Kakanwil Kemenkum Sulsel Akan Dorong Komersialisasi Kekayaan Intelektual

Kamis, 16 Okt 2025 22:51
Kakanwil Kemenkum Sulsel Akan Dorong Komersialisasi Kekayaan Intelektual
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Selatan (Kakanwil Kemenkum Sulsel), Andi Basmal. Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Selatan (Kakanwil Kemenkum Sulsel), Andi Basmal, akan mendorong pelaku usaha dan kreator lokal Sulawesi selatan untuk tidak hanya melindungi karya mereka, tetapi juga mengkomersialisasikannya secara optimal.

Menurutnya, kekayaan intelektual (KI) bukan sekadar soal administrasi pendaftaran, melainkan aset ekonomi yang bisa menghasilkan nilai tambah bagi pemiliknya.

"Banyak kreator kita yang sudah mendaftarkan KI-nya, tapi belum maksimal memanfaatkannya secara ekonomi. Padahal, di situlah letak kekuatan sesungguhnya dari perlindungan KI," ujar Andi Basmal dalam keterangannya, Kamis (16/10/2025).

Ia mencontohkan, pelaku UMKM yang memiliki merek atau desain unik bisa memanfaatkan perlindungan KI untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan membuka peluang kerja sama bisnis yang lebih luas.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Kanwil Kemenkum Sulsel akan terus menggelar berbagai kegiatan edukasi dan pendampingan. Mulai dari sosialisasi pentingnya KI, layanan konsultasi gratis, hingga fasilitasi pendaftaran merek, hak cipta, desain industri, dan paten.

"Kami ingin masyarakat paham bahwa melindungi KI itu investasi jangka panjang. Setelah dilindungi, langkah berikutnya adalah bagaimana mengubahnya menjadi sumber pendapatan," katanya.

Andi Basmal juga menekankan pentingnya kesadaran pelaku usaha untuk tidak melanggar KI pihak lain. Menurutnya, membangun usaha yang sehat harus dimulai dari fondasi yang benar, termasuk menghormati hak kekayaan intelektual orang lain.

Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif sebagai salah satu sektor andalan nasional. Sulawesi Selatan sendiri memiliki potensi besar di bidang kuliner, kerajinan, fashion, hingga produk berbasis kearifan lokal.

"Produk lokal kita punya keunikan dan daya saing. Tinggal bagaimana kita kemas dengan baik, lindungi dengan KI, lalu pasarkan secara profesional," tutur Andi Basmal.

Ia berharap, dengan semakin banyaknya pelaku usaha yang sadar akan pentingnya KI, ekosistem ekonomi kreatif di Sulawesi Selatan bisa tumbuh lebih kuat dan berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru