Kinerja PT Vale di Triwulan II 2025: Produksi Meningkat, Pendapatan Naik
Kamis, 31 Jul 2025 06:22
PT Vale mencatat produksi nikel mencapai 18.577 ton dalam matte pada triwulan II 2025. Jumlah itu mengalami kenaikan 9 persen dibandingkan triwulan sebelumnya. Foto/Istimewa
MAKASSAR - PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale” atau “Perseroan”, IDX Ticker: INCO) mencatatkan kinerja solid pada triwulan kedua tahun 2025 (“2T25”). Hal itu tercermin dari peningkatan produksi nikel, yang juga berpengaruh pada kenaikan pendapatan.
PT Vale mencatat produksi nikel mencapai 18.577 ton dalam matte pada triwulan II 2025. Jumlah itu mengalami kenaikan 9 persen dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 17.027 ton. Perkembangan positif ini mencerminkan fokus perusahaan yang berkelanjutan pada kualitas dan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan terencana yang efektif, yang keduanya penting bagi keberlanjutan operasional.
Secara tahunan (year-on-year), produksi pada 2T25 juga menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 12 persen, yang menggarisbawahi kinerja operasional Perseroan yang konsisten.
Lebih lanjut, produksi pada paruh pertama tahun 2025 (“1H25”) tercatat 2 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. Hal itu didukung oleh strategi pemeliharaan yang proaktif dilakukan oleh perusahaan dan berbagai peningkatan operasional lainnya sepanjang tahun.
Wakil Presiden Direktur dan Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale Indonesia, Abu Ashar, menyatakan pihaknya tetap optimis terhadap prospek produksi dan yakin akan kemampuan untuk mempertahankan stabilitas operasional sepanjang sisa tahun ini.
PT Vale menargetkan total produksi sekitar 71.234 metrik ton ("t") nikel dalam matte untuk tahun 2025, meningkat dari target tahun lalu. Pada 2T25, pengiriman nikel matte PT Vale juga meningkat menjadi 18.023 ton, dibandingkan dengan 17.096 ton pada triwulan pertama tahun 2025.
"Hal ini mencerminkan kinerja operasional yang stabil dan peningkatan efisiensi produksi," kata Abu Ashar.
Dalam laporan triwulan II 2025, PT Vale juga menyampaikan harga realisasi rata-rata nikel matte mencapai AS$12.091 per ton, sedikit meningkat dari AS$11.932 pada triwulan sebelumnya. Kenaikan harga yang moderat, dikombinasikan dengan volume pengiriman yang lebih tinggi, berkontribusi pada peningkatan total pendapatan, mencapai AS$220,2 juta — meningkat 7% dari AS$206,5 juta pada triwulan sebelumnya.
Direktur dan Chief Financial Officer PT Vale Indonesia, Rizky Putra, menyampaikan bahwa di sisi lain, selain penerapan royalti baru, keputusan perusahaan untuk mempercepat jadwal pemeliharaan terencana (sekitar 20 hari) mulai paruh kedua tahun 2025 juga berdampak pada operasi triwulan kedua kami.
Namun demikian, PT Vale berhasil mempertahankan EBITDA pada tingkat yang sehat sebesar AS$40,0 juta dengan laba bersih positif sebesar AS$3,5 juta untuktriwulan tersebut dan diharapkan dapat mengoptimalkan tingkat produksi untuk paruh kedua tahun ini.
"Kami akan memiliki baseline yang lebih kuat mulai paruh kedua tahun ini. Kami telah mencapai kesepakatan baru untuk penetapan harga nikel matte dengan para pelanggan dan juga memperoleh persetujuan untuk revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) sekitar 2,2 juta ton bijih saprolit dari blok Bahodopi. Perkembangan ini diharapkan dapat menghasilkan lebih banyak aliran pendapatan dan memperkuat baseline PT Vale ke depannya," jelas Rizky Putra.
Dalam laporan terbarunya, PT Vale juga menyatakan terjadi peningkatan konsumsi HSFO dan batubara secara triwulanan, terutama didorong oleh volume produksi yang lebih tinggi selama triwulan tersebut. Sebaliknya, konsumsi diesel pada 2T25 kembali ke tingkat normal, menunjukkan stabilisasi aktivitas operasional dan penggunaan energi.
Selama triwulan tersebut, harga HSFO dan batubara masing-masing turun sebesar 1% dan 19%, sementara harga diesel naik sebesar 8% dibandingkan 1T25. Penurunan harga batubara yang signifikan ini sejalan dengan tren penurunan harga komoditas global secara umum dan peningkatan efisiensi melalui penerapan strategi pengadaan material curah dalam operasional PT Vale.
Selain penghematan dari belanja energi pada 2T25, PT Vale juga telah melakukanoptimalisasi biaya yang ketat dan berkelanjutan, terutama dalam hal SG&A dan pengeluaran korporat lainnya untuk memastikan disiplin dalam menghadapi pasar yang penuh tantangan.
Per 30 Juni 2025, kas dan setara kas Perseroan mencapai AS$506,7 juta, turun dari AS$601,4 juta pada akhir triwulan sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan belanja modal sekitar AS$96,4 juta pada 2T25, dibandingkan dengan AS$128,1 juta pada 1T25.
PT Vale tetap berkomitmen untuk menjaga disiplin keuangan yang bijaksana dan akan terus mengelola pengeluaran dengan cermat untuk menjaga kas dan mendukung stabilitas keuangan jangka panjang. Perseroan tetap teguh dalam komitmennya untuk meningkatkan produktivitas dan mendorong peningkatan efisiensi biaya, memastikan daya saing jangka panjang dan keunggulan operasional.
Upaya ini didasarkan pada penerapan praktik penambangan yang bertanggung jawab, sejalan dengan tujuan utama yakni PT Vale hadir untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengubah masa depan. Bersama.
PT Vale mencatat produksi nikel mencapai 18.577 ton dalam matte pada triwulan II 2025. Jumlah itu mengalami kenaikan 9 persen dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 17.027 ton. Perkembangan positif ini mencerminkan fokus perusahaan yang berkelanjutan pada kualitas dan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan terencana yang efektif, yang keduanya penting bagi keberlanjutan operasional.
Secara tahunan (year-on-year), produksi pada 2T25 juga menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 12 persen, yang menggarisbawahi kinerja operasional Perseroan yang konsisten.
Lebih lanjut, produksi pada paruh pertama tahun 2025 (“1H25”) tercatat 2 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. Hal itu didukung oleh strategi pemeliharaan yang proaktif dilakukan oleh perusahaan dan berbagai peningkatan operasional lainnya sepanjang tahun.
Wakil Presiden Direktur dan Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale Indonesia, Abu Ashar, menyatakan pihaknya tetap optimis terhadap prospek produksi dan yakin akan kemampuan untuk mempertahankan stabilitas operasional sepanjang sisa tahun ini.
PT Vale menargetkan total produksi sekitar 71.234 metrik ton ("t") nikel dalam matte untuk tahun 2025, meningkat dari target tahun lalu. Pada 2T25, pengiriman nikel matte PT Vale juga meningkat menjadi 18.023 ton, dibandingkan dengan 17.096 ton pada triwulan pertama tahun 2025.
"Hal ini mencerminkan kinerja operasional yang stabil dan peningkatan efisiensi produksi," kata Abu Ashar.
Dalam laporan triwulan II 2025, PT Vale juga menyampaikan harga realisasi rata-rata nikel matte mencapai AS$12.091 per ton, sedikit meningkat dari AS$11.932 pada triwulan sebelumnya. Kenaikan harga yang moderat, dikombinasikan dengan volume pengiriman yang lebih tinggi, berkontribusi pada peningkatan total pendapatan, mencapai AS$220,2 juta — meningkat 7% dari AS$206,5 juta pada triwulan sebelumnya.
Direktur dan Chief Financial Officer PT Vale Indonesia, Rizky Putra, menyampaikan bahwa di sisi lain, selain penerapan royalti baru, keputusan perusahaan untuk mempercepat jadwal pemeliharaan terencana (sekitar 20 hari) mulai paruh kedua tahun 2025 juga berdampak pada operasi triwulan kedua kami.
Namun demikian, PT Vale berhasil mempertahankan EBITDA pada tingkat yang sehat sebesar AS$40,0 juta dengan laba bersih positif sebesar AS$3,5 juta untuktriwulan tersebut dan diharapkan dapat mengoptimalkan tingkat produksi untuk paruh kedua tahun ini.
"Kami akan memiliki baseline yang lebih kuat mulai paruh kedua tahun ini. Kami telah mencapai kesepakatan baru untuk penetapan harga nikel matte dengan para pelanggan dan juga memperoleh persetujuan untuk revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) sekitar 2,2 juta ton bijih saprolit dari blok Bahodopi. Perkembangan ini diharapkan dapat menghasilkan lebih banyak aliran pendapatan dan memperkuat baseline PT Vale ke depannya," jelas Rizky Putra.
Dalam laporan terbarunya, PT Vale juga menyatakan terjadi peningkatan konsumsi HSFO dan batubara secara triwulanan, terutama didorong oleh volume produksi yang lebih tinggi selama triwulan tersebut. Sebaliknya, konsumsi diesel pada 2T25 kembali ke tingkat normal, menunjukkan stabilisasi aktivitas operasional dan penggunaan energi.
Selama triwulan tersebut, harga HSFO dan batubara masing-masing turun sebesar 1% dan 19%, sementara harga diesel naik sebesar 8% dibandingkan 1T25. Penurunan harga batubara yang signifikan ini sejalan dengan tren penurunan harga komoditas global secara umum dan peningkatan efisiensi melalui penerapan strategi pengadaan material curah dalam operasional PT Vale.
Selain penghematan dari belanja energi pada 2T25, PT Vale juga telah melakukanoptimalisasi biaya yang ketat dan berkelanjutan, terutama dalam hal SG&A dan pengeluaran korporat lainnya untuk memastikan disiplin dalam menghadapi pasar yang penuh tantangan.
Per 30 Juni 2025, kas dan setara kas Perseroan mencapai AS$506,7 juta, turun dari AS$601,4 juta pada akhir triwulan sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan belanja modal sekitar AS$96,4 juta pada 2T25, dibandingkan dengan AS$128,1 juta pada 1T25.
PT Vale tetap berkomitmen untuk menjaga disiplin keuangan yang bijaksana dan akan terus mengelola pengeluaran dengan cermat untuk menjaga kas dan mendukung stabilitas keuangan jangka panjang. Perseroan tetap teguh dalam komitmennya untuk meningkatkan produktivitas dan mendorong peningkatan efisiensi biaya, memastikan daya saing jangka panjang dan keunggulan operasional.
Upaya ini didasarkan pada penerapan praktik penambangan yang bertanggung jawab, sejalan dengan tujuan utama yakni PT Vale hadir untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengubah masa depan. Bersama.
(TRI)
Berita Terkait
News
Kolaborasi MIND ID, PT Vale, & KLH Wujudkan Sungai Cipinang yang Bersih - Berdaya
Kegiatan penanaman pohon ini merupakan bagian dari Gerakan Bersih Sungai Cipinang, proyek percontohan pengelolaan sungai berbasis masyarakat.
Sabtu, 01 Nov 2025 17:12
Ekbis
PT Vale Catat Kinerja Kuat di Triwulan III 2025: Produksi, Pendapatan & Laba Meningkat
PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale” atau “Perseroan”; IDX: INCO), salah satu produsen nikel terkemuka di Indonesia, mengumumkan kinerja operasional dan keuangan untuk triwulan III tahun 2025.
Kamis, 30 Okt 2025 19:42
Ekbis
Bisnis Emas dan Haji Dorong Laba BSI Tembus Rp5,57 Triliun
Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh bisnis emas dan haji sebagai mesin utama bisnis BSI. Dengan kinerja tersebut, laba BSI mencapai Rp5,57 triliun hingga akhir Triwulan III 2025.
Kamis, 30 Okt 2025 17:54
News
PT Vale Raih Subroto Award 2025, 'Matano Iniaku' Jadi Simbol Tambang yang Menghidupkan
PT Vale dianugerahi Penghargaan Subroto 2025 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk kategori Kinerja Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM)
Minggu, 26 Okt 2025 09:06
Sulsel
PT Vale Tegaskan Kualitas Air Aman, Pemulihan Lingkungan Towuti Berjalan Terukur
PT Vale Indonesia terus melaksanakan langkah pemulihan pasca insiden kebocoran pipa minyak di wilayah Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Sabtu, 25 Okt 2025 15:51
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Guru Asal Gowa Juara 1 GTK Pelopor Komunitas Belajar Sulsel, Wakili Provinsi ke Tingkat Nasional
2
Luwu Timur Memanggil Jakarta, Saatnya Negara Hadir dengan Bandara Komersial yang Layak
3
Sosok Taufik Surullah, Kandidat Kuat Calon Ketua PAN Gowa
4
Gerindra Jeneponto Sayangkan Ada OPD Belum Realisasikan APBD Pokok 2025
5
Dapat Dukungan Mayoritas MWC, Muh Yusuf Lanjutkan Kepemimpinan NU Sidrap
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Guru Asal Gowa Juara 1 GTK Pelopor Komunitas Belajar Sulsel, Wakili Provinsi ke Tingkat Nasional
2
Luwu Timur Memanggil Jakarta, Saatnya Negara Hadir dengan Bandara Komersial yang Layak
3
Sosok Taufik Surullah, Kandidat Kuat Calon Ketua PAN Gowa
4
Gerindra Jeneponto Sayangkan Ada OPD Belum Realisasikan APBD Pokok 2025
5
Dapat Dukungan Mayoritas MWC, Muh Yusuf Lanjutkan Kepemimpinan NU Sidrap