KPU Sulsel Bakal Evaluasi Pengamanan saat Debat Publik Perdana
Dewan Ghiyats Yan
Selasa, 29 Okt 2024 22:40
Suasana debat publik perdana yang digelar KPU Sulsel. Dua paslon saling adu gagasan pada debat ini untuk meraih simpatik masyarakat. Foto: Maman Sukirman
MAKASSAR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan sementara melakukan koordinasi bersama Polda Sulsel untuk evaluasi pengamanan saat debat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel yang diadakan di Hotel Four Points By Sheraton Makassar, (28/10/2024).
"Kami sementara mau berkordinasi dengan Polda Sulsel mungkin 1 sampai 2 hari ini, berdiskusi seperti apa kira-kira upaya yang perspektif, tentu apa yang mengurangi masalah debat Pilgub yang pertama, kami sementara mempersiapkan rapat evaluasi dengan pengamanan," kata Komisioner KPU Sulsel Hasruddin Husein saat dikonfirmasi SINDO Makassar.
Lebih lanjut, Hasruddin Husein menjelaskan bahwa, sementara mencari lokasi strategis untuk debat Pilgub Sulsel kedua pada 10 November 2024 mendatang.
"Kami (KPU Sulsel) bersama Polda Sulsel akan menentukan lokasi kegiatan Debat Pilgub Sulsel kedua, yang lebih luas, parkiran lebih luas serta membuat simulasi konflik yang bisa terjadi sama dengan di debat pertama," ujarnya.
Kemudian, ia mengatakan bahwa KPU Sulsel akan melakukan pertemuan secara langsung bersama Polda Sulsel dalam membahas keputusan lokasi debat Pilgub Sulsel yang kedua.
"Besok (hari ini) kami baru bertemu dengan Polda, melakukan pengecekan lokasi kegiatan, kita survei ada 3 tempat, mudah-mudahan sudah ada keputusan baik dari KPU maupun Polda," katanya.
Diketahui pada debat perdana dua paslon yakni Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad dan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi yang digelar pada malam hari, sempat terjadi riak dan aksi saling dorong antarpendukung. Sehingga membuat situasi tidak terlalu kondusif. Beruntung tim pengamanan sigap untuk meredam kondisi.
Beberapa moment terjadi keributan, seperti saat paslon tiba di lokasi hingga setelah debat berakhir juga terjadi bersitegang antara pendukung sehingga pengamanan harus bergerak untuk meredam situasi.
Untuk itu, Husein mengatakan massa pendukung masing-masing dari kedua paslon hanya diperbolehkan sebanyak 100 orang untuk masuk ke tempat debat Pilgub Sulsel.
"Sebenarnya pengerahan massa itu tidak bisa dihindari, yang harus ditekankan bahwa hanya 100 orang dari tim masing-masing paslon yang bisa masuk ke lokasi kegiatan di gedung. Akan tetapi, kembali lagi bahwa kami akan berkordinasi dengan pihak Polda karena ruang kendali pengamanan ada dari teman-teman kepolisian, kami sementara kordinasikan," tegasnya.
Terakhir, ia berharap agar hasil dari evaluasi tersebut mampu mengurangi gesekan-gesekan antar massa pendukung kedua paslon dan KPU Sulsel bersama Polda Sulsel dapat menentukan waktu yang lebih tepat untuk melaksanakan Pilgub Sulsel kedua ke depan.
"Bagaimana bisa mengurangi konflik potensi-potensi masalah yang kemungkinan bisa terjadi lagi di debat kedua, salah satunya dilaksanakan di waktu yang lebih tidak rentan, itu semua merupakan bagian evaluasi, lokasi kegiatan dengan area lebih, boleh jadi itu menjadi alternatif KPU bersama dengan kepolisian," kuncinya.
"Kami sementara mau berkordinasi dengan Polda Sulsel mungkin 1 sampai 2 hari ini, berdiskusi seperti apa kira-kira upaya yang perspektif, tentu apa yang mengurangi masalah debat Pilgub yang pertama, kami sementara mempersiapkan rapat evaluasi dengan pengamanan," kata Komisioner KPU Sulsel Hasruddin Husein saat dikonfirmasi SINDO Makassar.
Lebih lanjut, Hasruddin Husein menjelaskan bahwa, sementara mencari lokasi strategis untuk debat Pilgub Sulsel kedua pada 10 November 2024 mendatang.
"Kami (KPU Sulsel) bersama Polda Sulsel akan menentukan lokasi kegiatan Debat Pilgub Sulsel kedua, yang lebih luas, parkiran lebih luas serta membuat simulasi konflik yang bisa terjadi sama dengan di debat pertama," ujarnya.
Kemudian, ia mengatakan bahwa KPU Sulsel akan melakukan pertemuan secara langsung bersama Polda Sulsel dalam membahas keputusan lokasi debat Pilgub Sulsel yang kedua.
"Besok (hari ini) kami baru bertemu dengan Polda, melakukan pengecekan lokasi kegiatan, kita survei ada 3 tempat, mudah-mudahan sudah ada keputusan baik dari KPU maupun Polda," katanya.
Diketahui pada debat perdana dua paslon yakni Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad dan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi yang digelar pada malam hari, sempat terjadi riak dan aksi saling dorong antarpendukung. Sehingga membuat situasi tidak terlalu kondusif. Beruntung tim pengamanan sigap untuk meredam kondisi.
Beberapa moment terjadi keributan, seperti saat paslon tiba di lokasi hingga setelah debat berakhir juga terjadi bersitegang antara pendukung sehingga pengamanan harus bergerak untuk meredam situasi.
Untuk itu, Husein mengatakan massa pendukung masing-masing dari kedua paslon hanya diperbolehkan sebanyak 100 orang untuk masuk ke tempat debat Pilgub Sulsel.
"Sebenarnya pengerahan massa itu tidak bisa dihindari, yang harus ditekankan bahwa hanya 100 orang dari tim masing-masing paslon yang bisa masuk ke lokasi kegiatan di gedung. Akan tetapi, kembali lagi bahwa kami akan berkordinasi dengan pihak Polda karena ruang kendali pengamanan ada dari teman-teman kepolisian, kami sementara kordinasikan," tegasnya.
Terakhir, ia berharap agar hasil dari evaluasi tersebut mampu mengurangi gesekan-gesekan antar massa pendukung kedua paslon dan KPU Sulsel bersama Polda Sulsel dapat menentukan waktu yang lebih tepat untuk melaksanakan Pilgub Sulsel kedua ke depan.
"Bagaimana bisa mengurangi konflik potensi-potensi masalah yang kemungkinan bisa terjadi lagi di debat kedua, salah satunya dilaksanakan di waktu yang lebih tidak rentan, itu semua merupakan bagian evaluasi, lokasi kegiatan dengan area lebih, boleh jadi itu menjadi alternatif KPU bersama dengan kepolisian," kuncinya.
(GUS)
Berita Terkait
Sulsel
Sasar Kampus, KPU Sulsel Gencar Sosialisasi Bahaya Politik Uang Jelang Pencoblosan
KPU Sulsel memberikan pencerahan kepada mahasiswa dan masyarakat umum mengenai bahaya politik uang, serta pentingnya menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri.
Kamis, 21 Nov 2024 23:41
News
Andalan Hati Berkomitmen Wujudkan Pilkada Damai 2024
Dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berlaga di Pilkada 2024 menegaskan komitmen mereka untuk menciptakan Pilkada Damai.
Kamis, 21 Nov 2024 20:03
Sulsel
Danny-Azhar Gelar Kampanye Akbar, 50 Ribu Massa akan Hadir
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (Danny-Azhar) akan menggelar kampanye akbar di MNEK CPI Kota Makassar, pada Jumat 22 November 2024.
Kamis, 21 Nov 2024 18:44
Sulsel
Cagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman Blusukan di Pasar Cekkeng Bulukumba
Calon Gubernur Sulsel 02, Andi Sudirman Sulaiman melakukan blusukan di Pasar Cekkeng, di Kabupaten Bulukumba, Kamis (21/11/2024) 2024.
Kamis, 21 Nov 2024 12:08
Sulsel
Tim Hukum Resmi Laporkan Pendukung Lawan yang Rusak Mobil Uji Nurdin ke Polisi
Tim Hukum Paslon nomor 1, UJI-SAH resmi melaporkan para pelaku perusakan mobil pribadi calon bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin pasca debat kandidat di Hotel Claro, Kota Makassar.
Kamis, 21 Nov 2024 06:22
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
2
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
5
Tim Hukum Resmi Laporkan Pendukung Lawan yang Rusak Mobil Uji Nurdin ke Polisi
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
2
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
5
Tim Hukum Resmi Laporkan Pendukung Lawan yang Rusak Mobil Uji Nurdin ke Polisi