DPRD Makassar Respons Rencana Pemkot Bentuk Perseroda Baru
Senin, 26 Mei 2025 20:12
Gedung DPRD Kota Makassar diabadikan beberapa waktu lalu. Foto: SINDO Makassar/Dewan Ghiyats Yan
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar tengah melakukan finalisasi pembentukan dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berbentuk Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda), yaitu di sektor strategis pangan dan infrastruktur.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mengatakan bahwa wacana ini dilakukan untuk upaya penyesuaian terhadap regulasi terbaru dan peningkatan efisiensi pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di masa yang akan datang.
"Sementara digodok aturannya. Perseroda Pangan dan Infrastruktur masing-masing akan memiliki Perseroda tersendiri. Artinya kita akan membentuk dua badan usaha daerah yang spesifik menangani bidangnya masing-masing," jelasnya, Senin (26/5/2025).
Merespons rencana itu, anggota DPRD Kota Makassar, Ismail mendukung penuh langkah pemerintahan Munafri-Aliyah. Ia mengatakan dengan dibangunnya Perseroda itu, diharapkan mampu menjaga ketahanan pangan dan tidak bergantung dengan daerah lain.
“Misalnya ada kendala pangan dan tiba-tiba urgent, kita mau ambil di mana? Kita ini di Makassar pemakai, bukan pendistribusi. Makanya ketika harga cabai dari Gowa mahal di Makassar, kita tidak bisa berbuat banyak karena tak punya ketahanan (pangan) sendiri,” katanya kepada awak media.
Ketua Komisi B DPRD Kota Makassar itu menambahkan, dengan lahirnya aturan perencanaan Perseroda Infrastruktur juga bisa meningkatkan pekerjaan proyek pembangunan di Kota Anging Mamiri.
“Penambahan PAD (Pendapatan Asli Daerah) akan ada menurut saya, apalagi kalau Dinas Ketahanan Pangan dilebur ke dalam Perseroda. Otomatis akan ada nilai lebihnya, termasuk gudang penyimpanan milik sendiri untuk Kota Makassar,” tambah Ketua KONI Kota Makassar itu.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kota Makassar, Hartono memberikan tanggapan kritis terkait rencana pembentukan Perseroda.
Kata dia, wacana tersebut harus lebih dikaji lebih mendalam dan mencari akar permasalahan, agar target evaluasi pangan dan infrastruktur di Kota Makassar tepat sasaran kepada masyarakat.
"Apakah dengan Dinas PU itu tidak cukup, untuk menjadi leading sektor infrastruktur yang selama ini dikerjakan. Apakah misalnya dibentuk Perseroda bekerja sama dengan swasta itu akan lebih bagus, kembali regulasinya harus kita lihat seperti apa," tandasnya kepada wartawan tadi siang
"Apa kelebihan dan kekurangannya, saya juga secara pribadi belum mendalami hal itu, tetapi hal itu sudah kita dengar yang mau kita lihat adalah efektivitas dalam setiap proyek-proyek pemerintah yang dikerjakan, apakah dengan munculnya universal roda lebih efektif atau seperti apa?," sambung Hartono.
Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu masih mempertanyakan perihal wacana program itu, dikarenakan Kota Makassar bukan sebagai penghasil pangan.
"Kita banyak disuplai dari daerah tapi lagi jika dibentuk Persero pangan apakah memberikan jaminan lebih bagus, yang kita mau adalah seluruh proyek-proyek pemerintah yang menggunakan APBD itu harus betul-betul efektif dan efisien, dari segi pelaksanaannya dan hasilnya harus bisa dipertanggungjawabkan, itu yang kita mau," pungkasnya.
Alumnus Universitas Hasanuddin ini juga menyoroti Perseroda Infrastruktur. Kata dia, jikalau program itu telah dilaksanakan, maka peran dewan dikhawatirkan hilang ketika menyerap aspirasi sebagai wakil rakyat di masa yang akan datang.
"Jadi yang kita butuhkan ini adalah bagaimana aspirasi terkait infrastruktur ini disampaikan kepada kami untuk bisa segera diteruskan ke dinas terkait, dan segera dieksekusi dengan cara yang lebih efektif dan berkualitas. Karena jangan sampai kita hanya otak-atik birokrasi baru begitu-begitu saja. Janganlah, justru kita harus mengevaluasi misalnya di mana keterbatasan PU dalam rangka melakukan kewajiban membangun infrastruktur kita," ucapnya tadi siang.
"Kalau kita bikin Perseroda Infrastruktur, apa kelebihannya, apakah bisa lebih cepat atau lebih efisien dan kualitasnya lebih dijamin? jangan sampai ini hanya memberikan keuntungan pada pihak tertentu jadi itu mesti dijaga semua. Bahwa apa yang menjadi keinginan pak wali kita tetap apresiasi, tetapi setiap gagas perlu pengkajian mendalam," imbuhnya.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mengatakan bahwa wacana ini dilakukan untuk upaya penyesuaian terhadap regulasi terbaru dan peningkatan efisiensi pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di masa yang akan datang.
"Sementara digodok aturannya. Perseroda Pangan dan Infrastruktur masing-masing akan memiliki Perseroda tersendiri. Artinya kita akan membentuk dua badan usaha daerah yang spesifik menangani bidangnya masing-masing," jelasnya, Senin (26/5/2025).
Merespons rencana itu, anggota DPRD Kota Makassar, Ismail mendukung penuh langkah pemerintahan Munafri-Aliyah. Ia mengatakan dengan dibangunnya Perseroda itu, diharapkan mampu menjaga ketahanan pangan dan tidak bergantung dengan daerah lain.
“Misalnya ada kendala pangan dan tiba-tiba urgent, kita mau ambil di mana? Kita ini di Makassar pemakai, bukan pendistribusi. Makanya ketika harga cabai dari Gowa mahal di Makassar, kita tidak bisa berbuat banyak karena tak punya ketahanan (pangan) sendiri,” katanya kepada awak media.
Ketua Komisi B DPRD Kota Makassar itu menambahkan, dengan lahirnya aturan perencanaan Perseroda Infrastruktur juga bisa meningkatkan pekerjaan proyek pembangunan di Kota Anging Mamiri.
“Penambahan PAD (Pendapatan Asli Daerah) akan ada menurut saya, apalagi kalau Dinas Ketahanan Pangan dilebur ke dalam Perseroda. Otomatis akan ada nilai lebihnya, termasuk gudang penyimpanan milik sendiri untuk Kota Makassar,” tambah Ketua KONI Kota Makassar itu.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kota Makassar, Hartono memberikan tanggapan kritis terkait rencana pembentukan Perseroda.
Kata dia, wacana tersebut harus lebih dikaji lebih mendalam dan mencari akar permasalahan, agar target evaluasi pangan dan infrastruktur di Kota Makassar tepat sasaran kepada masyarakat.
"Apakah dengan Dinas PU itu tidak cukup, untuk menjadi leading sektor infrastruktur yang selama ini dikerjakan. Apakah misalnya dibentuk Perseroda bekerja sama dengan swasta itu akan lebih bagus, kembali regulasinya harus kita lihat seperti apa," tandasnya kepada wartawan tadi siang
"Apa kelebihan dan kekurangannya, saya juga secara pribadi belum mendalami hal itu, tetapi hal itu sudah kita dengar yang mau kita lihat adalah efektivitas dalam setiap proyek-proyek pemerintah yang dikerjakan, apakah dengan munculnya universal roda lebih efektif atau seperti apa?," sambung Hartono.
Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu masih mempertanyakan perihal wacana program itu, dikarenakan Kota Makassar bukan sebagai penghasil pangan.
"Kita banyak disuplai dari daerah tapi lagi jika dibentuk Persero pangan apakah memberikan jaminan lebih bagus, yang kita mau adalah seluruh proyek-proyek pemerintah yang menggunakan APBD itu harus betul-betul efektif dan efisien, dari segi pelaksanaannya dan hasilnya harus bisa dipertanggungjawabkan, itu yang kita mau," pungkasnya.
Alumnus Universitas Hasanuddin ini juga menyoroti Perseroda Infrastruktur. Kata dia, jikalau program itu telah dilaksanakan, maka peran dewan dikhawatirkan hilang ketika menyerap aspirasi sebagai wakil rakyat di masa yang akan datang.
"Jadi yang kita butuhkan ini adalah bagaimana aspirasi terkait infrastruktur ini disampaikan kepada kami untuk bisa segera diteruskan ke dinas terkait, dan segera dieksekusi dengan cara yang lebih efektif dan berkualitas. Karena jangan sampai kita hanya otak-atik birokrasi baru begitu-begitu saja. Janganlah, justru kita harus mengevaluasi misalnya di mana keterbatasan PU dalam rangka melakukan kewajiban membangun infrastruktur kita," ucapnya tadi siang.
"Kalau kita bikin Perseroda Infrastruktur, apa kelebihannya, apakah bisa lebih cepat atau lebih efisien dan kualitasnya lebih dijamin? jangan sampai ini hanya memberikan keuntungan pada pihak tertentu jadi itu mesti dijaga semua. Bahwa apa yang menjadi keinginan pak wali kita tetap apresiasi, tetapi setiap gagas perlu pengkajian mendalam," imbuhnya.
(MAN)
Berita Terkait
Makassar City
Festival Muara 2026 Diyakini Perkuat Citra Makassar sebagai Kota Maritim
Pemerintah Kota Makassar (Pemkot) bersiap menghadirkan deretan hajatan spektakuler sepanjang 2026 melalui Calendar of Event (CoE) 2026.
Minggu, 21 Des 2025 19:17
Ekbis
Kontribusi Pajak Terbesar, GMTD Diganjar Penghargaan Pemkot Makassar
GMTD dinobatkan sebagai Pembayar Pajak Terbesar dan Wajib Pajak PBB-P2 yang Patuh dan Taat dalam ajang Tax Award 2025 yang diselenggarakan Pemerintah Kota Makassar.
Sabtu, 20 Des 2025 16:02
Makassar City
Deretan Festival dan Agenda Pariwisata di CoE 2026 Pemkot Makassar
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar resmi meluncurkan 86 festival Calendar of Event (CoE) 2026, di Hotel Novotel, Jalan Chairil Anwar, Kelurahan Sawerigading, Kecamatan Ujung Pandang.
Sabtu, 20 Des 2025 12:54
Makassar City
Pemkot Makassar Launching Calendar of Event 2026, Bidik Lompatan Pariwisata
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar secara resmi melaunching program Calendar of Event 2026, di Hotel Novotel, Jalan Chairil Anwar No 28, Sawerigading, Kecamatan Ujung Pandang.
Jum'at, 19 Des 2025 17:46
Makassar City
Transformasi Perumda ke Perseroda Makassar Diyakini Perluas Ruang Gerak Bisnis
Pemkot Makassar memberikan perhatian serius terhadap optimalisasi peran Badan Usaha Milik Daerah sebagai salah satu instrumen strategis dalam memperkuat kemandirian fiskal daerah.
Kamis, 18 Des 2025 13:55
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Diduga Cabuli Nenek 70 Tahun, Pria 61 Tahun di Jeneponto Ditangkap Polisi
2
Apresiasi Pelanggan, PLN Icon Plus Gelar Nobar di Makassar
3
Daftar Mutasi Terbaru Polda Sulsel, 21 Pejabat Bergeser
4
PT CLM dan Basarnas Tutup Pelatihan SAR, 23 Peserta Siap Perkuat ERT di Lutim
5
Direksi dan Relawan PLN Kawal Pemulihan Layanan Publik di Aceh
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Diduga Cabuli Nenek 70 Tahun, Pria 61 Tahun di Jeneponto Ditangkap Polisi
2
Apresiasi Pelanggan, PLN Icon Plus Gelar Nobar di Makassar
3
Daftar Mutasi Terbaru Polda Sulsel, 21 Pejabat Bergeser
4
PT CLM dan Basarnas Tutup Pelatihan SAR, 23 Peserta Siap Perkuat ERT di Lutim
5
Direksi dan Relawan PLN Kawal Pemulihan Layanan Publik di Aceh