Musrenbang 2025: Munafri-Aliyah Fokus pada Program Prioritas Infrastruktur di Pulau
Senin, 05 Mei 2025 13:59
Pemerintah Kota Makassar yang dinahkodai Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah) beri perhatian khusus terhadap pembangunan infrastruktur di pesisir Kecamatan Kepulauan. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar yang dinahkodai Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah) beri perhatian khusus terhadap pembangunan infrastruktur di pesisir Kecamatan Kepulauan.
Appi-Aliyah akan menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai fokus mereka dalam rencana efisensi anggaran ditahun 2025.
Dengan demikian sejumlah anggaran atau belanja yang diefisiensikan akan dialihkan untuk keperluan infrastrukur prioritas pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat di Pulau, yang masuk dalam zona Kecamatan Sangkarrang.
Hal itu ditekankan oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029, berlangsung di Lapangan Karebosi Makassar, Senin (5/5/2025).
Munafri Arifuddin, menegaskan komitmen Pemerintah Kota Makassar untuk menerapkan efisiensi anggaran dan pemerataan pembangunan hingga ke wilayah kepulauan dalam penyusunan RPJMD Kota Makassar 2025–2029.
"Pelaksanaan Musrenbang kali ini kami selenggarakan di Lapangan Karebosi sebagai bentuk komitmen terhadap efisiensi, transparansi, dan keterbukaan kepada masyarakat," jelasnya.
Dalam forum yang turut dihadiri Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham, serta para Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan DPRD.
Lebih lanjut, mantan Chief Executive Officer PSM itu mengungkapkan, efisiensi anggaran dilakukan seiring terbitnya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 tentang penghematan dalam pelaksanaan APBN dan APBD.
Menurutnya, efisiensi bukan hanya soal penghematan dana, tetapi juga representasi keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan publik.
"Disini, masyarakat bisa terlibat langsung dalam menyaksikan proses perumusan arah pembangunan kota. Kita ingin membumikan musrenbang agar benar-benar menyentuh masyarakat," lanjutnya.
Musrenbang RPJMD merupakan agenda tahunan di mana warga saling bertemu mendiskusikan masalah yang mereka hadapi dan memutuskan prioritas pembangunan jangka pendek sesuai visi-misi Appi-Aliyah.
Politisi Golkar itu menekankan, keberpihakan nyata dalam pembangunan, terutama bagi masyarakat kepulauan di Kota Makassar. Ia menuturkan, berdasarkan peninjauan lapangan terbaru, kondisi di beberapa pulau terluar masih jauh dari kata layak.
Salah satu persoalan mendasar adalah terbatasnya pasokan listrik yang hanya aktif selama 3–4 jam sehari. Hal ini akan menjadi perhatian penuh untuk pemerataan pembangunan menyasar pulau terluar dan terjauh.
"Kondisi ini sangat memprihatinkan dan tidak boleh terus berlanjut. Tahun 2025, kami bertekad untuk mengarahkan anggaran lebih besar ke pembangunan wilayah pulau," ujarnya.
Ia menegaskan, pembangunan infrastruktur merupakan kebutuhan mendesak yang harus diselesaikan. Pasalnya banyak sekali pekerjaan rumah dan kondisi rusak yang perlu diperbaiki di wilayah kepulauan.
Pemerintah mengambil langkah efisiensi anggaran demi meningkatkan produktivitas dan menggerakkan sektor ekonomi. Kebijakan ini bertujuan memastikan dana negara digunakan secara optimal demi kesejahteraan masyarakat di pulau.
Program ini merata dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Antara lain, meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antar pulau dan daratan.
Lalu mewujudkan pemerataan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ia menambahkan, pembangunan Kota Makassar harus bersifat inklusif dan tidak diskriminatif.
"Seluruh warga, baik yang tinggal di darat maupun di pulau, memiliki hak yang sama untuk menikmati hasil pembangunan. Karena itu, pembangunan di wilayah kepulauan harus menjadi prioritas dan tidak boleh tertinggal," katanya.
Munafri juga menyadari bahwa upaya ini tidak bisa hanya ditopang oleh Pemerintah Kota. Sehingga dibutuhkan kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Pusat untuk menjawab tantangan-tantangan besar seperti banjir, kemacetan, dan ketimpangan sosial yang masih terjadi di sejumlah wilayah.
Lebih jauh, Munafri mengaitkan RPJMD Kota Makassar dengan arah pembangunan nasional, termasuk visi Indonesia Emas 2045.
Alumni FH Unhas itu menyatakan bahwa, Makassar memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang kawasan timur Indonesia dan penyangga Ibu Kota Nusantara.
"Oleh karena itu, Makassar harus ikut berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, konektivitas wilayah, serta penguatan infrastruktur sosial dan lingkungan," imbuh Appi.
Munafri juga menekankan pentingnya sinergi antara seluruh pemangku kepentingan pemerintah, legislatif, akademisi, dan masyarakat dalam menyukseskan pelaksanaan RPJMD.
Ia berharap tidak ada lagi ego sektoral dalam perencanaan pembangunan, dan seluruh perangkat daerah menjadikan dokumen RPJMD sebagai pedoman utama dalam menyusun rencana strategis mereka.
"RPJMD bukan sekadar dokumen administratif, tapi arah masa depan kota yang harus disusun bersama, dikawal bersama, dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali," tutupnya.
Appi-Aliyah akan menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai fokus mereka dalam rencana efisensi anggaran ditahun 2025.
Dengan demikian sejumlah anggaran atau belanja yang diefisiensikan akan dialihkan untuk keperluan infrastrukur prioritas pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat di Pulau, yang masuk dalam zona Kecamatan Sangkarrang.
Hal itu ditekankan oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029, berlangsung di Lapangan Karebosi Makassar, Senin (5/5/2025).
Munafri Arifuddin, menegaskan komitmen Pemerintah Kota Makassar untuk menerapkan efisiensi anggaran dan pemerataan pembangunan hingga ke wilayah kepulauan dalam penyusunan RPJMD Kota Makassar 2025–2029.
"Pelaksanaan Musrenbang kali ini kami selenggarakan di Lapangan Karebosi sebagai bentuk komitmen terhadap efisiensi, transparansi, dan keterbukaan kepada masyarakat," jelasnya.
Dalam forum yang turut dihadiri Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham, serta para Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan DPRD.
Lebih lanjut, mantan Chief Executive Officer PSM itu mengungkapkan, efisiensi anggaran dilakukan seiring terbitnya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 tentang penghematan dalam pelaksanaan APBN dan APBD.
Menurutnya, efisiensi bukan hanya soal penghematan dana, tetapi juga representasi keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan publik.
"Disini, masyarakat bisa terlibat langsung dalam menyaksikan proses perumusan arah pembangunan kota. Kita ingin membumikan musrenbang agar benar-benar menyentuh masyarakat," lanjutnya.
Musrenbang RPJMD merupakan agenda tahunan di mana warga saling bertemu mendiskusikan masalah yang mereka hadapi dan memutuskan prioritas pembangunan jangka pendek sesuai visi-misi Appi-Aliyah.
Politisi Golkar itu menekankan, keberpihakan nyata dalam pembangunan, terutama bagi masyarakat kepulauan di Kota Makassar. Ia menuturkan, berdasarkan peninjauan lapangan terbaru, kondisi di beberapa pulau terluar masih jauh dari kata layak.
Salah satu persoalan mendasar adalah terbatasnya pasokan listrik yang hanya aktif selama 3–4 jam sehari. Hal ini akan menjadi perhatian penuh untuk pemerataan pembangunan menyasar pulau terluar dan terjauh.
"Kondisi ini sangat memprihatinkan dan tidak boleh terus berlanjut. Tahun 2025, kami bertekad untuk mengarahkan anggaran lebih besar ke pembangunan wilayah pulau," ujarnya.
Ia menegaskan, pembangunan infrastruktur merupakan kebutuhan mendesak yang harus diselesaikan. Pasalnya banyak sekali pekerjaan rumah dan kondisi rusak yang perlu diperbaiki di wilayah kepulauan.
Pemerintah mengambil langkah efisiensi anggaran demi meningkatkan produktivitas dan menggerakkan sektor ekonomi. Kebijakan ini bertujuan memastikan dana negara digunakan secara optimal demi kesejahteraan masyarakat di pulau.
Program ini merata dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Antara lain, meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antar pulau dan daratan.
Lalu mewujudkan pemerataan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ia menambahkan, pembangunan Kota Makassar harus bersifat inklusif dan tidak diskriminatif.
"Seluruh warga, baik yang tinggal di darat maupun di pulau, memiliki hak yang sama untuk menikmati hasil pembangunan. Karena itu, pembangunan di wilayah kepulauan harus menjadi prioritas dan tidak boleh tertinggal," katanya.
Munafri juga menyadari bahwa upaya ini tidak bisa hanya ditopang oleh Pemerintah Kota. Sehingga dibutuhkan kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Pusat untuk menjawab tantangan-tantangan besar seperti banjir, kemacetan, dan ketimpangan sosial yang masih terjadi di sejumlah wilayah.
Lebih jauh, Munafri mengaitkan RPJMD Kota Makassar dengan arah pembangunan nasional, termasuk visi Indonesia Emas 2045.
Alumni FH Unhas itu menyatakan bahwa, Makassar memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang kawasan timur Indonesia dan penyangga Ibu Kota Nusantara.
"Oleh karena itu, Makassar harus ikut berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, konektivitas wilayah, serta penguatan infrastruktur sosial dan lingkungan," imbuh Appi.
Munafri juga menekankan pentingnya sinergi antara seluruh pemangku kepentingan pemerintah, legislatif, akademisi, dan masyarakat dalam menyukseskan pelaksanaan RPJMD.
Ia berharap tidak ada lagi ego sektoral dalam perencanaan pembangunan, dan seluruh perangkat daerah menjadikan dokumen RPJMD sebagai pedoman utama dalam menyusun rencana strategis mereka.
"RPJMD bukan sekadar dokumen administratif, tapi arah masa depan kota yang harus disusun bersama, dikawal bersama, dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali," tutupnya.
(UMI)
Berita Terkait
Makassar City
Coffee Morning Diskominfo Bahas Penataan Parkir Kota Makassar
Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Makassar menggelar Coffee Morning, di lantai 1 Gedung Makassar Government Center (MCH), Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Ujung Pandang, Senin (29/12/2025).
Senin, 29 Des 2025 19:44
Makassar City
Hasrul Kaharuddin, Eks Ketua KNPI Makassar Dilantik jadi Ketua RT di Gunung Sari
Salah satu yang dilantik adalah Hasrul Kaharuddin, Ketua RT 005/RW 006, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini.
Senin, 29 Des 2025 14:47
Makassar City
Wali Kota Makassar Lantik 6.032 RT/RW, Integritas Jadi Penekanan
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menggelar pelantikan Ketua Rukun Tetangga dan Ketua Rukun Warga (RT/RW) periode 2025–2030, di Lapangan Karebosi, Senin (29/12/2025).
Senin, 29 Des 2025 10:22
News
Makassar Catatkan IPM Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Makassar meningkat dan menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Sabtu, 27 Des 2025 13:28
News
DPRD Makassar Gelar Refleksi Akhir Tahun, Bahas Isu Publik dan Aspirasi Warga
DPRD Kota Makassar menggelar Diskusi Publik dan Refleksi Akhir Tahun di Hotel Aston, Jalan Hasanuddin Nomor 10, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Jum'at, 26 Des 2025 05:28
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Belasan Tahun Honorer, Pasutri di Jeneponto Ini Resmi jadi P3K Paruh Waktu
2
Penantian Panjang Berakhir, 6.139 Honorer Jeneponto Diangkat PPPK
3
Pilkada Via DPRD: Jangan Korbankan Kedaulatan Rakyat
4
Hasrul Kaharuddin, Eks Ketua KNPI Makassar Dilantik jadi Ketua RT di Gunung Sari
5
RSUD Camba Beroperasi, Siap Layani Rujukan dan Pasien Lintas Daerah
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Belasan Tahun Honorer, Pasutri di Jeneponto Ini Resmi jadi P3K Paruh Waktu
2
Penantian Panjang Berakhir, 6.139 Honorer Jeneponto Diangkat PPPK
3
Pilkada Via DPRD: Jangan Korbankan Kedaulatan Rakyat
4
Hasrul Kaharuddin, Eks Ketua KNPI Makassar Dilantik jadi Ketua RT di Gunung Sari
5
RSUD Camba Beroperasi, Siap Layani Rujukan dan Pasien Lintas Daerah