Wagub Sulsel Ajak Masyarakat Maros Jaga Warisan Budaya Lewat Gau Maraja
Jum'at, 04 Jul 2025 14:18

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menghadiri malam puncak Hari Jadi ke-66 Kabupaten Maros sekaligus membuka secara resmi Festival Gau Maraja.
MAROS - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menghadiri malam puncak Hari Jadi ke-66 Kabupaten Maros sekaligus membuka secara resmi Festival Gau Maraja yang berlangsung di Lapangan Pallantikang, Kamis, 3 Juli 2025.
Perayaan tahun ini mengusung tema “Maju dan Berkembang sebagai Potensi Adat dan Budaya”, dan turut dirangkaikan dengan peluncuran program di kawasan situs prasejarah Leang-Leang, Taman Arkeologi satu-satunya di Sulsel.
Dalam sambutannya, Fatmawati Rusdi menyampaikan ucapan selamat kepada Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Maros atas hari jadinya. Ia menekankan bahwa peringatan hari jadi bukan semata seremoni tahunan, melainkan sebuah momentum reflektif untuk menata masa depan daerah secara lebih inklusif dan berkarakter.
“Peluncuran Gau Maraja adalah langkah progresif. Ini mencerminkan semangat gotong royong, keberanian, dan kolaborasi membangun daerah dari desa ke kota, dari pinggiran ke pusat. Program ini menjadi jembatan antara warisan budaya dan modernitas, sekaligus memperkuat ekonomi lokal dan mempersatukan masyarakat dalam semangat pembangunan,” tutur Fatmawati.
Wagub juga mengapresiasi capaian Kabupaten Maros dalam berbagai sektor, mulai dari penghargaan Paritrana Award, yang merupakan prestasi pada bidang jaminan sosial ketenagakerjaan hingga indeks literasi daerah. Ia menegaskan komitmen Pemprov Sulsel dalam mendukung pembangunan Maros melalui berbagai program lintas sektor.
“Kami telah mengalokasikan Rp1,4 triliun untuk program-program prioritas yang berdampak langsung pada masyarakat Sulawesi Selatan, termasuk Maros. Kami ingin memastikan pembangunan berjalan inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada kesejahteraan rakyat,” ucap Fatmawati.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, yang hadir membuka Festival Gau Maraja, mengapresiasi inisiatif pelestarian budaya yang digagas Pemerintah Kabupaten Maros. Menurutnya, sinergi antara budaya, alam, dan partisipasi generasi muda menjadi kekuatan baru dalam menjaga identitas bangsa.
“Leang-Leang sebagai Taman Arkeologi memegang peranan penting dalam mendukung identitas Indonesia sebagai negara megadiversity. Kita harus merawat nilai budaya karena bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan akarnya,” ujar Fadli Zon.
Bupati Maros, Chaidir Syam, juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dan adat istiadat sebagai warisan kemanusiaan.
“Selamat datang di tanah yang merawat nilai kemanusiaan dalam adat istiadatnya. Tanah yang mendewakan tamu dan menghargai siapa saja yang datang,” katanya.
Acara Gau Maraja juga menampilkan berbagai atraksi seni tradisional, pameran Bilah Pusaka Nusantara, serta lokakarya edukasi budaya.
Ratusan pelajar turut tampil dalam pertunjukan kolosal seperti Tari Pepeka ri Makka, silat tradisional, dan tari kolosal khas Maros yang memukau ribuan pengunjung.
Tokoh adat Maros, Kareang Turikale Brigjen Pol (Purn) A.A. Mapparessa Daeng Manimbang, memberikan petuah penuh makna dalam balutan bahasa adat.
“Bercocok tanamlah di hati manusia, karena hati manusia itu suci dan jujur, tak akan pernah berbohong," ujarnya penuh makna.
Pesan beliau bisa diartikan, bahwa tanamlah kebaikan di hati sesama, karena dari sanalah kebenaran tumbuh. Kebaikan akan selalu kembali kepada pelakunya.
Festival ini ditutup dengan harapan besar agar Maros menjadi kabupaten yang maju, berbudaya, dan berdaya saing global, sejalan dengan visi Sulsel Maju dan Berkarakter menuju Indonesia Emas 2045.
Perayaan tahun ini mengusung tema “Maju dan Berkembang sebagai Potensi Adat dan Budaya”, dan turut dirangkaikan dengan peluncuran program di kawasan situs prasejarah Leang-Leang, Taman Arkeologi satu-satunya di Sulsel.
Dalam sambutannya, Fatmawati Rusdi menyampaikan ucapan selamat kepada Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Maros atas hari jadinya. Ia menekankan bahwa peringatan hari jadi bukan semata seremoni tahunan, melainkan sebuah momentum reflektif untuk menata masa depan daerah secara lebih inklusif dan berkarakter.
“Peluncuran Gau Maraja adalah langkah progresif. Ini mencerminkan semangat gotong royong, keberanian, dan kolaborasi membangun daerah dari desa ke kota, dari pinggiran ke pusat. Program ini menjadi jembatan antara warisan budaya dan modernitas, sekaligus memperkuat ekonomi lokal dan mempersatukan masyarakat dalam semangat pembangunan,” tutur Fatmawati.
Wagub juga mengapresiasi capaian Kabupaten Maros dalam berbagai sektor, mulai dari penghargaan Paritrana Award, yang merupakan prestasi pada bidang jaminan sosial ketenagakerjaan hingga indeks literasi daerah. Ia menegaskan komitmen Pemprov Sulsel dalam mendukung pembangunan Maros melalui berbagai program lintas sektor.
“Kami telah mengalokasikan Rp1,4 triliun untuk program-program prioritas yang berdampak langsung pada masyarakat Sulawesi Selatan, termasuk Maros. Kami ingin memastikan pembangunan berjalan inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada kesejahteraan rakyat,” ucap Fatmawati.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, yang hadir membuka Festival Gau Maraja, mengapresiasi inisiatif pelestarian budaya yang digagas Pemerintah Kabupaten Maros. Menurutnya, sinergi antara budaya, alam, dan partisipasi generasi muda menjadi kekuatan baru dalam menjaga identitas bangsa.
“Leang-Leang sebagai Taman Arkeologi memegang peranan penting dalam mendukung identitas Indonesia sebagai negara megadiversity. Kita harus merawat nilai budaya karena bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan akarnya,” ujar Fadli Zon.
Bupati Maros, Chaidir Syam, juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dan adat istiadat sebagai warisan kemanusiaan.
“Selamat datang di tanah yang merawat nilai kemanusiaan dalam adat istiadatnya. Tanah yang mendewakan tamu dan menghargai siapa saja yang datang,” katanya.
Acara Gau Maraja juga menampilkan berbagai atraksi seni tradisional, pameran Bilah Pusaka Nusantara, serta lokakarya edukasi budaya.
Ratusan pelajar turut tampil dalam pertunjukan kolosal seperti Tari Pepeka ri Makka, silat tradisional, dan tari kolosal khas Maros yang memukau ribuan pengunjung.
Tokoh adat Maros, Kareang Turikale Brigjen Pol (Purn) A.A. Mapparessa Daeng Manimbang, memberikan petuah penuh makna dalam balutan bahasa adat.
“Bercocok tanamlah di hati manusia, karena hati manusia itu suci dan jujur, tak akan pernah berbohong," ujarnya penuh makna.
Pesan beliau bisa diartikan, bahwa tanamlah kebaikan di hati sesama, karena dari sanalah kebenaran tumbuh. Kebaikan akan selalu kembali kepada pelakunya.
Festival ini ditutup dengan harapan besar agar Maros menjadi kabupaten yang maju, berbudaya, dan berdaya saing global, sejalan dengan visi Sulsel Maju dan Berkarakter menuju Indonesia Emas 2045.
(GUS)
Berita Terkait

Sulsel
Perluas Jangkauan MBG, Maros Akan Buat Dapur Satelit SPPG untuk Wilayah Jauh
Kabupaten Maros akan memiliki beberapa dapur satelit untuk memperluas jangkauan layanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa di wilayah terpencil.
Selasa, 14 Okt 2025 17:36

Sulsel
Peringati Hari Jadi Sulsel, Pemkab Maros Ajak 400 Anak Ikut Gerakan Makan Telur
Sebanyak 400 anak di Kabupaten Maros mengikuti kegiatan Gerakan Makan Telur yang digelar di Lapangan Pallantikang, Selasa (14/10/2025).
Selasa, 14 Okt 2025 15:26

Sulsel
Chaidir Syam Resmikan SPPG ke-28 di Maros, Dominan Layani PAUD dan TK
Bupati Maros, AS Chaidir Syam kembali meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Mandai, Senin, (13/10/2025).
Senin, 13 Okt 2025 17:09

Sulsel
5.000 Warga Ramaikan Maros Berzikir
Sekitar 5.000 jemaah memadati Lapangan Pallantikang, Minggu (12/10/2025) malam. Mereka hadir mengikuti kegiatan Maros Berzikir bertajuk “Zikir Sucikan Hati”.
Senin, 13 Okt 2025 09:50

Sulsel
Gelar Maros Berzikir, Pemkab Maros Target 3 Ribu Warga Hadir
Pemkab Maros akan menggelar kegiatan Maros Berzikir pada Minggu 12 Oktober 2025 mendatang.
Kamis, 09 Okt 2025 17:02
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Warga Monro Monro Jeneponto Keluhkan Air PDAM yang Keruh
2

Tingkatkan Kemampuan, 28 Personel SAR Ikut Uji Kompetensi
3

DPRD Sulsel Fasilitasi Aspirasi Ratusan Tenaga Kesehatan Non-ASN dari Kabupaten/kota
4

DPRD Sulsel Bakal Panggil Konsultan Proyek Bermasalah Rp60 Miliar di Bone
5

BPSDM Sulsel Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini kepada 400 Siswa SD
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Warga Monro Monro Jeneponto Keluhkan Air PDAM yang Keruh
2

Tingkatkan Kemampuan, 28 Personel SAR Ikut Uji Kompetensi
3

DPRD Sulsel Fasilitasi Aspirasi Ratusan Tenaga Kesehatan Non-ASN dari Kabupaten/kota
4

DPRD Sulsel Bakal Panggil Konsultan Proyek Bermasalah Rp60 Miliar di Bone
5

BPSDM Sulsel Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini kepada 400 Siswa SD