Tanpa Biaya, Khitanan Massal LAZ Hadji Kalla Sambangi 4 Provinsi

Rabu, 04 Jun 2025 18:14
Tanpa Biaya, Khitanan Massal LAZ Hadji Kalla Sambangi 4 Provinsi
Salah satu pelaksanaan khitanan massal yang digelar Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla di Kabupaten Jeneponto. Program ini kembali dibuka tahun ini sejak awal Mei hingga 10 Juni 2025. Foto/Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Dalam semangat kepedulian dan keberlanjutan, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla kembali menyelenggarakan program tahunan Khitanan Massal Gratis bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera (dhuafa).

Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada Juni 2025 dan mencakup empat provinsi, yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

Pendaftaran telah dibuka sejak awal Mei dan akan ditutup pada 10 Juni 2025. Program ini ditujukan untuk anak laki-laki berusia 6 hingga 12 tahun dari keluarga dhuafa. Peserta akan mendapatkan layanan khitan dari tenaga medis profesional, lengkap dengan obat dan perawatan gratis serta bingkisan menarik.

Masyarakat yang ingin mendaftarkan anaknya dapat mengakses formulir secara daring melalui laman resmi: www.yayasanhadjikalla.or.id.

Lebih dari sekadar layanan medis, program ini mencerminkan komitmen LAZ Hadji Kalla terhadap kesehatan, pemenuhan hak anak, dan pembangunan manusia berkelanjutan—selaras dengan nilai strategis KALLA Group.

“Khitan bukan hanya kebutuhan kesehatan, tapi juga bagian dari hak anak untuk tumbuh sehat dan bermartabat. Program ini menjadi salah satu bentuk komitmen kami untuk hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan, mendekatkan layanan kesehatan ke kelompok rentan, dan tentu saja mendorong dampak sosial yang lebih luas di wilayah kerja kami,” ujar Program Manager Humanity & Environment LAZ Hadji Kalla, Sapril Akhmady.

Uniknya, dalam beberapa tahun terakhir, kegiatan khitanan massal ini juga disertai dengan nilai edukatif dan ekologis. Setiap anak peserta menerima bibit tanaman produktif untuk ditanam dan dirawat bersama orang tua mereka.

“Filosofinya sederhana, jika khitan adalah awal dari kedewasaan seorang anak, maka menanam pohon adalah simbol bagaimana mereka belajar bertanggung jawab, merawat kehidupan, dan menumbuhkan manfaat untuk masa depan,” tambah Sapril.

Banyak kisah haru mengiringi program ini. Salah satunya datang dari Amiruddin, buruh harian lepas asal Pampang, Makassar, yang tiga dari empat anaknya menjadi peserta khitanan.

“Saya benar-benar bersyukur, karena biaya khitan itu tidak kecil untuk kami. Tapi lewat program ini, anak-anak saya mendapat pelayanan medis terbaik, tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun,” tuturnya haru.

Khitanan akan dilaksanakan di beberapa titik strategis agar mudah dijangkau masyarakat dari berbagai pelosok. Seluruh proses dijalankan dengan standar keamanan dan kesehatan tinggi, didampingi oleh relawan dan tim medis dari Cranial Sehat Indonesia.

Inisiatif ini merupakan bagian dari misi sosial LAZ Hadji Kalla dalam memperluas akses layanan kesehatan preventif dan memperkuat kesetaraan bagi kelompok marjinal. Di tengah tren keberlanjutan di dunia usaha, program ini menegaskan bahwa keberlanjutan juga menyangkut pemeliharaan martabat manusia sejak dini.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru