Banyak Kejanggalan, Polisi Selidiki Kasus Kematian Tukang Jahit di Biringkanaya
Rabu, 22 Jan 2025 16:41

Polisi saat melakukan Olah TKP di tempat jasad SS ditemukan sudah tidak bernyawa, Senin (20/01/2025). Foto: Abdul Majid
MAKASSAR - Polisi masih menyelidiki kasus kematian seorang tukang jahit berinisial SS (38) yang ditemukan tewas di dalam rumahnya, Kompleks Mutiara Kirana, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Senin (20/01/2025) lalu.
Banyak kejanggalan dalam peristiwa tersebut membuat polisi harus menunggu hasil autopsi terhadap jasad korban sebagaimana hal itu merupakan permintaan dari pihak keluarga.
"Masih menunggu hasil autopsi. Saksi yang diperiksa banyak, sudah ada tujuh orang. Kita belum bisa memastikan apakah itu pembunuhan atau bukan," ujar Kasatreskrim Polrestabes Makassar, AKBP Devi Sudjana, dikonfirmasi, Rabu (22/01/225).
Terkait luka di sekujur tubuh korban sesuai dengan kesaksian pihak keluarga, lanjut Devi, itu akan dijelaskan setelah adanya hasil autopsi. "Masih menunggu hasil autopsi (soal luka korban) apakah ada kesengajaan atau kecelakaan," katanya.
Lebih jauh, Devi menerangkan, pihaknya kemarin beberapa kali melakukan rekonstruksi. Hanya saja, terkendala karena informasi baru diperoleh setelah jasad korban berada di rumah sakit.
"Jadi kita ke TKP itu sudah bersih, itu salah satu kendala juga. Kita sudah berkali-kali datang ke TKP, rekonstruksi bagaimana posisi mayat saat pertama kali ditemukan dan sebagainya," terangnya.
"Dari pemeriksaan saksi, kita belum mendapatkan informasi (korban memiliki masalah dengan orang lain), masih teknis penyelidikan, belum sampai ke situ," tukas Devi.
Sementara itu, pihak keluarga korban sebagaimana dijelaskan sebelumnya, menduga bahwa banyak kejanggalan atas ditemukannya jasad SS dengan sejumlah luka di tubuhnya.
Dedy Andri Wiranata, kerabat korban, mengatakan pihak keluarga sepakat melaporkan kejadian ini ke Polsek Biringkanaya. “Kasusnya ipar, kalau kejanggalan itu dari segi luka, makanya keluarga semua sepakat untuk melaporkan ke pihak berwajib,” ujar Dedy, Rabu (22/1/2025).
Dikatakan Dedy, luka-luka pada tubuh SS sulit dijelaskan secara logis. Sebab, dia ditemukan dalam posisi tengkurap di bawah meja kerja yang biasa digunakan untuk menjahit. “Posisinya tengkurap di bawah meja kerjanya, sedangkan meja kerjanya ini mesin jahit. Almarhum tukang jahit,” tambah Dedy.
Selain itu, kejanggalan lainnya dikaitkan pihak keluarga dengan masalah yang sebelumnya dialami anak SS di sekolah. Dimana sang anak, diduga sempat mengalami kekerasan fisik oleh teman sekelasnya. "Anaknya dipukul sampai lebam, hidungnya keluar darah,” ungkap Dedy.
Korban disebut sempat mencoba mencari penyelesaian dengan melaporkan insiden tersebut ke pihak sekolah. Namun, rasa sakit hati sebagai orang tua tampaknya terus membekas, hingga akhirnya SS ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mencurigakan.
Oleh sebab itu, Dedy menegaskan, pihak keluarga menduga kematian SS bukanlah kecelakaan biasa, melainkan hasil dari pembunuhan berencana. Makanya laporan resmi telah diajukan ke Polsek Biringkanaya, dan keluarga kini menunggu hasil otopsi untuk mengungkap kebenaran.
“Kita sudah vonis bahwa ini pembunuhan berencana. Harapan saya, proses hukum berjalan adil dan pelaku segera terungkap. Kita di negara hukum, jadi semoga hukuman yang setimpal diberikan,” tegas Dedy.
Banyak kejanggalan dalam peristiwa tersebut membuat polisi harus menunggu hasil autopsi terhadap jasad korban sebagaimana hal itu merupakan permintaan dari pihak keluarga.
"Masih menunggu hasil autopsi. Saksi yang diperiksa banyak, sudah ada tujuh orang. Kita belum bisa memastikan apakah itu pembunuhan atau bukan," ujar Kasatreskrim Polrestabes Makassar, AKBP Devi Sudjana, dikonfirmasi, Rabu (22/01/225).
Terkait luka di sekujur tubuh korban sesuai dengan kesaksian pihak keluarga, lanjut Devi, itu akan dijelaskan setelah adanya hasil autopsi. "Masih menunggu hasil autopsi (soal luka korban) apakah ada kesengajaan atau kecelakaan," katanya.
Lebih jauh, Devi menerangkan, pihaknya kemarin beberapa kali melakukan rekonstruksi. Hanya saja, terkendala karena informasi baru diperoleh setelah jasad korban berada di rumah sakit.
"Jadi kita ke TKP itu sudah bersih, itu salah satu kendala juga. Kita sudah berkali-kali datang ke TKP, rekonstruksi bagaimana posisi mayat saat pertama kali ditemukan dan sebagainya," terangnya.
"Dari pemeriksaan saksi, kita belum mendapatkan informasi (korban memiliki masalah dengan orang lain), masih teknis penyelidikan, belum sampai ke situ," tukas Devi.
Sementara itu, pihak keluarga korban sebagaimana dijelaskan sebelumnya, menduga bahwa banyak kejanggalan atas ditemukannya jasad SS dengan sejumlah luka di tubuhnya.
Dedy Andri Wiranata, kerabat korban, mengatakan pihak keluarga sepakat melaporkan kejadian ini ke Polsek Biringkanaya. “Kasusnya ipar, kalau kejanggalan itu dari segi luka, makanya keluarga semua sepakat untuk melaporkan ke pihak berwajib,” ujar Dedy, Rabu (22/1/2025).
Dikatakan Dedy, luka-luka pada tubuh SS sulit dijelaskan secara logis. Sebab, dia ditemukan dalam posisi tengkurap di bawah meja kerja yang biasa digunakan untuk menjahit. “Posisinya tengkurap di bawah meja kerjanya, sedangkan meja kerjanya ini mesin jahit. Almarhum tukang jahit,” tambah Dedy.
Selain itu, kejanggalan lainnya dikaitkan pihak keluarga dengan masalah yang sebelumnya dialami anak SS di sekolah. Dimana sang anak, diduga sempat mengalami kekerasan fisik oleh teman sekelasnya. "Anaknya dipukul sampai lebam, hidungnya keluar darah,” ungkap Dedy.
Korban disebut sempat mencoba mencari penyelesaian dengan melaporkan insiden tersebut ke pihak sekolah. Namun, rasa sakit hati sebagai orang tua tampaknya terus membekas, hingga akhirnya SS ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mencurigakan.
Oleh sebab itu, Dedy menegaskan, pihak keluarga menduga kematian SS bukanlah kecelakaan biasa, melainkan hasil dari pembunuhan berencana. Makanya laporan resmi telah diajukan ke Polsek Biringkanaya, dan keluarga kini menunggu hasil otopsi untuk mengungkap kebenaran.
“Kita sudah vonis bahwa ini pembunuhan berencana. Harapan saya, proses hukum berjalan adil dan pelaku segera terungkap. Kita di negara hukum, jadi semoga hukuman yang setimpal diberikan,” tegas Dedy.
(GUS)
Berita Terkait

News
Inspiratif! Polisi Kerja Sampingan Jadi Badut Sulap untuk Hibur Warga
Kisah inspiratif datang dari anggota Polrestabes Makassar, Brigpol Moh Ridha Rusni Rauf. Di tengah kesibukannya sebagai aparat penegak hukum, dia tetap menyempatkan diri kerja sampingan jadi badut.
Selasa, 12 Agu 2025 10:30

News
Polisi Tingkatkan Patroli di Siang Hari, Sasar Kampus-kampus
Personil Samapta Polrestabes Makassar kembali melaksanakan patroli siang hari mengatisipasi gangguan kamtibmas yang meresahkan masyarakat.
Selasa, 29 Jul 2025 15:49

Makassar City
Cegah Tawuran, Kapolrestabes Makassar Ajak Orang Tua Lebih Peduli Anak
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana mengajak orang tua agar lebih peduli terhadap anaknya. Hal itu demi mencegah kasus tawuran hingga kriminalitas yang masih marak terjadi di Kota Makassar.
Senin, 28 Jul 2025 20:47

Makassar City
Munafri Bersama Kepala Daerah Luwu Raya dan Pihak Keamanan Cegah Konflik, Jaga Makassar Tetap Kondusif
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin memfasilitasi pertemuan tertutup bersama kepala daerah Luwu Raya dan aparat keamanan di Novotel Makassar pada Minggu (27/07/2025) malam.
Senin, 28 Jul 2025 08:07

News
PB IPMIL RAYA Desak Polrestabes Makassar Tangkap Pelaku Teror dan Penyisiran Kampus
Pengurus Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya (PB IPMIL RAYA) menanggapi tegas berbagai tuduhan yang menyudutkan organisasinya terkait sejumlah aksi kekerasan di beberapa kampus di Kota Makassar.
Senin, 28 Jul 2025 07:48
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ketua Umum PP IPMALUTIM Apresiasi Gerak Cepat PT Vale Atasi Kebocoran Pipa di Towuti
2

Penguatan SDM, Bawaslu Sulsel Minta Jajaran Tingkatkan Kapasitas di Masa Non-Tahapan
3

Ratusan Offroader Jajal Kawasan Ekstrem Bontolojong Jeneponto
4

Muswil PKS Sulsel, Target 14 Kursi di DPRD Provinsi pada Pileg 2029
5

Legislator Muchlis Misbah Puji Transformasi Sekretariat DPRD Makassar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ketua Umum PP IPMALUTIM Apresiasi Gerak Cepat PT Vale Atasi Kebocoran Pipa di Towuti
2

Penguatan SDM, Bawaslu Sulsel Minta Jajaran Tingkatkan Kapasitas di Masa Non-Tahapan
3

Ratusan Offroader Jajal Kawasan Ekstrem Bontolojong Jeneponto
4

Muswil PKS Sulsel, Target 14 Kursi di DPRD Provinsi pada Pileg 2029
5

Legislator Muchlis Misbah Puji Transformasi Sekretariat DPRD Makassar