Ingin Sukses Program Bayi Tabung? Simak Tips dari Dokter Primaya IVF

Tri Yari Kurniawan
Senin, 30 Jan 2023 13:13
Ingin Sukses Program Bayi Tabung? Simak Tips dari Dokter Primaya IVF
Jajaran dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Primaya IVF Makassar. Foto/Tri Yari Kurniawan
Comment
Share
MAKASSAR - Program bayi tabung menjadi salah satu solusi bagi pasangan infertil untuk mewujudkan impian memiliki momongan. Program yang dikenal dengan nama In-Vitro Fertilization (IVF) merupakan teknik pembuahan sel telur oleh sperma di luar tubuh sang calon ibu atau di dalam tabung kaca.

Program bayi tabung menelan biaya tidak murah dan membutuhkan waktu cukup lama. Tidak ada jaminan 100 persen terjadinya kehamilan lewat metode tersebut. Peluang keberhasilannya bisa berbeda-beda di setiap orang. Olehnya itu, pasangan yang menjalani prosedur IVF harus lebih berhati-hati demi kesuksesan program tersebut.



Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Primaya IVF Makassar, Prof John Rambulangi dan Dr Samrichard Rambulangi berbagi tips bagi para 'pejuang dua garis biru' untuk meningkatkan peluang keberhasilan program IVF. Berikut tips dari para dokter ahli tersebut:

1. Mempersiapkan Fisik dan Mental
Program bayi tabung yang relatif memakan waktu cukup lama tentunya membutuhkan persiapan matang. Bukan hanya kesiapan fisik tapi juga mental agar selama menjalani prosedur IVF, pasangan suami istri bisa saling menguatkan dan memberi semangat.

Tidak adanya garansi 100 persen program itu berhasil tentunya juga harus dipahami para 'pejuang dua garis biru'. Jangan terlalu terburu-buru dan memasang ekspektasi terlalu tinggi, sehingga tidak malah stres tatkala program bayi tabung belum membuahkan hasil positif.

2. Terapkan Gaya dan Pola Hidup Sehat
Menerapkan gaya dan pola hidup sehat adalah kunci kesehatan. Terlebih, saat sedang menjalani program bayi tabung, maka dibutuhkan kondisi tubuh selalu prima sehingga peluang keberhasilan dapat meningkatkan.

Ruang lingkup implementasi gaya dan pola hidup sehat bagi pasangan infertil yang menjalani prosedur IVF terbilang cukup luas. Mulai dari tidur atau istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga hingga menghindari hal-hal yang berpotensi menganggu program bayi tabung.

"Selama program IVF sebaiknya ya harus menjalani gaya dan pola hidup sehat supaya tidak mengganggu (program IVF)," kata Prof John, kepada SINDO Makassar di Primaya Hospital Makassar, belum lama ini.

3. Berhenti Merokok dan Minum Alkohol
Selama menjalani program bayi tabung, pasangan suami istri dianjurkan untuk berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Rekomendasi ini sebenarnya bagian dari implementasi gaya dan pola hidup sehat.

Dr Samrichard menyebut merokok dan mengonsumsi alkohol jelas berpengaruh terhadap kesukseskan program bayi tabung. Olehnya itu, pihaknya menyarankan bagi pasangan yang ingin menjalani prosedur IVF untuk berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol agar tingkat keberhasilan program bayi tabung lebih tinggi.

"Ya jelas, mengonsumsi alkohol dan merokok itu sangat mempengaruhi (kesukseskan program bayi tabung). Dari sisi pria, itu mempengaruhi sel sperma dan dari sisi perempuan, itu mempengaruhi sel telurnya. Jadi, berdasarkan pengalaman ya orang-orang perokok yang akan mengikuti program bayi tabung harus berhenti," paparnya.

4. Mengkonsumsi Makanan Bergizi dan Menjaga Berat Badan
Asupan makanan bergizi sangat penting selama menjalani program bayi tabung. Harus dipastikan konsumsi makanan mengandung nutrisi seperti lemak baik, protein, dan serat. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang akan mampu menjaga berat badan, juga kualitas sel telur dan sperma.

"Adapun untuk pantangan absolut sebenarnya tidak ada. Ya makan bebas, asal jangan sampai merangsang nyeri perut, itu yang harus dihindari," kata Dr Samrichard.

Khusus wanita disarankan untuk memastikan ketercukupan vitamin D. Hal itu penting lantaran vitamin D berperan besar untuk menjaga kesehatan indung telur.

5. Disiplin Protokol dan Rajin Konseling
Guna mendongkrak peluang keberhasilan bayi tabung, pasangan suami istri harus disiplin mematuhi protokol program IVF. Salah satu bagian dari protokol itu adalah rutin melakukan konseling. Dengan begitu, setiap perkembangan dapat dipantau, sekaligus meminimalisir risiko.

Prof John menjelaskan konseling penting untuk menyamakan persepsi antara pasangan suami istri dengan dokter. Harus dipahami bahwa program IVF tidak 100 persen menggaransi keberhasilan. Peluang kesuksesan program bayi tabung berkisar 30-40 persen.

Dengan menyamakan persepsi dan saling percaya, maka pasangan yang menjalani program bayi tabung bisa lebih fokus dan tidak gampang stres. Hal itu juga memberikan dampak psikologis, khususnya dalam kesiapan mental.

"Harus satu persepsi antara dokter dan pasien, ada kesepakatan. Intinya, semuanya sama-sama berikhtiar. Ini penting karena juga akan mempengaruhi psikis (pasien)," jelas Prof John yang merupakan dokter senior itu.

6. Puasa Berhubungan Seks
Selama menjalani program bayi tabung, pasangan suami istri dianjurkan untuk berpuasa hubungan seks. Dr Samrichard menyebut pasangan harus benar-benar fokus terhadap program IVF. Lebih baik untuk memastikan terlebih dulu kehamilan dan menjaga jabang bayi hingga lahir.

"Sebaiknya fokus ke program (IVF) itu. Tidak ada larangan spesifik, tapi untuk melakukan hubungan suami istri ya sebaiknya jangan dulu. Biarkan berproses sampai dinyatakan prosesnya berhasil, hamil terus diikuti hingga anaknya lahir dan hidup," jelasnya.

Prosedur Program IVF
Ingin Sukses Program Bayi Tabung? Simak Tips dari Dokter Primaya IVF

Prosedur program bayi tabung atau dikenal IVF terbilang cukup panjang. Meski demikian, dilansir dari laman resmi Primaya Hospital, proses persiapan melahirkan dengan metode bayi tabung dapat dirangkum menjadi lima tahap utama:

Pertama, induksi ovulasi. Dalam tahapan ini, perempuan bakal secara alami melepaskan sel telur tiap bulan untuk kemungkinan pembuahan. Sedangkan dalam program bayi tabung, pelepasan sel telur itu akan dirangsang dengan obat-obatan. Dengan demikian, dokter bisa mengambil lebih banyak telur untuk memperbesar peluang pembuahan.

Kedua, pengambilan sel telur. Dokter bakal mengambil sel telur dari ovarium dan mengevaluasinya guna menilai kualitasnya. Sel telur lantas disiapkan untuk disatukan dengan sel sperma yang sebelumnya sudah diambil dan ditempatkan di wadah khusus. Penyatuan ini akan berujung pada pembuahan dan pembentukan embrio.

Ketiga, pembuahan. Pada tahapan ini, sel sperma dari suami yang dirawat di laboratorium disatukan dengan sel telur di inkubator. Sperma juga mungkin disuntikkan langsung ke sel telur untuk membantu pembuahan bila diperlukan.



Keempat, persiapan embrio. Setiap pembuahan yang berhasil akan menciptakan embrio. Embrio yang dibuat dalam siklus program bayi tabung dievaluasi. Embrio yang layak atau sehat kemudian dipilih untuk ditanamkan ke siklus selanjutnya.

Kelima, penanaman embrio. Pada tahapan ini, embrio siap ditransfer ke rahim wanita setelah matang. Penanaman embrio ini biasanya dilakukan lima hari setelah pembuahan. Kehamilan terjadi ketika embrio menempel pada lapisan rahim. Seluruh prosedur bayi tabung ini ditangani oleh dokter kandungan spesialis kesuburan dan embrio.

(RPL)
Berita Terkait
Berita Terbaru