Semen Merah Putih Manfaatkan Microalgae untuk Bumi Lebih Sehat
Rabu, 24 Sep 2025 15:11
Head of Marketing Semen Merah Putih, Nyiayu Chairunnikma, menjelaskan ragam inovasi Semen Merah Putih, salah satunya pemanfaatan Microalgae. Foto/IST
MAKASSAR - Di tengah tantangan lingkungan global, gaya hidup berkelanjutan bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kebutuhan. Dengan semakin terbatasnya sumber daya alam, penggunaan sumber daya alternatif menjadi bagian penting dalam menciptakan masa depan dan lingkungan yang lebih baik.
Namun, laju penggunaan sumber daya alam sering kali lebih cepat dari upaya pelestariannya. Karena itu, diperlukan inovasi dan eksplorasi berkelanjutan untuk menemukan cara-cara baru dalam mewujudkan gaya hidup yang ramah lingkungan.
Sebagai ilustrasi, laporan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) tahun 2023 menyebutkan bahwa emisi gas rumah kaca (CO2) dari kendaraan bermotor di Jakarta mencapai sekitar 81,17 juta ton per hari.
Sementara itu, rata-rata satu pohon berumur 10–20 tahun hanya mampu menyerap 22 kg CO2 per tahun, atau sekitar 60 gram per hari. Artinya, dibutuhkan sekitar 1,35 miliar pohon untuk menyerap emisi kendaraan bermotor saja. Fakta ini menunjukkan perlunya eksplorasi dan inovasi demi keberlanjutan dan bumi yang lebih baik.
Dalam konteks pembangunan, solusi inovatif untuk mengurangi jejak karbon sekaligus menghadirkan material yang lebih efisien dan ramah lingkungan harus terus diupayakan.
Seperti disampaikan oleh Nyiayu Chairunnikma, Head of Marketing Semen Merah Putih, yang menyebut eksplorasi terhadap solusi inovatif merupakan cara utama untuk mendukung keberlanjutan industri konstruksi.
“Semen Merah Putih selalu berkomitmen untuk mengeksplorasi cara-cara baru dalam mendorong keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap pembangunan yang berwawasan lingkungan,” ungkap Ayu.
Semen Merah Putih saat ini tengah mengembangkan salah satu inovasi yang menjanjikan dalam menyerap emisi karbon, yakni pemanfaatan microalgae. Organisme mikroskopis ini memiliki potensi besar dalam mendukung keberlanjutan.
Microalgae tak hanya mampu menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar (10–50 kali lipat dari rata-rata satu pohon), tetapi juga dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif di berbagai sektor, mulai dari pangan, energi, hingga material konstruksi ramah lingkungan.
“Microalgae memang bukan material konstruksi, tetapi perannya sangat signifikan dalam konteks keberlanjutan. Organisme ini mampu menyerap karbon dioksida dalam jumlah 10–20 kali dibanding pohon dan masa tunggu yang hanya 4 minggu, lebih singkat dibanding menunggu pohon dewasa, sehingga dapat menjadi solusi cepat dalam mengurangi emisi yang dihasilkan dari aktivitas industri, termasuk konstruksi. Bagi Semen Merah Putih, pemanfaatan terhadap alternatif ramah lingkungan seperti microalgae adalah bagian dari komitmen kami untuk mendorong efisiensi, keberlanjutan, dan tanggung jawab lingkungan,” ungkap Ayu.
Dengan menjadikan microalgae sebagai bagian dari perjalanan eksplorasi berkelanjutan, kita tidak hanya menciptakan terobosan, tetapi juga menanam investasi bagi generasi mendatang. Karena pada akhirnya, gaya hidup yang berpihak pada keberlanjutan adalah langkah nyata menuju kebaikan masa depan.
Namun, laju penggunaan sumber daya alam sering kali lebih cepat dari upaya pelestariannya. Karena itu, diperlukan inovasi dan eksplorasi berkelanjutan untuk menemukan cara-cara baru dalam mewujudkan gaya hidup yang ramah lingkungan.
Sebagai ilustrasi, laporan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) tahun 2023 menyebutkan bahwa emisi gas rumah kaca (CO2) dari kendaraan bermotor di Jakarta mencapai sekitar 81,17 juta ton per hari.
Sementara itu, rata-rata satu pohon berumur 10–20 tahun hanya mampu menyerap 22 kg CO2 per tahun, atau sekitar 60 gram per hari. Artinya, dibutuhkan sekitar 1,35 miliar pohon untuk menyerap emisi kendaraan bermotor saja. Fakta ini menunjukkan perlunya eksplorasi dan inovasi demi keberlanjutan dan bumi yang lebih baik.
Dalam konteks pembangunan, solusi inovatif untuk mengurangi jejak karbon sekaligus menghadirkan material yang lebih efisien dan ramah lingkungan harus terus diupayakan.
Seperti disampaikan oleh Nyiayu Chairunnikma, Head of Marketing Semen Merah Putih, yang menyebut eksplorasi terhadap solusi inovatif merupakan cara utama untuk mendukung keberlanjutan industri konstruksi.
“Semen Merah Putih selalu berkomitmen untuk mengeksplorasi cara-cara baru dalam mendorong keberlanjutan dan tanggung jawab terhadap pembangunan yang berwawasan lingkungan,” ungkap Ayu.
Semen Merah Putih saat ini tengah mengembangkan salah satu inovasi yang menjanjikan dalam menyerap emisi karbon, yakni pemanfaatan microalgae. Organisme mikroskopis ini memiliki potensi besar dalam mendukung keberlanjutan.
Microalgae tak hanya mampu menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar (10–50 kali lipat dari rata-rata satu pohon), tetapi juga dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif di berbagai sektor, mulai dari pangan, energi, hingga material konstruksi ramah lingkungan.
“Microalgae memang bukan material konstruksi, tetapi perannya sangat signifikan dalam konteks keberlanjutan. Organisme ini mampu menyerap karbon dioksida dalam jumlah 10–20 kali dibanding pohon dan masa tunggu yang hanya 4 minggu, lebih singkat dibanding menunggu pohon dewasa, sehingga dapat menjadi solusi cepat dalam mengurangi emisi yang dihasilkan dari aktivitas industri, termasuk konstruksi. Bagi Semen Merah Putih, pemanfaatan terhadap alternatif ramah lingkungan seperti microalgae adalah bagian dari komitmen kami untuk mendorong efisiensi, keberlanjutan, dan tanggung jawab lingkungan,” ungkap Ayu.
Dengan menjadikan microalgae sebagai bagian dari perjalanan eksplorasi berkelanjutan, kita tidak hanya menciptakan terobosan, tetapi juga menanam investasi bagi generasi mendatang. Karena pada akhirnya, gaya hidup yang berpihak pada keberlanjutan adalah langkah nyata menuju kebaikan masa depan.
(TRI)
Berita Terkait
News
Pertamina Tanam 1.000 Mangrove di Kendari untuk Perkuat Ekosistem Pesisir
Memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, Pertamina menanam 1.000 bibit mangrove di pesisir Kelurahan Mata, Kota Kendari, sebagai bagian dari Program TJSL Mata Siaga.
Senin, 08 Des 2025 14:19
News
Dukung Geopark, Semen Tonasa Perkuat Langkah Pelestarian Karst
Direktur Utama PT Semen Tonasa, Anis, hadir sebagai pembicara dalam Indonesia's Geopark Leader Forum bertema “Building Knowledge for Indonesia's Geopark Development” di Jakarta.
Jum'at, 05 Des 2025 11:39
News
PLN UIP Sulawesi Rehabilitasi Lahan Tidur di Hutan Hulawa
PLN UIP Sulawesi melaksanakan program TJSL melalui kegiatan penanaman pohon di Hutan Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Sulawesi Tengah.
Sabtu, 29 Nov 2025 18:43
News
Semen Merah Putih Rayakan Hari Pahlawan Bersama 'Pahlawan Konstruksi'
Semen Merah Putih mengajak masyarakat menaruh perhatian pada sosok “pahlawan” yang jarang tersorot: para tukang, mandor, dan pekerja konstruksi yang berperan penting membangun fondasi kehidupan masyarakat Indonesia.
Rabu, 12 Nov 2025 19:12
News
Semen Merah Putih Tegaskan Pentingnya Standar Keamanan Industri Konstruksi
Memperingati Hari Arsitektur Dunia, Semen Merah Putih menegaskan kembali komitmennya bahwa kualitas konstruksi merupakan fondasi utama arsitektur yang adaptif dan berkelanjutan.
Rabu, 05 Nov 2025 22:44
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler