Arus Penumpang Nataru di Bandara Sultan Hasanuddin Menurun

Senin, 22 Des 2025 14:01
Arus Penumpang Nataru di Bandara Sultan Hasanuddin Menurun
Suasana di ruang tunggu Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
Comment
Share
MAROS - Pergerakan arus lalu lintas udara di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin hingga 21 Desember, mengalami penurunan bila dibandingkan tahun lalu.

Meski begitu, pergerakan pesawat relatif stabil dengan tambahan ekstra flight untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan data terbaru di Posko Nataru per 21 Desember 2025, tercatat jumlah pergerakan pesawat sebanyak 239 pergerakan. Mengalami penurunan sekitar 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang mencapai 242 pergerakan.

PGS Branch Communication & CSR Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Taufan Yudhistira mengatakan, penurunan ini cukup signifikan. Sementara untuk jumlah penumpang pesawat juga terdapat penurunan jumlah sekitar 20 persen.

"Pada jumlah penumpang juga ada penurunan. Tahun lalu 35.067 orang penumpang. Tahun ini menjadi 29.783 penumpang, atau turun sekitar 20 persen," ujarnya.

Sementara itu, volume kargo juga mengalami penurunan dari 308.638 kilogram pada 2024 menjadi 292.533 kilogram pada 2025, atau turun sekitar 5 persen.

Meski demikian, terdapat tiga penerbangan tambahan (extra flight) yang dilayani oleh maskapai Sriwijaya Air dan Lion Air dengan rute Makassar–Bali dan Makassar–Cengkareng.

Dia mengatakan, penurunan jumlah penumpang saat ini masih dalam batas wajar dan terus dimonitor oleh pengelola bandara.

"Pergerakan pesawat relatif stabil, namun memang terjadi penyesuaian pada jumlah penumpang. Kami tetap memastikan seluruh layanan bandara berjalan optimal selama periode Nataru," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data rekapitulasi pada periode 15–21 Desember 2025, jumlah pergerakan pesawat justru menunjukkan kenaikan tipis.

Pada 2025 tercatat 1.633 pergerakan pesawat, naik tipis dibandingkan 1.631 pergerakan pada periode yang sama tahun 2024.

Namun, dari sisi penumpang, terjadi penurunan dari 227.595 orang pada 2024 menjadi 210.401 penumpang di 2025, atau turun sekitar 8 persen.

"Penurunan juga tercatat pada kargo, dari 2.304 ton menjadi 2.228 ton, atau turun 3 persen," jelasnya.

Untuk mengakomodasi kebutuhan perjalanan, selama periode tersebut tersedia 31 penerbangan ekstra yang dilayani oleh maskapai Sriwijaya Air, Batik Air, dan Lion Air dengan rute Makassar–Biak, Timika, Nabire, Sorong, Denpasar, serta Cengkareng.

"Hingga saat ini, rute dengan jumlah penumpang tertinggi masih didominasi Makassar–Cengkareng dengan 57.595 penumpang, disusul rute Makassar–Surabaya sebanyak 23.332 penumpang dan Makassar–Kendari dengan 13.138 penumpang," ungkapnya.

Masih menurut Taufan, tingginya minat pada rute-rute utama tersebut menjadi perhatian kami dalam pengaturan operasional dan pelayanan bandara, khususnya pada jam-jam sibuk.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru