PLN Bersama Rappo Indonesia Olah Sampah Plastik Jadi Produk Bernilai Ekonomi

Senin, 25 Agu 2025 18:42
PLN Bersama Rappo Indonesia Olah Sampah Plastik Jadi Produk Bernilai Ekonomi
PLN UID Sulselrabar terus berkomitmen dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan menggandeng Rappo Indonesia untuk mengurangi sampah plastik. Foto/IST
Comment
Share
MAKASSAR - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) terus berkomitmen dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan menggandeng Rappo Indonesia untuk mengurangi sampah plastik. Kolaborasi ini bertujuan mengubah sampah plastik menjadi produk bernilai guna.

Rappo Indonesia, yang dikenal dengan pendekatan ekonomi sirkular, menggunakan teknologi dan pemberdayaan komunitas dalam pengelolaan sampah. Akmal, Founder Rappo Indonesia, mengatakan bahwa program ini akan membawa dampak positif ganda, terutama di wilayah pesisir.

Rumah produksi yang terletak di Untia, Makassar, diharapkan mampu mengurangi pencemaran plastik, menciptakan produk bernilai ekonomi, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilah dan mendaur ulang sampah.

Akmal juga mengungkapkan, sejak program TJSL PLN dimulai, lebih dari 150 masyarakat telah memperoleh lapangan kerja baru, termasuk dalam produksi furnitur daur ulang.

"Kami berhasil menciptakan kesempatan kerja dengan merekrut mitra pengrajin dan pengolah plastik, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti TPS3R, bank sampah, pengepul, dan event pengumpulan sampah," ujarnya.

Saat ini, Rappo telah mengelola 1,36 ton sampah plastik menjadi produk kerajinan bernilai tinggi.

General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, menekankan pentingnya keberlanjutan lingkungan yang sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama terkait Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

"Keberlanjutan lingkungan adalah bagian integral dari layanan energi bersih dan berkeadilan. Melalui kolaborasi ini, PLN ingin memberi solusi konkret dalam mengurangi sampah plastik dan memberdayakan masyarakat," katanya.

Melalui pelatihan dan pendampingan, program ini juga berupaya meningkatkan keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan sampah dan membuka peluang usaha baru. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa transisi energi bersih harus berjalan bersamaan dengan upaya pengelolaan lingkungan yang lebih hijau.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru