Mahasiswa HI Unhas dan Kanim Makassar Bahas Status Keimigrasian Pengungsi Asing
Kamis, 02 Nov 2023 07:59

Mahasiswa HI Unhas dan jajaran Kanim Makassar berfoto bersama usai kegiatan. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Makassar menerima kunjungan audiensi mahasiswa Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin, Rabu (1/11/2023).
Kunjungan itu dalam rangka memenuhi mata kuliah Organisasi Kerja Sama Internasional, terkhusus pada isu mengenai status keimigrasian yang dimiliki oleh para pengungsi internasional.
Dalam kunjungan itu, mereka diterima langsung oleh Kepala Kanim Makassar, Agus Winarto, beserta Arifandi selaku kepala Seksi Izin Tinggal dan Keimigrasian, serta beberapa pejabat struktural lainnya. Kegiatan berlangsung di Ruang Aula Kanim Makassar.
Dalam kesempatannya, Agus menjelaskan bahwa Indonesia belum meratifikasi perjanjian internasional terkait pengungsi. Artinya, Indonesia belum bisa membuka diri untuk menjadi negara tujuan para pengungsi.
"Indonesia belum meratifikasi perjanjian internasional terkait pengungsi, tetapi ketika Indonesia dihampiri para pengungsi, apalagi banyak yang terkatung-katung di perairan internasional, maka harus kita tolong karena menyangkut Hak Asasi Manusia," kata Agus menjawab pertanyaan para mahasiswa.
Ia lebih jauh menjelaskan bahwa mayoritas para pengungsi berasal dari wilayah konflik di Timur Tengah. Banyak dari mereka berpikir akan diterima di negara transit seperti Indonesia karena alasan agama di mana warga Indonesia beragama Islam.
Namun demikian, terkait HAM untuk urusan pengungsi internasional, Indonesia tidak pernah membeda-bedakan secara agama maupun ras. Indonesia juga tidak memberikan pemberlakuan khusus kepada para pengungsi.
"Kalaupun misalnya ada warga Eropa atau Ukraina yang terkatung-katung di lautan internasional tak jauh dari Indonesia dan mereka membutuhkan pertolongan, ya kita bantu sesuai dengan prinsip HAM dan aturan UU. Kita tidak mempermasalahkan identitas sosial mereka," ungkapnya.
Agus juga menjelaskan beberapa fasilitas yang didapatkan oleh para imigran selama berada di wilayah Indonesia khususnya Makassar.
Beberapa di antaranya seperti pelayanan dari Rumah Detensi Migrasi atau Rudenim serta biaya hidup yang diperoleh dari lembaga internasional seperti International Organization of Migration (IOM) dan UNHCR dari lembaga Perserikatan Bangsa-bangsa. Kegiatan berlangsung secara interaktif.
Kepala Kanim Makassar mengucapkan terima kasih karena telah berkunjung ke Imigrasi Makassar. Menurutnya, kunjungan seperti ini adalah bentuk kolaborasi yang baik antara instansi terutama dengan lembaga pendidikan Universitas Hasanuddin.
"Kami sebagai pemberi layanan di Imigrasi Makassar akan selalu ada untuk membantu adik-adik terkait pertanyaan soal keimigrasian, terutama mengenai status imigrasi orang asing. Kalau mau ada ditanyakan lagi, Kanim Makassar akan selalu terbuka untuk para mahasiswa," tutupnya.
Kunjungan itu dalam rangka memenuhi mata kuliah Organisasi Kerja Sama Internasional, terkhusus pada isu mengenai status keimigrasian yang dimiliki oleh para pengungsi internasional.
Dalam kunjungan itu, mereka diterima langsung oleh Kepala Kanim Makassar, Agus Winarto, beserta Arifandi selaku kepala Seksi Izin Tinggal dan Keimigrasian, serta beberapa pejabat struktural lainnya. Kegiatan berlangsung di Ruang Aula Kanim Makassar.
Dalam kesempatannya, Agus menjelaskan bahwa Indonesia belum meratifikasi perjanjian internasional terkait pengungsi. Artinya, Indonesia belum bisa membuka diri untuk menjadi negara tujuan para pengungsi.
"Indonesia belum meratifikasi perjanjian internasional terkait pengungsi, tetapi ketika Indonesia dihampiri para pengungsi, apalagi banyak yang terkatung-katung di perairan internasional, maka harus kita tolong karena menyangkut Hak Asasi Manusia," kata Agus menjawab pertanyaan para mahasiswa.
Ia lebih jauh menjelaskan bahwa mayoritas para pengungsi berasal dari wilayah konflik di Timur Tengah. Banyak dari mereka berpikir akan diterima di negara transit seperti Indonesia karena alasan agama di mana warga Indonesia beragama Islam.
Namun demikian, terkait HAM untuk urusan pengungsi internasional, Indonesia tidak pernah membeda-bedakan secara agama maupun ras. Indonesia juga tidak memberikan pemberlakuan khusus kepada para pengungsi.
"Kalaupun misalnya ada warga Eropa atau Ukraina yang terkatung-katung di lautan internasional tak jauh dari Indonesia dan mereka membutuhkan pertolongan, ya kita bantu sesuai dengan prinsip HAM dan aturan UU. Kita tidak mempermasalahkan identitas sosial mereka," ungkapnya.
Agus juga menjelaskan beberapa fasilitas yang didapatkan oleh para imigran selama berada di wilayah Indonesia khususnya Makassar.
Beberapa di antaranya seperti pelayanan dari Rumah Detensi Migrasi atau Rudenim serta biaya hidup yang diperoleh dari lembaga internasional seperti International Organization of Migration (IOM) dan UNHCR dari lembaga Perserikatan Bangsa-bangsa. Kegiatan berlangsung secara interaktif.
Kepala Kanim Makassar mengucapkan terima kasih karena telah berkunjung ke Imigrasi Makassar. Menurutnya, kunjungan seperti ini adalah bentuk kolaborasi yang baik antara instansi terutama dengan lembaga pendidikan Universitas Hasanuddin.
"Kami sebagai pemberi layanan di Imigrasi Makassar akan selalu ada untuk membantu adik-adik terkait pertanyaan soal keimigrasian, terutama mengenai status imigrasi orang asing. Kalau mau ada ditanyakan lagi, Kanim Makassar akan selalu terbuka untuk para mahasiswa," tutupnya.
(MAN)
Berita Terkait

Makassar City
FIKP Unhas Gandeng 2 Kampus China Restorasi Terumbu Karang di Bonetambung
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas menggelar Training Course "Restoration of Coral Reef & Development of Marine Ranching Techniques", Rabu-Kamis 18-19 Juni 2025.
Kamis, 19 Jun 2025 17:05

News
Anggota Bawaslu RI Sambut Tawaran jadi Dosen Praktisi Kepemiluan di Unhas
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Puadi menyambut baik tawaran dari Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Hamzah Halim untuk menjadi dosen praktisi di bidang kepemiluan.
Rabu, 18 Jun 2025 21:48

Makassar City
Bappenas Harap Unhas Konsisten Ciptakan Inovasi Pemacu Pertumbuhan Ekonomi
Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Kuliah Umum, dengan tema “Arah Pembangunan Berkelanjutan dalam RPJPN 2025–2045 dan RPJMN 2025–2029”.
Rabu, 18 Jun 2025 05:41

Makassar City
Unhas Libatkan Wali Kota Makassar dalam International Cultural Program 2025
Universitas Hasanuddin (Unhas) akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 8th ICP 2025 dan Hasanuddin University–Kanazawa University Summer Program 2025 pada 4 Agustus mendatang.
Senin, 16 Jun 2025 14:50

Makassar City
Unhas Jadi Tuan Rumah Pertemuan Rektor PTN Indonesia-Jepang
Universitas Hasanuddin (Unhas) akan menjadi tuan rumah pertemuan para rektor perguruan tinggi dari Jepang dan Indonesia. Kegiatan ini direncanakan berlangsung pada 10 hingga 12 Juli 2025.
Jum'at, 13 Jun 2025 23:47
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ekspansi ke Makassar, Riset Car Gelar Sosialisasi & Edukasi Produk di Markas Polisi
2

AMPJ Minta Aparat Tindak Tegas Perusahaan Tambak Udang di Jeneponto
3

Sinergi Layanan Medis dan Pariwisata Lewat Malaysia Healthcare Expo Makassar 2025
4

Bertemu IAS, TP Akan Undang Golkar Kabupaten/kota Jelang Musda Sulsel
5

Pembina Cabor Minta KONI Sulsel Jangan Diam saat Atlet PON Perjuangkan Haknya
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ekspansi ke Makassar, Riset Car Gelar Sosialisasi & Edukasi Produk di Markas Polisi
2

AMPJ Minta Aparat Tindak Tegas Perusahaan Tambak Udang di Jeneponto
3

Sinergi Layanan Medis dan Pariwisata Lewat Malaysia Healthcare Expo Makassar 2025
4

Bertemu IAS, TP Akan Undang Golkar Kabupaten/kota Jelang Musda Sulsel
5

Pembina Cabor Minta KONI Sulsel Jangan Diam saat Atlet PON Perjuangkan Haknya