District Coffee 27 Hadir di Makassar, Usung Tema Kehangatan dan Budaya
Senin, 20 Jan 2025 14:58
Para co-founder District Coffee 27, Ingkas Ariska dan Ayi Djumardi melakukan pengguntingan pita, sebagai simbol grand launching kafe tersebut pada Senin (20/1/2025). Foto/Tri Yari Kurniawan
MAKASSAR - Opsi tempat nongkrong keren di Kota Makassar semakin banyak, dengan kehadiran District Coffee 27, yang terletak di Jalan Andi Mappanyukki nomor 27. Grand opening kafe itu berlangsung meriah, ditandai dengan pengguntingan pita dan pemotongan tumpeng pada Senin (20/1/2025).
Hadir dalam seremoni pembukaan para co-founder District Coffee 27, Ingkas Ariska dan Ayi Djumardi. Mereka menyambut hangat para tamu undangan. Termasuk memberikan penjelasan mengenai sejarah pembukaan bisnis ini dan mendampingi tamu undangan untuk berkeliling kafe tersebut.
Co-Founder District Coffee 27, Ingkas Ariska, menyampaikan persiapan pembukaan kafe ini sejatinya dimulai sejak dua tahun lalu. Olehnya itu, persiapan dari sisi tema, konsep, bahkan visi dan misi terbilang sudah sangat matang. District Coffee 27 sendiri mengusung tema kehangatan dan budaya.
Tema kehangatan yang dimaksud berupa keramahan alias hospitality yang selalu dikedepankan. Manajemen District Coffee 27 berkomitmen selalu memberikan layanan terbaik, termasuk sikap bersahabat kepada seluruh konsumen.
Sedangkan tema budaya merupakan komitmen District Coffee untuk senantiasa menyajikan ragam kopi asli asal Indonesia. Menurut dia, Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia memiliki begitu banyak jenis kopi yang menarik untuk ditawarkan kepada konsumen. Adapun District Coffee memiliki tagline kuat berupa kopi, budaya, dan komunitas.
"Hari ini, District Coffee 27 resmi dibuka dengan mengambil tema kehangatan dan budaya. Ya, budaya itu sepanjang masa," kata dia.
"Di sini kita menjual semua kopi terbaik Indonesia, mulai dari kopi Aceh, kopi Bali, kopi Sumatera, kopi Java (Jawa), dan termasuk kopi Toraja dan sebagainya," sambung Ingkas.
Dari sisi konsep, ia bilang District Coffee 27 lebih condong ke industrial minimalis. Berkapasitas kurang lebih 70 orang, kafe ini memiliki sejumlah ruangan alias spot. Di antaranya yakni smoking, non-smoking, semi-outdoor dan outdoor.
Ingkas juga menjelaskan alasan pemilihan warna bangunan yang mayoritas terracotta. Pemilihan gabungan warna dasar coklat dan putih itu menunjukkan kejujuran. Setiap bahan maupun proses pembuatan makanan dan minuman dibuat dengan bahan baru dan terbaik.
"Intinya kami ambil warna ini untuk menunjukkan kejujuran, makanya ambil warna dasar. Jadi mulai pembuatan minuman baru di-brew, susu kami pakai yang fresh, dan selalu mengedepankan service atau hospitality yang lebih friendly," ungkapnya.
Dalam perjalanan bisnis kafe ini, Ingkas menyebut pihaknya akan terus memberikan booster kepada para pelanggan. Semua itu tentunya memberikan customer experience yang lebih baik. Termasuk bagi konsumen yang datang nongkrong sendiri tentu bakal menjadi perhatian agar mereka selalu merasa nyaman.
Lebih lanjut, Ingkas memaparkan selain sajian ragam kopi Indonesia, terdapat beberapa menu andalan District Coffee yang sayang untuk dilewatkan. Paling tidak ada 10 rekomendasi menu yang ditawarkan, antara lain yakni District Chocobutter, Butterscotch, Hot Brown Sugar Latte, hingga Tiramisu. Juga tersedia sajian makanan Indonesia dan western.
Disinggung soal persaingan bisnis coffee shop di Makassar yang sangat ketat, Ingkas optimistis District Coffee 27 dapat bertahan. Toh, visinya adalah berani berkolaborasi, baik dengan partner maupun farmer. Pihaknya juga mengedepankan konsistensi dan hospitality dalam menjalankan bisnis.
"Ya biar produk oke tapi hospitality kurang tetap susah juga, itu tidak sejalan dengan budaya sekarang. Intinya, lebih friendly," ujarnya.
Co-founder District Coffee 27 lainnya, Ayi Djumardi, menyampaikan kafe ini bukan sekadar tempat nongkrong, tapi bisa menjadi tempat kumpul komunitas. Termasuk bagi konsumen yang ingin melakukan acara untuk kumpul-kumpul semisal arisan.
"Saya tentunya berharap bisa sukses terus, ramai terus dan makin kompak terus," pungkasnya.
Hadir dalam seremoni pembukaan para co-founder District Coffee 27, Ingkas Ariska dan Ayi Djumardi. Mereka menyambut hangat para tamu undangan. Termasuk memberikan penjelasan mengenai sejarah pembukaan bisnis ini dan mendampingi tamu undangan untuk berkeliling kafe tersebut.
Co-Founder District Coffee 27, Ingkas Ariska, menyampaikan persiapan pembukaan kafe ini sejatinya dimulai sejak dua tahun lalu. Olehnya itu, persiapan dari sisi tema, konsep, bahkan visi dan misi terbilang sudah sangat matang. District Coffee 27 sendiri mengusung tema kehangatan dan budaya.
Tema kehangatan yang dimaksud berupa keramahan alias hospitality yang selalu dikedepankan. Manajemen District Coffee 27 berkomitmen selalu memberikan layanan terbaik, termasuk sikap bersahabat kepada seluruh konsumen.
Sedangkan tema budaya merupakan komitmen District Coffee untuk senantiasa menyajikan ragam kopi asli asal Indonesia. Menurut dia, Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia memiliki begitu banyak jenis kopi yang menarik untuk ditawarkan kepada konsumen. Adapun District Coffee memiliki tagline kuat berupa kopi, budaya, dan komunitas.
"Hari ini, District Coffee 27 resmi dibuka dengan mengambil tema kehangatan dan budaya. Ya, budaya itu sepanjang masa," kata dia.
"Di sini kita menjual semua kopi terbaik Indonesia, mulai dari kopi Aceh, kopi Bali, kopi Sumatera, kopi Java (Jawa), dan termasuk kopi Toraja dan sebagainya," sambung Ingkas.
Dari sisi konsep, ia bilang District Coffee 27 lebih condong ke industrial minimalis. Berkapasitas kurang lebih 70 orang, kafe ini memiliki sejumlah ruangan alias spot. Di antaranya yakni smoking, non-smoking, semi-outdoor dan outdoor.
Ingkas juga menjelaskan alasan pemilihan warna bangunan yang mayoritas terracotta. Pemilihan gabungan warna dasar coklat dan putih itu menunjukkan kejujuran. Setiap bahan maupun proses pembuatan makanan dan minuman dibuat dengan bahan baru dan terbaik.
"Intinya kami ambil warna ini untuk menunjukkan kejujuran, makanya ambil warna dasar. Jadi mulai pembuatan minuman baru di-brew, susu kami pakai yang fresh, dan selalu mengedepankan service atau hospitality yang lebih friendly," ungkapnya.
Dalam perjalanan bisnis kafe ini, Ingkas menyebut pihaknya akan terus memberikan booster kepada para pelanggan. Semua itu tentunya memberikan customer experience yang lebih baik. Termasuk bagi konsumen yang datang nongkrong sendiri tentu bakal menjadi perhatian agar mereka selalu merasa nyaman.
Lebih lanjut, Ingkas memaparkan selain sajian ragam kopi Indonesia, terdapat beberapa menu andalan District Coffee yang sayang untuk dilewatkan. Paling tidak ada 10 rekomendasi menu yang ditawarkan, antara lain yakni District Chocobutter, Butterscotch, Hot Brown Sugar Latte, hingga Tiramisu. Juga tersedia sajian makanan Indonesia dan western.
Disinggung soal persaingan bisnis coffee shop di Makassar yang sangat ketat, Ingkas optimistis District Coffee 27 dapat bertahan. Toh, visinya adalah berani berkolaborasi, baik dengan partner maupun farmer. Pihaknya juga mengedepankan konsistensi dan hospitality dalam menjalankan bisnis.
"Ya biar produk oke tapi hospitality kurang tetap susah juga, itu tidak sejalan dengan budaya sekarang. Intinya, lebih friendly," ujarnya.
Co-founder District Coffee 27 lainnya, Ayi Djumardi, menyampaikan kafe ini bukan sekadar tempat nongkrong, tapi bisa menjadi tempat kumpul komunitas. Termasuk bagi konsumen yang ingin melakukan acara untuk kumpul-kumpul semisal arisan.
"Saya tentunya berharap bisa sukses terus, ramai terus dan makin kompak terus," pungkasnya.
(TRI)
Berita Terkait
News
Poltekpar Makassar Latih Pengelolaan Wisata dan Kuliner di Pantai Layar Putih
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dalam mengelola destinasi wisata dan usaha kuliner secara profesional, bersih, dan berkelanjutan.
Sabtu, 13 Des 2025 19:59
Sulsel
40 Grand Finalis Muda Terlibat dalam Perayaan Puncak Yappay ke-8 Tahun
Brand lokal Roti Bakar ternama di Kota Makassar, Yappay menggelar acara puncak Anniversary ke-8 di Mall Pinisi Point (PHIPO), Kamis, (4/12/2025).
Jum'at, 05 Des 2025 12:11
Lifestyle
Pesona Kuliner Peranakan Bergaya Old-Money Hadir di Makassar
Kota Makassar kembali kedatangan pendatang baru di dunia kuliner. Seroeni, restoran Peranakan bergaya old-money yang sebelumnya dikenal di Jakarta.
Senin, 01 Des 2025 19:15
News
Pertamina Latih Emak-emak di Bitung Olah Camilan Khas Lokal
Kali ini, komitmen tersebut diwujudkan melalui Pelatihan Olahan Makanan Ringan Khas Lokal bagi kelompok binaan BIBASA GO ROA, yang sebagian besar anggotanya merupakan ibu rumah tangga.
Minggu, 09 Nov 2025 20:48
Ekbis
Juara Lagi! Lazuna Chicken Raih Gelar Ayam Krispi & Geprek Favorit Warga Makassar
Lazuna Chicken kembali menyabet gelar ayam krispi dan ayam geprek favorit warga Makassar dalam malam penghargaan Makassar Most Favorite Culinary Award 2025.
Rabu, 01 Okt 2025 10:45
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Diduga Cabuli Nenek 70 Tahun, Pria 61 Tahun di Jeneponto Ditangkap Polisi
2
Apresiasi Pelanggan, PLN Icon Plus Gelar Nobar di Makassar
3
TelkomGroup Pastikan Konektivitas Aman Selama Nataru 2025/2026
4
Daftar Mutasi Terbaru Polda Sulsel, 21 Pejabat Bergeser
5
Direksi dan Relawan PLN Kawal Pemulihan Layanan Publik di Aceh
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Diduga Cabuli Nenek 70 Tahun, Pria 61 Tahun di Jeneponto Ditangkap Polisi
2
Apresiasi Pelanggan, PLN Icon Plus Gelar Nobar di Makassar
3
TelkomGroup Pastikan Konektivitas Aman Selama Nataru 2025/2026
4
Daftar Mutasi Terbaru Polda Sulsel, 21 Pejabat Bergeser
5
Direksi dan Relawan PLN Kawal Pemulihan Layanan Publik di Aceh