Cerita Mahasiswa Asal Sulsel yang Berhasil Dievakuasi dari Sudan
Gusti Ridani
Rabu, 03 Mei 2023 17:35
Sejumlah mahasiswa asal Sulsel yang berhasil dievakuasi dari Sudan telah tiba di tanah air. Foto/Gusti Ridani
MAKASSAR - Salah satu mahasiswa asal Provinsi Sulsel yang menempuh pendidikan di Sudan, Muhammad Randy Saputra, menceritakan sesaat sebelum dirinya dievakuasi oleh TNI saat perang antara kubu militer resmi Sudan dengan militer RSF.
Pria kelahiran Makassar ini menyebutkan perang masih terjadi di antara kedua kubu tersebut. Bahkan setelah 17 hari, listrik dan internet masih padam sampai hari ini.
"Jadi keadaan disana sampai saat ini, masih berperang. Dan listrik, internet masih padam disana. Jadi dari awal perang sampai 17 hari sekarang, masih dipadamkan listrik dan internetnya," ujar Randy, mahasiswa jurusan Hadis itu.
Diketahui, para WNI asal Sulsel yang dievakuasi dari Sudan, beberapa di antaranya ada yang menjalani pendidikan dan adapula pekerja. Proses evakuasi dilakukan dengan menempuh jalur darat. Hal ini dikarenakan, bandara ibu kota Sudan, masih dikuasai oleh militer. Sehingga sulit bagi TNI untuk masuk melalui jalur udara.
"Banyak pesawat disana sudah habis terbakar, jadi TNI mengambil langkah yang tepat untuk mengambil jalur darat. Tentunya dengan komunikasi dari pihak PBB juga untuk mendapatkan pengawalan sampai ke titik teraman untuk jakur evakuasi darat," tutur mahasiswa semester 7 tersebut.
Diketahui, saat kejadian para mahasiswa Indonesia berada di ibukota Khartoum. Karena, kata dia, mahasiswa kebanyakan berkuliah di ibukota tersebut. Sehingga, dampak kepada mahasiswa sangat besar. Apalagi ia telah menempuh pendidikan selama 3 tahun di sana.
"Untuk trauma pastinya ada, apalagi yang sudah berkeluarga memiliki anak ataupun perempuan, banyak yang trauma karena sebelumnya kami tidak pernah merasakan yang seperti ini. Baru terjadi sekarang karena terjadi gejolak di kubu pemerintahan," pungkasnya.
Untuk ke depannya, ia masih berkordinasi dengan pihak kampus di Sudan bersama Badan Mahasiswa di sana untuk langkah selanjutnya. Adapun mahasiswa dari Sulsel, pihaknya akan menunggu arahan dari Pemprov Sulsel.
Pria kelahiran Makassar ini menyebutkan perang masih terjadi di antara kedua kubu tersebut. Bahkan setelah 17 hari, listrik dan internet masih padam sampai hari ini.
"Jadi keadaan disana sampai saat ini, masih berperang. Dan listrik, internet masih padam disana. Jadi dari awal perang sampai 17 hari sekarang, masih dipadamkan listrik dan internetnya," ujar Randy, mahasiswa jurusan Hadis itu.
Diketahui, para WNI asal Sulsel yang dievakuasi dari Sudan, beberapa di antaranya ada yang menjalani pendidikan dan adapula pekerja. Proses evakuasi dilakukan dengan menempuh jalur darat. Hal ini dikarenakan, bandara ibu kota Sudan, masih dikuasai oleh militer. Sehingga sulit bagi TNI untuk masuk melalui jalur udara.
"Banyak pesawat disana sudah habis terbakar, jadi TNI mengambil langkah yang tepat untuk mengambil jalur darat. Tentunya dengan komunikasi dari pihak PBB juga untuk mendapatkan pengawalan sampai ke titik teraman untuk jakur evakuasi darat," tutur mahasiswa semester 7 tersebut.
Diketahui, saat kejadian para mahasiswa Indonesia berada di ibukota Khartoum. Karena, kata dia, mahasiswa kebanyakan berkuliah di ibukota tersebut. Sehingga, dampak kepada mahasiswa sangat besar. Apalagi ia telah menempuh pendidikan selama 3 tahun di sana.
"Untuk trauma pastinya ada, apalagi yang sudah berkeluarga memiliki anak ataupun perempuan, banyak yang trauma karena sebelumnya kami tidak pernah merasakan yang seperti ini. Baru terjadi sekarang karena terjadi gejolak di kubu pemerintahan," pungkasnya.
Untuk ke depannya, ia masih berkordinasi dengan pihak kampus di Sudan bersama Badan Mahasiswa di sana untuk langkah selanjutnya. Adapun mahasiswa dari Sulsel, pihaknya akan menunggu arahan dari Pemprov Sulsel.
(TRI)
Berita Terkait
News
Pemprov Sulsel Raih Indeks Pembangunan Statistik Kategori Baik Tahun 2024
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), telah menerima hasil Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPPS) Tahun 2024 dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam hasil EPPS ini, Sulsel berhasil meraih predikat baik
Rabu, 02 Okt 2024 18:18
News
Lima Mahasiswa asal Malaysia Belajar Pengelolaan Sumber Daya Laut di FIKP Unhas
Lima mahasiswa dari Universitas Malaysia Sarawak (Unimas) menyelesaikan program internship atau inbound selama dua bulan di FKIP Universitas Hasanuddin (Unhas).
Rabu, 02 Okt 2024 15:12
Ekbis
Bank Indonesia Dorong Penguatan Sulsel jadi Pusat Ekonomi Syariah
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, mengajak semua pihak menggaungkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, terkhusus di Sulsel.
Selasa, 01 Okt 2024 15:16
News
Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Siap Sukseskan Festival Taka Bonerate 2024
Pelaksanaan Festival Taka Bonerate dan Dive Camp 2024 yang akan digelar 6 -12 Oktober 2024 mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh.
Sabtu, 28 Sep 2024 16:55
News
Program Bus Trans Sulsel Keterisian Kursi Capai 100 Persen
DAMRI bekerja sama dengan Pemprov Sulsel meluncurkan program Bus Trans Sulsel, yang menghubungkan berbagai kota dan kabupaten di Sulsel, termasuk Kabupaten Kepulauan Selayar yang berada di sudut paling selatan.
Sabtu, 28 Sep 2024 16:23
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Tim Uji-Sah Laporkan Ilham-Kanita, Kades Hingga Kepsek ke Bawaslu Bantaeng
2
Penggerak Srikandi Adnan Purichta Dukung Penuh Husniah - Darmawangsyah di Pilkada
3
Tokoh Masyarakat Kenang Perjuangan Ilham Azikin untuk Petani Banyorang
4
Anti Mager di Torut Sulsel, Lintasi Jalan yang Dibangun Era Cagub 02 Andi Sudirman
5
Lewat Panggung MULIA Inspiring Talk, Appi Harap Sebagai Wadah Kreatif Bagi Anak Muda
6
Relawan Anak Pulau Bergerak Siap Menangkan Appi-Aliyah di Pilwalkot Makassar 2024
7
Warga Pulau Ingin Terang Seperti di Kota Makassar, Appi-Aliyah Janji Listrik 24 Jam