RSUD Haji Makassar Skrining 200 Balita untuk Cegah Stunting
Kamis, 12 Jun 2025 19:31

Direktur UPT RSUD Haji Makassar, dr Evi Mustikawati Arifin. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui UPT RSUD Haji Makassar berperan aktif dalam Gerakan Nasional Percepatan Penurunan Stunting, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Makassar.
Salah satu langkah konkret yang dijalankan adalah pendampingan medis serta pemberian Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PKMK) berupa susu formula khusus bagi balita yang terindikasi mengalami stunting.
"Sesuai arahan Gubernur Sulawesi Selatan dan Wakil Gubernur, Bapak Andi Sudirman Sulaiman dan Ibu Fatmawati Rusdi pencegahan dan penurunan angka stunting akan menjadi prioritas utama dalam lima tahun ke depan," sebut Direktur UPT RSUD Haji Makassar, dr Evi Mustikawati Arifin.
Ia menyampaikan bahwa program ini diawali dengan proses skrining awal oleh tenaga profesional agar balita mendapatkan intervensi sesuai kondisi kesehatannya.
“Sebelum pemberian PKMK, maka kami melaksanakan skrining awal yang dilakukan oleh Tim Stunting profesional, terdiri dari Dokter Spesialis Anak, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dan tenaga kesehatan lainnya,” sebutnya.
Skrining dilakukan di ruang vaksinasi UPT RSUD Haji Makassar. Sebanyak 200 balita dari wilayah kerja puskesmas sekitar dikirimkan untuk menjalani proses ini sebagai langkah awal sebelum mendapatkan PKMK.
Program ini bertujuan untuk mempercepat penurunan angka stunting menuju target prevalensi nasional sebesar 14 persen pada tahun 2025, sebagaimana dicanangkan dalam agenda pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
“Kami berharap, dukungan dari semua pihak dan kesadaran orang tua akan pentingnya gizi seimbang sejak dini dapat menjadi kunci utama mencegah stunting,” tambah dr. Evi.
Gerakan Nasional Percepatan Penurunan Stunting merupakan strategi lintas sektor dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Intervensi sensitif seperti pemberian makanan tambahan bergizi menjadi salah satu langkah penting di samping edukasi dan peningkatan layanan kesehatan dasar.
Salah satu langkah konkret yang dijalankan adalah pendampingan medis serta pemberian Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PKMK) berupa susu formula khusus bagi balita yang terindikasi mengalami stunting.
"Sesuai arahan Gubernur Sulawesi Selatan dan Wakil Gubernur, Bapak Andi Sudirman Sulaiman dan Ibu Fatmawati Rusdi pencegahan dan penurunan angka stunting akan menjadi prioritas utama dalam lima tahun ke depan," sebut Direktur UPT RSUD Haji Makassar, dr Evi Mustikawati Arifin.
Ia menyampaikan bahwa program ini diawali dengan proses skrining awal oleh tenaga profesional agar balita mendapatkan intervensi sesuai kondisi kesehatannya.
“Sebelum pemberian PKMK, maka kami melaksanakan skrining awal yang dilakukan oleh Tim Stunting profesional, terdiri dari Dokter Spesialis Anak, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dan tenaga kesehatan lainnya,” sebutnya.
Skrining dilakukan di ruang vaksinasi UPT RSUD Haji Makassar. Sebanyak 200 balita dari wilayah kerja puskesmas sekitar dikirimkan untuk menjalani proses ini sebagai langkah awal sebelum mendapatkan PKMK.
Program ini bertujuan untuk mempercepat penurunan angka stunting menuju target prevalensi nasional sebesar 14 persen pada tahun 2025, sebagaimana dicanangkan dalam agenda pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
“Kami berharap, dukungan dari semua pihak dan kesadaran orang tua akan pentingnya gizi seimbang sejak dini dapat menjadi kunci utama mencegah stunting,” tambah dr. Evi.
Gerakan Nasional Percepatan Penurunan Stunting merupakan strategi lintas sektor dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Intervensi sensitif seperti pemberian makanan tambahan bergizi menjadi salah satu langkah penting di samping edukasi dan peningkatan layanan kesehatan dasar.
(GUS)
Berita Terkait

Sulsel
Pemprov Sulsel-Pemkab Gowa Perkuat Komoditas Kentang di Dataran Tinggi
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menunjukkan komitmennya dalam memperkuat pertanian khususnya komoditas kentang.
Rabu, 30 Jul 2025 21:53

Sulsel
Tim ASS Siap Lakukan Pendampingan Penurunan Stunting di Gowa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menerima kedatangan Tim Aksi Stop Stunting (ASS) Tahun 2025 di Baruga Krg Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Selasa (29/7).
Rabu, 30 Jul 2025 17:01

News
Wagub Sulsel Tekankan Kolaborasi Lintas Sektor untuk Percepat Penurunan Stunting
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat penurunan angka stunting di Sulsel.
Rabu, 30 Jul 2025 12:01

Sulsel
Optimis Angka Stunting Menurun, Bupati Uji Nurdin Apresiasi Hadirnya Tenaga Pendamping Gizi Desa
Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin menghadiri Penerimaan Tenaga Pendamping Gizi Desa (TPGD) dalam rangka mendukung Program Aksi Stop Stunting (ASS) Kabupaten Bantaeng di Puskesmas Kota pada Senin, 28, Juli 2025.
Selasa, 29 Jul 2025 09:43

Sulsel
Program ASS Sasar 21 Lokus di Pangkep dengan Angka Stunting Tinggi
Program Aksi Stop Stunting (ASS) Pemprov Sulsel bakal menyasar 21 lokus di Kabupaten Pangkep. Program ini akan dijalankan 21 Tenaga Pendamping Gizi Desa (TPGD).
Senin, 28 Jul 2025 19:30
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Berkas Tersangka Penganiayaan di Jenetallasa Dilimpahkan ke Kejari Jeneponto
2

Cetak Sejarah! PLN Masuk 500 Perusahaan Terbesar Dunia
3

Pemkot Makassar Matangkan Pembangunan Stadion Untia, Studi Lapangan ke JIS
4

Gelar Reses, Musakkar Serap Aspirasi Isu Kesehatan hingga Pendidikan
5

Fraksi Golkar Gelar Bimtek, Hadirkan Gubernur Lemhanas hingga Burhanuddin Muhtadi
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Berkas Tersangka Penganiayaan di Jenetallasa Dilimpahkan ke Kejari Jeneponto
2

Cetak Sejarah! PLN Masuk 500 Perusahaan Terbesar Dunia
3

Pemkot Makassar Matangkan Pembangunan Stadion Untia, Studi Lapangan ke JIS
4

Gelar Reses, Musakkar Serap Aspirasi Isu Kesehatan hingga Pendidikan
5

Fraksi Golkar Gelar Bimtek, Hadirkan Gubernur Lemhanas hingga Burhanuddin Muhtadi