Bikin Heboh, Polisi Selidiki Grup Gay Makassar dengan Ribuan Anggota

Rabu, 23 Jul 2025 17:32
Bikin Heboh, Polisi Selidiki Grup Gay Makassar dengan Ribuan Anggota
Comment
Share
MAKASSAR - Beberapa hari terakhir warga dihebohkan dengan kehadiran grup facebook "Gay Makassar" yang beranggotakan ribuan orang. Polisi yang mendapatkan informasi tersebut pun langsung turun tangan.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, mengatakan pihaknya sementara melakukan penyelidikan. Makanya dia masih belum bisa memastikan apakah grup tersebut benar-benar dari Makassar sesuai dengan namanya.

"Kami masih mendalami apakah grup itu benar ada atau dibuat di Makassar atau berada di luar Makassar, namanya media sosial bisa dibuat dari luar," kata Arya, Selasa (22/7/2025).

Dalam melakukan penyelidikan, pihaknya tidak hanya fokus untuk memastikan lokasi grup, namun juga berusaha menemukan unsur pidana yang ada di dalamnya.

Unsur pidana yang dimaksud, sebut Arya, seperti pelanggaran konten pornografi atau yang mengarah ke negatif pada grup tersebut.

"Paling tidak sekarang bisa menemukan dulu yang membuat (grup) siapa, dan siapa saja didalam apakah mereka melakukan unsur pidana," tegasnya.

Ia menegaskan bahwa nantinya tim Siber Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel akan saling berkoordinasi mengusut grup yang meresahkan itu.

"Kita akan kerja sama tim siber Polrestabes dan Polda Sulsel saling bertukar informasi, tapi ini kita melakukan (penyelidikan) berhati-hati," tandasnya.

Sebelumnya, jagat media sosial dihebohkan dengan berbagai grup publik bertema 'Gay Makassar' di Facebook.

Grup-grup ini memiliki ribuan anggota, seperti 'Gay Makassar Gowa' yang mencatat lebih dari 4.000 anggota.

Kehadiran grup tersebut lantas memicu reaksi beragam, mulai dari netizen, hingga tokoh-tokoh agama yang ada di Sulsel secara langsung.

Seperti tanggapan yang disampaikan, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar, KH Muhammad Said Abdul Samad.

Menurut dia, seluruh komponen masyarakat mestinya memberikan perhatian besar terhadap kehadiran grup gay tersebut.

"Jangan sampai meluas, apa sebabnya, karena inilah pekerjaan dosa yang dilakukan dahulu oleh ummatnya nabi Luth as, pergaulan sesama jenis," kata Samad kepada wartawan.

Diceritakan Abdul Samad, dalam Al-Quran dijelaskan bahwa negeri yang ditempati Nabi Luth berdakwah diluluhlantakkan karena berbuat sesuatu yang dimurkai Allah SWT, yaitu kehadiran kaum yang menyukai sesama jenis.

"Negerinya itu menurut dalam Al-Quran, diangkat naik ke atas, dibalikkan, baru dijatuhkan," ucapnya.

Lebih lanjut, Abdul Samad menuturkan bahwa perbuatan maksiat yang tidak diberikan penindakan tegas bisa menimbulkan bencana.

"Kalau ada maksiat seperti di Makassar ini, kalau terjadi bencana atau siksaan dari Allah, bukan hanya orang yang melakukan maksiat kena, tapi orang baik juga," sesalnya.

Ia berpandangan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan tokoh masyarakat lainnya mesti buka mata mengenai hal tersebut.

"Berusaha kita kerjasama menanggulangi dengan sebaik-baiknya. Tentukan yang paling baik itu adalah pendekatan dan pencerahan," sebutnya.

"Karena pada dasarnya mereka kan tidak tahu, hanya mengikuti hawa nafsu, tapi siapa tahu dengan siraman rohani yang lemah lembut, dengan cara yang baik, mereka bisa sadar," tegas Abdul Samad.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru