Mahasiswa Penghafal Al-Quran Fakultas Kedokteran UMI Diberi Beasiswa

Senin, 06 Okt 2025 19:13
Mahasiswa Penghafal Al-Quran Fakultas Kedokteran UMI Diberi Beasiswa
Pimpinan UMI dan jajarannya berfoto bersama penerima beasiswa hafidz dan hafidzah 30 juz Al-Quran. Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Sebanyak 11 mahasiswa penghafal 30 juz Al-Qur'an dari Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI), diberi beasiswa. Empat diantaranya beasiswa penuh hingga menjadi dokter.

Penyerahan simbolis beasiswa ini dilakukan di Fakultas Kedokteran UMI, Senin, (06/10/2025), dihadiri Ketua Yayasan Wakaf UMI Prof Masrurah Mochtar, jajaran Pimpinan UMI yakni Rektor Prof Hambali Thalib, Wakil Rektor VI Dr Muh Ishaq Samad dan Dekan Fakultas Kedokteran UMI dr Dr Nasruddin A Mappaware serta para orang tua dari mahasiswa hafidz dan hafidzah.

Dekan Fakultas Kedokteran UMI DR dr Nasruddin A Mappaware menyampaikan bahwa pemberian beasiswa untuk hafidz Al-Quran di FK UMI berlangsung sejak tahun 2019. "Tahun ini baru satu orang dan alhamdulillah sudah lulus dengan IPK 3,80 dan tepat waktu. Sekarang membantu fakultas juga," kata dia.

Selain itu, program beasiswa ini terus berlanjut hingga tahun 2025, dan ditahun ini sangat meningkat yakni mencapai 11 orang tahfidz yang diberikan beasiswa setelah melakukan seleksi yang panjang.

"Ada empat orang yang diberi full beasiswa sampai selesai. Dan selebihnya ada yang setengah," katanya lagi.

Dekan dengan keilmuan Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan ini mengatakan terimakasih untuk Yayasan Wakaf UMI karena memberi beasiswa untuk para mahasiswa hafidz dan hafizah Al-Qur'an. "Semoga ini menjadi nilai ibadah dan juga amal jariyah untuk para pendahulu UMI," katanya.

Dirinya menjelaskan, untuk tahun ini empat beasiswa yang dikeluarkan nilainya mencapai Rp2,7 miliar. Dia mengungkapkan jika dihitung sejak tahun 2019 nilainya hingga Rp8,8 Miliar. "Termasuk beasiswa untuk penghafal Al-quran mahasiswa dari Palestina," jelasnya.

Sementara itu Rektor UMI Prof Hambali Thalib mengatakan bahwa pemberian beasiswa ini sekaligus menjadi zakat pendidikan untuk UMI sehingga menjadi amal untuk para pendiriannya. "Kita harapkan yang menerima beasiswa ini selain zakat pendidikan dari UMI ini sekaligus untuk promosi," kata dia.

Dirinya mengapresiasi karena FK UMI mencetak hafidz dan hafidzah meski diketahui menjadi mahasiswa di Fakultas Kedokteran tidaklah mudah. Ini sebenarnya luarbiasa, di FK yang seharusnya paling berat tapi ada tahfidznya. Semoga ini bisa dibuka ke fakultas lain juga," katanya.

Sementara itu Affandi penerima beasiswa tahun 2025 mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada jajaran pimpinan di UMI karena memberikan beasiswa.

"Saya terkesan dengan proses penerimaan beasiswa ini, karena kami dites bukan hanya hafalan tapi juga pengetahuan keagaaman. Sehingga memang UMI ini bukan hanya melihat hafalannya tapi juga agamanya," kata dia.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru