Pengangkutan Sampah di Kelurahan Bakung Lamban, Begini Respons DLH Makassar

Senin, 20 Okt 2025 19:41
Pengangkutan Sampah di Kelurahan Bakung Lamban, Begini Respons DLH Makassar
Pengangkutan sampah di wilayah Kelurahan Bakung, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Minggu (19/10/2025). Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Permasalahan lambannya pengangkutan sampah di pemukiman menjadi keluhan utama masyarakat di wilayah Kelurahan Bakung, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar..

Di Kelurahan Bakung, keterlambatan pengangkutan sampah bisa memakan waktu sekitar dua minggu. Keterlambatan ini menyebabkan penumpukan sampah dan muncul aroma tidak sedap.

Lurah Bakung, Nani Handayani, menuturkan bahwa untuk sementara ini, pihaknya masih fokus terhadap permasalahan keterlambatan pengangkutan sampah.

"Karena kami di Kelurahan Bakung kekurangan buruh (mobil Tangkasaki) dan tidak adanya transferan sampah. Insyaallah ke depannya saya mau mensosialisasikan terkait program Pak Wali Kota untuk menyediakan dua tempat sampah di rumah para warga dengan memilah sampahnya," katanya saat dikonfirmasi oleh SINDO Makassar.

Mantan Sekretaris Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya itu mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pihak RT/RW, perihal pemilihan tempat transfer sampah di wilayahnya.

"Kemarin kami rapat di lapangan Pepabri (Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri) bersama Pjs RT/RW dan ada masukan dari sebagian RT/RW untuk memilih tempat transferan tepatnya di RW 007, RT 003 tapi sementara kami menunggu persetujuan dari warga setempat khususnya persetujuan dari RT/RW-nya. Dan kemarin juga saya dengar ada keinginan RT lain dibuatkan semacam bak sampah di sana jikalau sudah ada persetujuan dari warga," tutupnya.

Sementara, Camat Biringkanaya, Kota Makassar, Juliaman, menerangkan bahwa jangkauan mobil pengangkut sampah (armada sampah) di daerahnya cukup luas. Sehingga, terkadang penjemputan sampah di rumah warga terlambat.

"Jalur yang mereka (mobil pengangkut sampah) harus lewati agak luas. Terkadang juga armada dari TPA kembali ke Kecamatan Biringkanaya agak lambat. Apa lagi ini memasuki musim hujan begini dan mobilnya agak antre. Jadi dimaklumi juga para pekerja, setiap hari selalu masuk informasi melalui WA terkait permasalahan sampah yang belum dijemput tapi kami usahakan dengan maksimal," bebernya saat dihubungi via Whatsapp.

Untuk solusi sementara, kata dia, pihaknya akan melakukan penambahan armada dan saat ini pihaknya memaksimalkan armada yang ada. Ia juga menjelaskan bahwa transfer sampah merupakan pemindahan sampah dari armada tiga roda ke armada enam roda.

"Terkadang masyarakat banyak yang komplain di sekitar lokasi, beberapa rumah yang ada di sekitar situ. Mereka tidak menginginkan ada transfer sampai di lokasi jalan menuju rumah mereka. Makanya transfer sampah dari Kelurahan Bakung itu ditempatkan di Kelurahan Daya, jalan masuk terminal dan agak jauh dari Kelurahan Bakung. Seandainya warga setuju lokasi yang selama ini kosong yang dapat ditempatkan transfer sampah sementara untuk memindahkan dari armada kecil ke armada besar itu bisa dimaksimalkan di Kelurahan Bakung," ucapnya.

Juliaman menyampaikan, lokasi transfer sampah dari Kelurahan Bakung masih ditempatkan di Kelurahan Daya, dikarenakan adanya penolakan dari beberapa warga. Menurutnya, jarak antara Kelurahan Daya menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang bisa memakan waktu paling cepat sekitar 25-30 menit.

"Cuman masalahnya ini armada kecil mereka melakukan transfer sampah di Kelurahan Daya. Jarak antara Kelurahan Bakung dan Kelurahan Daya agak jauh, makanya terkadang agak lambat dilakukan penjemputan. Belum durasi waktunya dan bahan bakar kendaraan. Kecuali kalau misalnya transfer sampah yang memindahkan sampah dari armada kecil ke armada utama yang menuju ke TPA berada di Kelurahan Bakung, itu bisa membuat penjemputan maksimal," tandasnya.

Pihak Kecamatan Biringkanaya berharap agar masyarakat dapat memahami dengan kondisi seperti ini dan pemerintah daerah akan terus melakukan pemantauan, serta menyelesaikan terkait permasalahan tersebut.

"Kami berharap masyarakat bisa paham dan mengerti apabila ada lokasi yang memang dianggap tidak terlalu mengganggu di tempatnya oleh petugas kami sebagai tempat transfer sampah sementara, itukan hanya memakan waktu 1-2 jam saja," tutup Juliaman.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Helmy Budiman, mengaku belum pernah menerima laporan terkait pengangkutan sampah di Kelurahan Bakung, Kecamatan Biringkanaya.

"Jadi memang informasi ini baru saya dapat, karena kita sudah membuka beberapa jalur pelaporan, bisa melalui WhatsApp, aplikasi Lontara+, dan sosial media, tetapi sejauh ini saya belum menerima laporan itu," ungkapnya kepada SINDO Makassar.

Mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar itu menambahkan, pihaknya sudah mengerahkan armada mobil sampah ke pihak kecamatan.

"Saya belum tahu apa yang menjadi masalah di sana (Kelurahan Bakung), sesuai dengan laporan yang bersangkutan dan ini kita upayakan mencarikan solusinya. Nanti saya periksa bagaimana kondisinya di sana, karena sejauh ini saya belum menerima laporan sama sekali," imbuhnya.

Perihal persoalan ini, DLH Kota Makassar akan melakukan penjadwalan ulang terkait pengangkutan sampah di setiap daerah, termasuk di wilayah Kelurahan Bakung.

"Mobil pengangkut sampah ini sudah tersebar di seluruh kecamatan. Kalau kita bicara solusinya pasti harus ada pemetaan kembali, harus kita lihat kondisinya yang mana perlu, yang mana tidak karena memang ada beberapa wilayah itu yang sebenarnya tidak terlalu intens sampahnya itu bisa dibawakan ke sana. Nanti akan ada pengaturan jadwal kembali," pungkasnya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru