MDA dan Pemkab Luwu Mulai Tahapan Revitalisasi DAS Suso

Senin, 08 Des 2025 13:11
MDA dan Pemkab Luwu Mulai Tahapan Revitalisasi DAS Suso
PT Masmindo Dwi Area bersama Pemkab Luwu melalui Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Investasi resmi memulai tahapan awal program revitalisasi DAS Suso. Foto/Istimewa
Comment
Share
BELOPA - PT Masmindo Dwi Area (MDA) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu melalui Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Investasi resmi memulai tahapan awal program revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Suso. Kick-off meeting antara manajemen MDA dan Pokja ini menjadi tindak lanjut atas penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Pengendalian Lingkungan pada Agustus lalu.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Direktur MDA Erlangga Gaffar dan Ketua Pokja Percepatan Investasi Sofyan Thamrin. Dalam diskusi, kedua pihak menyepakati penyelarasan rencana kerja yang meliputi pemeliharaan fungsi DAS, penataan wilayah yang mengalami degradasi, penguatan titik rawan hidrologis, serta koordinasi lintas instansi untuk pemantauan dan pelaporan progres.

Direktur MDA Erlangga Gaffar menjelaskan bahwa kick-off meeting ini menjadi tonggak penting untuk memastikan seluruh proses berjalan terpadu dan bertanggung jawab. Ia menegaskan bahwa revitalisasi DAS Suso merupakan langkah kolaboratif untuk memperbaiki kualitas ekosistem, meningkatkan ketahanan kawasan terhadap curah hujan ekstrem, serta memastikan keberlanjutan sumber daya air bagi masyarakat di hulu maupun hilir.

Erlangga juga menambahkan bahwa MDA siap mendukung penuh implementasi program yang telah dirumuskan bersama pemerintah daerah.

Kepala Teknik Tambang (KTT) MDA, Mustafa Ibrahim, menuturkan bahwa program revitalisasi ini berjalan dalam koridor kebijakan Pemerintah Kabupaten Luwu. MDA mendukung upaya tersebut melalui kolaborasi teknis serta penyelarasan kegiatan konstruksi agar tetap sesuai ketentuan daerah.

Ia menekankan bahwa setiap tahapan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, termasuk pemenuhan aspek perizinan dan perhatian terhadap karakteristik alami aliran sungai guna meminimalkan potensi gangguan seperti erosi dan sedimentasi.

Sementara itu, Ketua Pokja Percepatan Investasi Sofyan Thamrin menyatakan bahwa kerja bersama ini menunjukkan keseriusan semua pihak dalam merawat, memulihkan, dan memperkuat fungsi DAS sebagai sistem penyangga kehidupan masyarakat.

Menurutnya, upaya revitalisasi bukan hanya menjawab kebutuhan jangka pendek, tetapi juga menjadi investasi lingkungan untuk mengurangi risiko banjir, menjaga kestabilan aliran air, dan meningkatkan daya dukung kawasan tangkapan air.

Sebagai tindak lanjut, kegiatan lapangan akan mulai dilaksanakan pada pertengahan Desember. Tahapan awal mencakup pembersihan area terdampak, penataan alur sungai yang mengalami sedimentasi, penguatan lereng dan tebing, serta pemasangan struktur pengendali sesuai rekomendasi teknis.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru