Bersama Jemaat Gereja Petra, Fatmawati Rusdi Tebarkan Nilai Toleransi dan Inklusif

Jum'at, 01 Nov 2024 16:08
Bersama Jemaat Gereja Petra, Fatmawati Rusdi Tebarkan Nilai Toleransi dan Inklusif
Mantan Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, meluangkan waktunya ikut menghadiri perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-53 Gereja Petra Makassar. Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Mantan Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, meluangkan waktunya ikut menghadiri perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-53 Gereja Petra Makassar di Jalan Sungai Saddang Lama, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Kamis (31/10/2024).

Kehadiran Fatmawati yang saat ini maju menjadi Calon Wakil Gubernur Sulsel, tidak hanya memberi warna pada perayaan ini, tetapi juga menciptakan suasana penuh keakraban dan kebersamaan di antara jemaat yang hadir.

Mengenakan gaun elegan bermotif bunga, Fatmawati tiba di tengah perayaan dengan senyum ramah dan tangan terbuka untuk menyapa para jemaat yang menyambutnya dengan hangat. Dia pun berbaur tanpa canggung, menyalami beberapa para hadirin dengan penuh penghormatan.

Fatmawati turut menyerahkan kue ulang tahun untuk Gereja Petra, menandai dukungan dan harapannya akan kedamaian serta keberlanjutan bagi gereja yang telah menjadi bagian penting dari masyarakat Makassar selama lebih dari lima dekade.

Antusiasme jemaat menyambut kehadiran Fatmawati sangat terasa. Banyak di antara mereka, terutama para ibu dan perempuan, bersemangat mendekat untuk mengabadikan momen bersama sosok yang pernah mencatat sejarah sebagai Wakil Wali Kota perempuan pertama di Makassar.

Bagi jemaat, kehadiran Fatmawati menjadi simbol kedekatan seorang pemimpin dengan masyarakat dari berbagai kalangan, memperlihatkan bagaimana nilai-nilai kebersamaan dan keterbukaan dapat menjadi kekuatan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

Joshua Otniel Jedid Yah, putra bungsu dari Pendeta Paulus Jedid Yah, turut menyampaikan kesannya atas kehadiran Fatmawati. Baginya, kehadiran seorang tokoh perempuan dalam perayaan gereja bukan hanya mencerminkan kepemimpinan yang inklusif, tetapi juga menjadi cerminan nyata toleransi dan penghargaan terhadap keragaman agama. "Agar saling menghargai satu dengan yang lain," katanya.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru