Dari Limbah Jadi Primadona Ekspor: Kreasi UMK Binaan Pertamina Sulawesi
Rabu, 11 Jun 2025 19:20

Pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) asal Manado, Tjahyani, berhasil mengubah limbah dan kekayaan hayati Sulawesi Utara menjadi produk kerajinan bernilai tinggi. Foto/Istimewa
MANADO - Kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan menjadi kunci keberhasilan Tjahyani, pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) asal Manado, dalam mengubah limbah dan kekayaan hayati Sulawesi Utara menjadi produk kerajinan bernilai tinggi.
Berkat pendampingan dari Akademi UMK Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, usahanya berkembang pesat hingga menembus pasar ekspor. Kini, Tjahyani menjadi inspirasi bagi pelaku UMK berbasis keberlanjutan di wilayahnya.
Akademi UMK merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi. Program ini menjadi wadah pembinaan berkelanjutan bagi pelaku UMK dari berbagai daerah.
Melalui pelatihan produk, manajemen, pemasaran, hingga penguatan kapasitas usaha berbasis prinsip ramah lingkungan, Akademi UMK mendorong pelaku usaha kecil untuk menjadi lebih kompetitif di pasar nasional maupun global.
Usaha Tjahyani bermula pada 2014, dengan memanfaatkan limbah sisik ikan dari Pasar Bersehati. Ide kreatif tersebut muncul saat ia melihat sisik ikan kakap besar di kantin sekolah tempat ia menjemput anaknya. Sisik-sisik itu kemudian diolah menjadi bros, hiasan dinding, dan aksesori unik lainnya.
Pada masa pandemi COVID-19, dorongan untuk berinovasi semakin kuat. Ia mulai mengembangkan produk berbahan dasar kain ecoprint, memanfaatkan dedaunan khas Sulawesi Utara seperti daun gedi dan jarak merah. Teknik ini menghasilkan motif alami yang ramah lingkungan dan memiliki nilai estetika tinggi.
Tak berhenti di situ, Tjahyani juga mengolah serat pisang abaka—tanaman endemik Kabupaten Talaud—menjadi bahan kerajinan. Serat alami yang kuat, lentur, dan berwarna cerah ini cocok untuk membuat tas, dompet, dan aksesori lainnya.
“Dengan bimbingan dari Akademi UMK Pertamina Patra Niaga, saya tidak hanya dibantu dalam pengembangan produk, tetapi juga dalam pemasaran dan pelatihan manajemen usaha. Ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus berkarya sekaligus mengangkat potensi lokal Sulut,” ujar Tjahyani.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyebut kisah Tjahyani sebagai bukti ketangguhan dan inovasi UMK binaan mereka.
“Pertamina Patra Niaga melalui Akademi UMK hadir untuk mendorong pelaku usaha kecil agar mampu bertahan dan berkembang dengan pendekatan inovatif dan ramah lingkungan. Kami bangga dapat mendampingi UMK seperti Ibu Tjahyani yang tidak hanya kreatif, tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal,” jelas Fahrougi.
Ke depan, Akademi UMK Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi terus memperluas jangkauan pembinaan untuk UMK di berbagai wilayah Sulawesi.
Pendampingan dilakukan secara berkelanjutan, meliputi pengembangan produk, pelatihan manajemen usaha, penguatan akses pasar, dan penerapan prinsip usaha ramah lingkungan. Harapannya, potensi lokal yang melimpah dapat menjadi kekuatan ekonomi yang berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun global.
Berkat pendampingan dari Akademi UMK Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, usahanya berkembang pesat hingga menembus pasar ekspor. Kini, Tjahyani menjadi inspirasi bagi pelaku UMK berbasis keberlanjutan di wilayahnya.
Akademi UMK merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi. Program ini menjadi wadah pembinaan berkelanjutan bagi pelaku UMK dari berbagai daerah.
Melalui pelatihan produk, manajemen, pemasaran, hingga penguatan kapasitas usaha berbasis prinsip ramah lingkungan, Akademi UMK mendorong pelaku usaha kecil untuk menjadi lebih kompetitif di pasar nasional maupun global.
Usaha Tjahyani bermula pada 2014, dengan memanfaatkan limbah sisik ikan dari Pasar Bersehati. Ide kreatif tersebut muncul saat ia melihat sisik ikan kakap besar di kantin sekolah tempat ia menjemput anaknya. Sisik-sisik itu kemudian diolah menjadi bros, hiasan dinding, dan aksesori unik lainnya.
Pada masa pandemi COVID-19, dorongan untuk berinovasi semakin kuat. Ia mulai mengembangkan produk berbahan dasar kain ecoprint, memanfaatkan dedaunan khas Sulawesi Utara seperti daun gedi dan jarak merah. Teknik ini menghasilkan motif alami yang ramah lingkungan dan memiliki nilai estetika tinggi.
Tak berhenti di situ, Tjahyani juga mengolah serat pisang abaka—tanaman endemik Kabupaten Talaud—menjadi bahan kerajinan. Serat alami yang kuat, lentur, dan berwarna cerah ini cocok untuk membuat tas, dompet, dan aksesori lainnya.
“Dengan bimbingan dari Akademi UMK Pertamina Patra Niaga, saya tidak hanya dibantu dalam pengembangan produk, tetapi juga dalam pemasaran dan pelatihan manajemen usaha. Ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus berkarya sekaligus mengangkat potensi lokal Sulut,” ujar Tjahyani.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyebut kisah Tjahyani sebagai bukti ketangguhan dan inovasi UMK binaan mereka.
“Pertamina Patra Niaga melalui Akademi UMK hadir untuk mendorong pelaku usaha kecil agar mampu bertahan dan berkembang dengan pendekatan inovatif dan ramah lingkungan. Kami bangga dapat mendampingi UMK seperti Ibu Tjahyani yang tidak hanya kreatif, tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal,” jelas Fahrougi.
Ke depan, Akademi UMK Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi terus memperluas jangkauan pembinaan untuk UMK di berbagai wilayah Sulawesi.
Pendampingan dilakukan secara berkelanjutan, meliputi pengembangan produk, pelatihan manajemen usaha, penguatan akses pasar, dan penerapan prinsip usaha ramah lingkungan. Harapannya, potensi lokal yang melimpah dapat menjadi kekuatan ekonomi yang berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun global.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
Dukung UMKM Naik Kelas, Asmo Sulsel Gelar Seminar Pemasaran
Sebagai bagian dari komitmen dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal, Asmo Sulsel menggelar seminar bertema Strategi Pemasaran Produk UMKM bagi UMKM binaannya, Kebun Tetangga (KT) Cokonuri.
Rabu, 30 Jul 2025 18:57

News
Dukung Ekonomi Lokal, Kalla Beton Terima Sertifikat BMP
Kalla Beton kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung penguatan ekonomi lokal dengan menerima Sertifikat Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) dari BBSPJIPMM.
Rabu, 30 Jul 2025 18:17

News
Adu Masak Seru 'BGCC 2025' Hadir di Makassar, Banyak Hiburan & Promo Menarik
Pertamina, melalui produk unggulannya Bright Gas, kembali menggelar ajang kuliner nasional bergengsi Bright Gas Cooking Competition 2025 (BGCC 2025) dengan tema “Rasa Nusantara untuk Negeri”.
Rabu, 30 Jul 2025 15:49

Ekbis
Rambah Pasar Modern, UMKM Gowa Diminta Tingkatkan Kualitas Kemasan
Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin membuka Pelatihan Desain Kemasan untuk Peningkatan Nilai Jual Produk IKM Kabupaten Gowa di Hotel Continent Makassar, Selasa (29/7).
Selasa, 29 Jul 2025 17:55

Sulsel
Promosikan Produk UMKM ke Pasar Modern, Wabup Gowa Minta Pelaku Usaha Tingkatkan Kualitas Kemasan
Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin membuka Pelatihan Desain Kemasan untuk Peningkatan Nilai Jual Produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kabupaten Gowa di Hotel Continent Makassar, Selasa (29/07/2025).
Selasa, 29 Jul 2025 14:44
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Cetak Sejarah! PLN Masuk 500 Perusahaan Terbesar Dunia
2

Pemkot Makassar Matangkan Pembangunan Stadion Untia, Studi Lapangan ke JIS
3

Gelar Reses, Musakkar Serap Aspirasi Isu Kesehatan hingga Pendidikan
4

Fraksi Golkar Gelar Bimtek, Hadirkan Gubernur Lemhanas hingga Burhanuddin Muhtadi
5

Infrastruktur Penunjang PT Vale IGP Pomalaa Dibangun, Target Tuntas Oktober 2026
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Cetak Sejarah! PLN Masuk 500 Perusahaan Terbesar Dunia
2

Pemkot Makassar Matangkan Pembangunan Stadion Untia, Studi Lapangan ke JIS
3

Gelar Reses, Musakkar Serap Aspirasi Isu Kesehatan hingga Pendidikan
4

Fraksi Golkar Gelar Bimtek, Hadirkan Gubernur Lemhanas hingga Burhanuddin Muhtadi
5

Infrastruktur Penunjang PT Vale IGP Pomalaa Dibangun, Target Tuntas Oktober 2026