PT Vale & Pemerintah Kolaka Dorong Transformasi Pertanian Berbasis Inovasi

Senin, 24 Nov 2025 13:55
PT Vale & Pemerintah Kolaka Dorong Transformasi Pertanian Berbasis Inovasi
Kemitraan strategis antara Pemkab Kolaka dan PT Vale menjadi langkah penting untuk menjawab tantangan sektor pertanian melalui pendekatan riset dan inovasi berbasis teknologi. Foto/IST
Comment
Share
KOLAKA - Di tengah upaya memperkuat ketahanan pangan nasional sesuai Asta Cita Presiden, Kabupaten Kolaka menjadi contoh kolaborasi strategis antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan dunia usaha. Hal itu diwujudkan melalui penanaman perdana demplot padi berkelanjutan di Desa Puubunga (Baula), Desa Lemedai (Tanggetada), dan Desa Pubenua (Baula).

Selama bertahun-tahun, potensi pangan Kolaka masih terkendala berbagai tantangan klasik: terbatasnya varietas unggul, teknik budidaya yang belum optimal, serta akses teknologi pertanian presisi yang belum merata.

Nah, kemitraan strategis antara Pemerintah Kabupaten Kolaka dan PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bagian dari Mining Industry Indonesia (Mind ID), menjadi langkah penting untuk menjawab tantangan tersebut melalui pendekatan riset dan inovasi berbasis teknologi.

Melalui demplot ini, sejumlah varietas unggul seperti PR25, PR107, Bujang Marantau, Trisakti, Menthik Wangi, dan Menthik Susu diuji bersama sistem budidaya presisi seperti Perennial Rice dan Salibu, yang memungkinkan panen berulang tanpa penanaman ulang.

Inisiatif ini bukan hanya mengikuti agenda nasional, tetapi juga mengakselerasi upaya memperkuat kedaulatan pangan dari desa, meningkatkan produktivitas, serta memastikan kesejahteraan petani sebagai fondasi pembangunan Kolaka.

Direktur Utama PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari misi perusahaan untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun masyarakat yang berdaya.

“Setiap benih yang ditanam hari ini bukan sekadar tanaman, tetapi simbol komitmen kami untuk menanam masa depan Kolaka. Ketahanan pangan adalah fondasi kemandirian sebuah daerah, dan kami percaya inovasi pertanian dapat berjalan berdampingan dengan pembangunan industri. Melalui kemitraan ini, kami ingin memastikan masyarakat Kolaka tumbuh, maju, dan sejahtera bersama kami," ujar dia.

Bagi Pemerintah Kabupaten Kolaka, kolaborasi ini menjadi langkah nyata mewujudkan agenda Kolaka Mandiri Pangan. Pertanian diposisikan bukan lagi sebagai sektor pendukung, tetapi sebagai tulang punggung kemandirian ekonomi desa. Penelitian varietas serta teknologi pertanian presisi melalui demplot ini diharapkan menjadi model yang dapat diperluas ke desa-desa lain.

Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian RI, Widiastuti, menyampaikan Presiden menegaskan bahwa kesejahteraan bangsa dimulai dari pemenuhan gizi masyarakat. Benih unggul sudah tersedia, tetapi distribusinya belum merata.

"Karena itu, desa harus dikembangkan sesuai keunggulan lokal. Inisiatif seperti demplot ini bukan hanya relevan, tetapi strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional," ucap dia.

Inisiatif ini melanjutkan pondasi yang dibangun sejak 2021 melalui pengembangan pertanian organik SRI oleh PT Vale di Blok Pomalaa. Hingga kini, 55 petani—termasuk 9 perempuan—telah terlibat, dan salah satu varietas organik, Menthik Susu, telah mulai dipasarkan serta dikonsumsi masyarakat Kolaka.

Demplot baru akan dikembangkan secara bertahap. Pada musim panen berikutnya, varietas dengan performa terbaik akan direplikasi, dipasarkan lokal, dan digunakan sebagai sumber pangan berkualitas bagi masyarakat Kolaka.
Direktur dan CSCAO PT Vale Indonesia, Budiawansyah, menegaskan bahwa program ini mencerminkan filosofi keberlanjutan perusahaan.

“Bagi kami, keberlanjutan adalah cara kami bekerja. Kami ingin memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi hadir bersamaan dengan pemberdayaan masyarakat. Melalui demplot ini, kami tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi menciptakan ekosistem pertanian yang resilient, ramah lingkungan, dan memberikan nilai tambah bagi petani Kolaka," tuturnya.

Gerakan ini memperlihatkan bagaimana industri, pemerintah, dan masyarakat dapat berjalan seiring menjawab tantangan pangan yang semakin kompleks. Dengan pendekatan ilmiah, penguatan kapasitas petani, dan dukungan pemerintah, demplot ini diproyeksikan memberi dampak jangka panjang bagi ketahanan pangan daerah, pertumbuhan ekonomi desa, peningkatan gizi masyarakat, serta kemandirian Kolaka sebagai pusat pangan berkelanjutan di Sulawesi Tenggara.

Di Kolaka, benih yang ditanam hari ini menjadi simbol masa depan yang sedang ditumbuhkan—masa depan di mana pertanian, industri, dan masyarakat dapat berkembang bersama, saling menguatkan, dan memberi kontribusi nyata bagi Indonesia.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru