PLN Masuk Fortune Global 500 Berkat Peningkatan Pendapatan

Jum'at, 01 Agu 2025 10:42
PLN Masuk Fortune Global 500 Berkat Peningkatan Pendapatan
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo saat mendampingi petugas melakukan monitoring sistem kelistrikan secara digital. PLN kini masuk 500 top perusahaan global versi Fortune. Foto/IST
Comment
Share
JAKARTA - PT PLN (Persero) berhasil menembus daftar Fortune Global 500 2025, menempati peringkat ke-469 dunia. Pencapaian ini didorong oleh pendapatan sebesar Rp545,4 triliun sepanjang 2024, yang tumbuh 11,9% dibandingkan tahun sebelumnya. PLN menjadi satu-satunya perusahaan utilitas asal Indonesia yang masuk dalam daftar perusahaan terbesar global ini.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari konsistensi dan ketangguhan PLN dalam meningkatkan daya saing global.

“Masuknya PLN ke dalam daftar Fortune Global 500 adalah bukti bahwa strategi transformasi yang kami jalankan membuahkan hasil. Ini bukan hanya pengakuan terhadap skala usaha kami, tetapi juga terhadap daya saing dan ketahanan bisnis PLN dalam menjawab dinamika global,” ujar Darmawan.

Dia menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan PLN berasal dari volume penjualan listrik yang mencapai 306,22 terawatt hour (TWh) pada 2024, atau naik 6,17% dibandingkan tahun sebelumnya. Penjualan listrik tersebut setara dengan Rp353,17 triliun.

Distribusi penjualan listrik didominasi oleh sektor rumah tangga (43%), diikuti sektor industri (30%), sektor bisnis (19%), dan sektor lainnya (8%). Konsumsi listrik rumah tangga tumbuh 6,62% menjadi 130,43 TWh, sementara konsumsi sektor industri meningkat 4,17% menjadi 92,28 TWh.

“Capaian ini tak lepas dari dukungan penuh Pemerintah dalam menciptakan iklim investasi dan kebijakan energi yang kondusif, serta kepercayaan masyarakat yang terus mendorong kami untuk memberikan pelayanan terbaik,” kata Darmawan.

Darmawan juga menjelaskan bahwa kinerja keuangan PLN diperkuat oleh efisiensi biaya dan optimalisasi portofolio bisnis yang responsif terhadap dinamika pasar global.

"Kami menerapkan efisiensi menyeluruh tanpa mengurangi kualitas layanan. Melalui digitalisasi sistem, penguatan struktur keuangan, dan inovasi layanan pelanggan, kami berhasil meningkatkan produktivitas sekaligus menekan beban operasional,” tambahnya.

Selain itu, kesehatan keuangan PLN terlihat dari membaiknya Debt to Equity Ratio (DER) menjadi 38,02%, serta peningkatan Consolidated Interest Coverage Ratio (CICR) menjadi 3,71 kali pada 2024.

Salah satu inisiatif kunci dalam penguatan sistem keuangan adalah program Cash War Room (CWR), yang mengintegrasikan pengelolaan anggaran, likuiditas, manajemen utang, dan valuasi aset. PLN juga menerapkan berbagai inisiatif strategis seperti spend control tower, centralized payment, dan centralized planning untuk menciptakan visibilitas tinggi dan menjaga efisiensi keuangan.

“Dengan sistem centralized payment, kami dapat mempercepat proses pembayaran bahkan sebelum jatuh tempo. Ini berdampak langsung pada kesehatan finansial dan daya saing perusahaan,” lanjut Darmawan.

Tidak hanya itu, total aset PLN pada akhir 2024 tercatat sebesar Rp1.772,4 triliun, naik 6,09% dibanding tahun sebelumnya, yang mencerminkan fundamental keuangan yang solid dan meningkatnya kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang PLN.

Darmawan juga menyoroti pentingnya sistem digital dalam mempercepat kinerja dan memperluas jangkauan layanan. PLN terus membangun infrastruktur teknologi untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan nasional serta memperkuat ekosistem energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Kami tidak berhenti bertransformasi. Ke depan, kami akan terus mendorong inovasi, membangun ekosistem energi hijau, dan memperluas kerja sama internasional demi memastikan PLN mampu bersaing di panggung global dan menjadi motor penggerak transisi energi Indonesia,” tutup Darmawan.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru