Munas AFKSI ke-22 Sukses Digelar di Makassar, Dekan FK UMI Terpilih Jadi Ketua Baru
Selasa, 24 Jun 2025 07:01

Munas AFKSI ke-22 sukses digelar di Kota Makassar, tepatnya di Hotel The Rinra dan Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada 12-15 Juni 2025. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Fakultas Kedokteran Swasta Indonesia (AFKSI) ke-22 sukses digelar di Kota Makassar, tepatnya di Hotel The Rinra dan Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada 12-15 Juni 2025.
Kegiatan ini menghasilkan sejumlah keputusan penting dan rekomendasi. Termasuk kepastian nakhoda baru AFKSI, dimana Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UMI, dr Nasrudin Andi Mappaware, ditetapkan sebagai Ketua Pengurus Besar (PB) AFKSI periode 2025-2028.
Kegiatan dimulai pada 12 Juni dengan rapat internal pengurus harian AFKSI untuk mempersiapkan sidang organisasi dan memastikan kelancaran acara.
Sehari berselang, munas dibuka dengan Opening Ceremony dirangkaikan pelaksanaan International Conference ke-3, dalam rangka Milad FK UMI yang ke-33. Keynote Speaker acara ini hadir secara online, yaitu Menteri Agama RI, Prof KH Nasaruddin Umar, dari Madinah, serta Wakil Menteri Kehutanan RI, dr Sulaiman Umar Siddiq, yang juga alumni FK UMI.
International Conference dilanjutkan dengan Plenary Session, simposium, serta free paper, baik oral maupun poster presentation.
Pada 14 Juni, sidang organisasi dimulai dengan membahas empat komisi: pendidikan, penelitian, pengabdian, dan kerja sama. Di saat yang sama, untuk pertama kalinya AFKSI menyelenggarakan Forum Rektor dan Yayasan Fakultas Kedokteran, yang menghadirkan rektor, yayasan, dan dekan-dekan Fakultas Kedokteran dalam lingkup AFKSI.
Selanjutnya, pada siang hari, dilanjutkan dengan Musyawarah Nasional yang membahas laporan pertanggungjawaban Pengurus Besar AFKSI periode 2022-2025, serta pemilihan Ketua Pengurus Besar AFKSI untuk periode 2025-2028.
Hasil dan Rekomendasi Munas ke-22 AFKSIPada munas kali ini, terpilih secara aklamasi dr Nasrudin Andi Mappaware, Dekan FK UMI sebagai Ketua Pengurus Besar AFKSI periode 2025-2028. Selain itu, ada beberapa rekomendasi penting yang disepakati oleh peserta munas.
Nasrudin menyampaikan sejumlah rekomendasi dalam munas, antara lain yakni memperkuat sinergi dan kolaborasi antara Fakultas Kedokteran lingkup AFKSI untuk pengembangan kapasitas institusi masing-masing.
"Kita paham bahwa Fakultas Kedokteran Swasta ada yang sudah mapan, ada yang baru mulai stabil dan bahkan ada yang baru saja membuka Program Studi Kedokteran baru. Nah tentu perlu ada kolaborasi sinergitas untuk saling menguatkan di sesama Fakultas Kedokteran Swasta dalam pengembangan kapasitas institusi masing masing, antara lain untuk Akreditasi Nasional dan International LAM PTKES (IAHEEH), pengembangan SDM, Fasilitas Pendidikan termasuk RS Pendidikan Utama milik Sendiri, pengembangan kurikulum, penelitian/publikasi dan pengabdian masyarakat secara bersama (Tri Dharma Perguruan Tinggi)," paparnya.
Rekomendasi berikutnya adalah penguatan pendidikan dokter spesialis. Nasrudin menyebut pihaknya akan memaksimalkan potensi Fakultas Kedokteran Swasta untuk mengambil peran dalam menyelesaikan masalah kekurangan SDM terutama dalam kebutuhan dokter spesialis.
"Artinya untuk Fakultas Kedokteran Swasta yang sudah unggul, kurang lebih jumlahnya ada 30 yang saat ini didorong dan distimulus untuk mengambil peran dalam menghasilkan dokter spesialis dengan membuka program studi pendidikan dokter spesialis," ungkapnya.
Saat ini, Fakultas Kedokteran Swasta kebanyakan hanya mencetak alumni dokter umum. Sejauh ini, baru sekitar lima Fakultas Kedokteran Swasta yang sudah diberikan kepercayaan untuk mengelola program studi pendidikan spesialis, seperti Fakultas Kedokteran UMI, UPH, UNPRIMA, YARSI, dan UHT.
Selanjutnya, Munas AFKSI juga merekomendasikan uji kompetensi program profesi dokter atau UKMPPD. Nasrudin bilang pihaknya terus mendorong dan mensupport uji kompetensi tetap dilaksanakan dengan merujuk kepada Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 dan atau regulasi yang standar.
"Dengan begitu, pelaksanaannya lebih baik termasuk dalam solusi penyelesaian Retaker UKMPPD saat ini melalui model yang sudah pernah berjalan yaitu Bimbingan Modul dan Mentoring," ungkap dia.
"Kami tentu ingin tetap mendorong dan mensupport pelaksanaan uji kompetensi yang berkualitas untuk menjadi tolak ukur assessment output/outcome dari luaran dokter di Indonesia termasuk dari Fakultas Kedokteran Swasta," sambung Nasrudin.
Munas AFKSI ke-22 ini, Nasrudin menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran di Indonesia, khususnya di lingkungan fakultas kedokteran swasta. Muaranya, guna mencetak dokter dan dokter spesialis yang berkualitas untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan bangsa.
Kegiatan ini menghasilkan sejumlah keputusan penting dan rekomendasi. Termasuk kepastian nakhoda baru AFKSI, dimana Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UMI, dr Nasrudin Andi Mappaware, ditetapkan sebagai Ketua Pengurus Besar (PB) AFKSI periode 2025-2028.
Kegiatan dimulai pada 12 Juni dengan rapat internal pengurus harian AFKSI untuk mempersiapkan sidang organisasi dan memastikan kelancaran acara.
Sehari berselang, munas dibuka dengan Opening Ceremony dirangkaikan pelaksanaan International Conference ke-3, dalam rangka Milad FK UMI yang ke-33. Keynote Speaker acara ini hadir secara online, yaitu Menteri Agama RI, Prof KH Nasaruddin Umar, dari Madinah, serta Wakil Menteri Kehutanan RI, dr Sulaiman Umar Siddiq, yang juga alumni FK UMI.
International Conference dilanjutkan dengan Plenary Session, simposium, serta free paper, baik oral maupun poster presentation.
Pada 14 Juni, sidang organisasi dimulai dengan membahas empat komisi: pendidikan, penelitian, pengabdian, dan kerja sama. Di saat yang sama, untuk pertama kalinya AFKSI menyelenggarakan Forum Rektor dan Yayasan Fakultas Kedokteran, yang menghadirkan rektor, yayasan, dan dekan-dekan Fakultas Kedokteran dalam lingkup AFKSI.
Selanjutnya, pada siang hari, dilanjutkan dengan Musyawarah Nasional yang membahas laporan pertanggungjawaban Pengurus Besar AFKSI periode 2022-2025, serta pemilihan Ketua Pengurus Besar AFKSI untuk periode 2025-2028.
Hasil dan Rekomendasi Munas ke-22 AFKSIPada munas kali ini, terpilih secara aklamasi dr Nasrudin Andi Mappaware, Dekan FK UMI sebagai Ketua Pengurus Besar AFKSI periode 2025-2028. Selain itu, ada beberapa rekomendasi penting yang disepakati oleh peserta munas.
Nasrudin menyampaikan sejumlah rekomendasi dalam munas, antara lain yakni memperkuat sinergi dan kolaborasi antara Fakultas Kedokteran lingkup AFKSI untuk pengembangan kapasitas institusi masing-masing.
"Kita paham bahwa Fakultas Kedokteran Swasta ada yang sudah mapan, ada yang baru mulai stabil dan bahkan ada yang baru saja membuka Program Studi Kedokteran baru. Nah tentu perlu ada kolaborasi sinergitas untuk saling menguatkan di sesama Fakultas Kedokteran Swasta dalam pengembangan kapasitas institusi masing masing, antara lain untuk Akreditasi Nasional dan International LAM PTKES (IAHEEH), pengembangan SDM, Fasilitas Pendidikan termasuk RS Pendidikan Utama milik Sendiri, pengembangan kurikulum, penelitian/publikasi dan pengabdian masyarakat secara bersama (Tri Dharma Perguruan Tinggi)," paparnya.
Rekomendasi berikutnya adalah penguatan pendidikan dokter spesialis. Nasrudin menyebut pihaknya akan memaksimalkan potensi Fakultas Kedokteran Swasta untuk mengambil peran dalam menyelesaikan masalah kekurangan SDM terutama dalam kebutuhan dokter spesialis.
"Artinya untuk Fakultas Kedokteran Swasta yang sudah unggul, kurang lebih jumlahnya ada 30 yang saat ini didorong dan distimulus untuk mengambil peran dalam menghasilkan dokter spesialis dengan membuka program studi pendidikan dokter spesialis," ungkapnya.
Saat ini, Fakultas Kedokteran Swasta kebanyakan hanya mencetak alumni dokter umum. Sejauh ini, baru sekitar lima Fakultas Kedokteran Swasta yang sudah diberikan kepercayaan untuk mengelola program studi pendidikan spesialis, seperti Fakultas Kedokteran UMI, UPH, UNPRIMA, YARSI, dan UHT.
Selanjutnya, Munas AFKSI juga merekomendasikan uji kompetensi program profesi dokter atau UKMPPD. Nasrudin bilang pihaknya terus mendorong dan mensupport uji kompetensi tetap dilaksanakan dengan merujuk kepada Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 dan atau regulasi yang standar.
"Dengan begitu, pelaksanaannya lebih baik termasuk dalam solusi penyelesaian Retaker UKMPPD saat ini melalui model yang sudah pernah berjalan yaitu Bimbingan Modul dan Mentoring," ungkap dia.
"Kami tentu ingin tetap mendorong dan mensupport pelaksanaan uji kompetensi yang berkualitas untuk menjadi tolak ukur assessment output/outcome dari luaran dokter di Indonesia termasuk dari Fakultas Kedokteran Swasta," sambung Nasrudin.
Munas AFKSI ke-22 ini, Nasrudin menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran di Indonesia, khususnya di lingkungan fakultas kedokteran swasta. Muaranya, guna mencetak dokter dan dokter spesialis yang berkualitas untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan bangsa.
(TRI)
Berita Terkait

News
Taufan Pawe Raih Penghargaan Alumni Berprestasi di Milad ke-71 UMI
Anggota DPR RI, Taufan Pawe menghadiri perayaan Milad ke-71 Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang berlangsung meriah di Auditorium Al Jibra UMI pada Senin (23/06/2025).
Senin, 23 Jun 2025 18:16

Sulsel
UMI dan Palestina Jajaki Kolaborasi Sektor Pendidikan
Universitas Muslim Indonesia (UMI) menjajaki kerja sama dengan Palestina, khususnya dalam bidang pendidikan. Kerja sama itu tertuang dalam memorandum of undestanding (MoU) yang diteken kedua belah pihak.
Senin, 23 Jun 2025 07:48

News
Yuk Ikuti UMI Fun Run 7.1 K! Hadiah Rp12 Juta & Bertabur Doorprize
Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar beragam kegiatan untuk menyemarakkan milad ke-71 pada bulan ini. Salah satu event yang ditunggu-tunggu ialah UMI Fun Run 7.1 K
Minggu, 01 Jun 2025 19:42

News
Persiapan Akreditasi Internasional, FK UMI Hadiri WFME World Conference 2025
Tim FK UMI turut mengikuti kegiatan WFME World Conference 2025 di Centara Grand and Bangkok Convention Centre, Thailand pada 25-28 Mei mendatang.
Minggu, 25 Mei 2025 21:53

News
Kemenkum Sulsel dan UMI Perkuat Sinergi Kembangkan Kekayaan Intelektual
Kanwil Kemenkum Sulsel menjalin kerjasama dengan Universitas Muslim Indonesia (UMI), melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama (PKS) untuk mendorong perkembangan Kekayaan Intelektual (KI)
Kamis, 15 Mei 2025 20:40
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Uang Rp6,7 M Tidak Cukup, DPRD Sulsel Usul Bonus Atlet PON Aceh-Sumut Dicicil
2

Eks Kabid di Diskominfo Maros Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Belanja Internet
3

Telkom Dorong Digitalisasi Layanan Kesehatan Makassar dengan Healthical Puskesmas
4

Wabup Gowa Temui Kadis PUPR Sulsel, Bahas Perbaikan Jalan Rusak ke Malino
5

Andi Nira Desak Pemprov Sulsel Segera Cairkan Bonus Atlet PON Aceh-Sumut
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Uang Rp6,7 M Tidak Cukup, DPRD Sulsel Usul Bonus Atlet PON Aceh-Sumut Dicicil
2

Eks Kabid di Diskominfo Maros Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Belanja Internet
3

Telkom Dorong Digitalisasi Layanan Kesehatan Makassar dengan Healthical Puskesmas
4

Wabup Gowa Temui Kadis PUPR Sulsel, Bahas Perbaikan Jalan Rusak ke Malino
5

Andi Nira Desak Pemprov Sulsel Segera Cairkan Bonus Atlet PON Aceh-Sumut