendy.
(TRI)
Berita Terkait

News
BRI RO Makassar Berbagi Bahagia di Bulan Ramadan dengan Aksi Sosial
BRI Regional Office Makassar turut serta dalam berbagi kebahagiaan di bulan Ramadan kali ini, dengan menggelar berbagai aksi sosial untuk masyarakat sekitar.
Minggu, 23 Mar 2025 19:04

Makassar City
Ibadah Haji dan Umrah Lebih Mudah dan Nyaman dengan BRI
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk alias BRI terus memberikan kemudahan bagi para nasabahnya dalam melakukan transaksi. Termasuk bagi para jemaah haji dan umrah.
Minggu, 23 Mar 2025 12:21

Ekbis
Agenda RUPST 2025 Danamon Disetujui: Tebar Dividen Rp1,1 Triliun & Perubahan Direksi
Seluruh agenda yang diajukan dalam rapat ini disetujui, termasuk pembagian dividen sebesar 35% dari laba bersih 2024 sebesar Rp1,1 triliun dan perubahan susunan direksi.
Sabtu, 22 Mar 2025 00:24

Ekbis
Jutsuka, Produk Ikan Asin Bulukumba yang Kini Tersebar ke Penjuru Indonesia
Potensi perikanan Indonesia melimpah ruah. Hanya saja, potensi tersebut belum dimanfaatkan dengan optimal. Kondisi itulah yang memantik Rizki Awalfindy merintis Jutsuka Arung Bahari.
Jum'at, 21 Mar 2025 23:54

Makassar City
Ripuji Lontaratta, UMKM Binaan BRI yang Menjaga Kebudayaan dalam Aksesoris Fesyen
Aksara Lontaratta tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan suku Bugis. Namun, keberadaannya mulai tergerus. Generasi sekarang banyak yang tidak lagi mengenal salah satu aksara dunia yang terdaftar di Unicode ini.
Selasa, 18 Mar 2025 11:05
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Tampak Lowong, Paripurna Visi Misi Bupati dan Wabup Jeneponto Minim Peserta
2

RUPST BRI 2025: Dividen Rp51,73 Triliun dan Rencana Buyback Rp3 Triliun
3

Dampak Efisiensi Anggaran, Industri Perhotelan di Sulsel Mulai Rumahkan Karyawan
4

BPJS Kesehatan Buka Posko Mudik di Pelabuhan Makassar, Bisa Cek Kesehatan-Pijat Gratis
5

Indosat Kebut Pemerataan Digital Lewat Ekspansi Jaringan di Indonesia Timur
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Tampak Lowong, Paripurna Visi Misi Bupati dan Wabup Jeneponto Minim Peserta
2

RUPST BRI 2025: Dividen Rp51,73 Triliun dan Rencana Buyback Rp3 Triliun
3

Dampak Efisiensi Anggaran, Industri Perhotelan di Sulsel Mulai Rumahkan Karyawan
4

BPJS Kesehatan Buka Posko Mudik di Pelabuhan Makassar, Bisa Cek Kesehatan-Pijat Gratis
5

Indosat Kebut Pemerataan Digital Lewat Ekspansi Jaringan di Indonesia Timur