Semen Tonasa dan Stakeholder Komitmen Lindungi Warisan Budaya Dunia di Bulu Sipong
Tri Yari Kurniawan
Selasa, 30 Mei 2023 09:29
Penetapan area Bulu Sipong sebagai area konservasi 5 tahun lalu merupakan bentuk kepedulian dan komitmen perusahaan PT Semen Tonasa dalam praktik tambang berkelanjutan. Foto/Dok PT Semen Tonasa
PANGKEP - PT Semen Tonasa, sebagai bagian dari SIG, terus berkomitmen untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan yang selaras dengan ekosistem lingkungan sekitar. Selain fokus pada penggunaan energi baru terbarukan serta konservasi lingkungan, perusahaan juga menaruh perhatian besar dalam hal pelestarian keanekaragaman hayati, cagar alam, serta budaya.
Salah satu bukti nyatanya adalah Bulu Sipong. Area seluas 31,4 hektare yang berjarak sekitar 10 km dari lokasi operasional perusahaan ini ditetapkan sebagai area keanekaragaman hayati dan kawasan konservasi melalui SK Direksi No. 47/ST/PR.00/21.00/01-2018 tanggal 17 Januari 2018. Saat itu, perusahaan melihat adanya indikasi potensi karst dan arkeologi di dalam area bekas lahan tambang yang sudah puluhan tahun tidak digunakan ini.
Potensi arkeologi ini semakin jelas terlihat pada 2019 saat sejumlah arkeolog dari Indonesia dan Australia yang melakukan riset dan penelitian di area Bulu Sipong, mempublikasikan temuannya mengenai lukisan bercerita tertua di dunia pada Jurnal Internasional Nature, sebuah jurnal ilmiah mingguan yang berbasis di Inggris. Dalam jurnal tersebut, para arkeolog menyebutkan lukisan yang berada di dalam Bulu Sipong tersebut diperkirakan berusia lebih dari 44.000 tahun yang lalu.
Pgs. GM Komunikasi dan Hukum PT Semen Tonasa, Ardiansyah, mengungkapkan penetapan area Bulu Sipong sebagai area konservasi 5 tahun lalu ini merupakan bentuk kepedulian dan sekaligus menunjukkan komitmen perusahaan untuk melaksanakan praktik bisnis yang berkelanjutan.
Semen Tonasa sejak awal berdiri, kata dia, memiliki keinginan untuk menjadi perusahaan persemenan terkemuka yang berwawasan lingkungan. Salah satu yang mendapat perhatian khusus adalah Taman Keanekaragaman Hayati dan Bulu Sipong.
"Dimulai sejak tahun 2015 melalui Kebijakan Perlindungan Keanekaragaman Hayati, yang kemudian pada tahun 2018 kawasan tersebut dijadikan area konservasi khusus melalui SK Direksi dengan fokus pada perlindungan flora-fauna lokal, endemik dan langka, serta perlindungan kawasan karst dan situs cagar budaya," kata dia.
Dalam menjaga dan mengelola secara serius area konservasi Taman Keanekaragaman Hayati dan Bulu Sipong ini, Semen Tonasa telah melakukan banyak hal. Di antaranya seperti penanganan debu jalan tambang melalui pengecoran jalan tambang sejauh 1,5 km, penyiraman jalan tambang minimal sekali per 2 jam, penanaman tanaman endemik, dan pemasangan alat pemantauan debu di area Bulu Sipong.
Untuk penanganan getaran, Semen Tonasa telah menetapkan zona bebas aktivitas penambangan serta pemasangan alat pemantauan peledakan tambang di area Bulu Sipong. Sedangkan terkait kelembaban, perusahaan juga telah melakukan upaya rehabilitasi lahan bekas tambang dengan berbagai tanaman hijau untuk mencegah terjadinya genangan air.
Selain itu, berbagai usaha pengamanan untuk membatasi akses ke lokasi juga terus ditingkatkan. Mulai dari pembatasan akses masuk ke area konservasi yang membutuhkan izin khusus yang dikeluarkan oleh PT Semen Tonasa dan juga penanggung jawab area konservasi dari instansi terkait, juga berbagai perbaikan dan penambahan pagar pada area konservasi seluas 19,5 hektare dengan panjang pagar pengaman 2 km yang menggunakan tiang beton serta kawat berduri.
Ardi menambahkan, selain semua upaya di atas, Semen Tonasa juga telah menjalin kemitraan dengan Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep untuk penyusunan Heritage Management Plan (HMP). Yaitu dokumen yang menetapkan nilai warisan suatu kawasan dan merinci kebijakan yang tepat untuk mengelolanya, sehingga value kawasan tersebut tetap dapat dipertahankan hingga di masa yang akan datang.
"Jum'at tanggal 26 Mei 2023 yang lalu, telah dilakukan Focus Group Discussion bersama Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep dengan mengundang berbagai pakar dari LPPM Universitas Hasanuddin dan tamu undangan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan serta Kabupaten Pangkep, dalam upaya memperkaya wawasan untuk penyusunan Heritage Management Plan tersebut," ucapnya.
"Selain itu, kami juga menjalin kerjasama dengan Badan Pengelola Geopark Maros- Pangkep, Fakultas Ilmu Budaya Departemen Arkeologi Universitas Hasanuddin, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional, sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi tenaga ahli yang akan mengelola kawasan Keanekaragaman Hayati dan Bulu Sipong ini nantinya," sambung Ardi mengakhiri.
Sementara itu, Dedy Irfan GM dari adan Pengelola Geopark Maros-Pangkep menyebutkan pihaknya dalam beberapa tahun terakhir telah aktif berkolaborasi dengan PT Semen Tonasa terkait konservasi 2 kawasan yang merupakan bagian dalam Geopark Maros-Pangkep. Saat ini ada 2 area di Semen Tonasa yang masuk dalam Geopark Maros-Pangkep. Ada Taman Keanekaragaman Hayati dan Bulusipong sebagai Biosite, serta Kawasan Tonasa Park & sekitarnya sebagai Cultural Site.
"Saat ini, bersama para pakar dan peneliti, kami sedang melakukan tindak lanjut MoU yg ada dengan Program Heritage Management Plan, yang saat ini sudah melewati tahapan Focus Group Discussion bersama para pakar, dan akan dilanjutkan dengan kegiatan Observasi Lapangan & FGD dengan Masyarakat," ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Rustan Lebe dari Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah XIX. Ia menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan kerjasama dengan PT Semen Tonasa terkait pelestarian dan pengelolaan Situs Cagar Budaya Bulu Sipong sejak Maret 2018. Kerja sama ini sendiri merupakan inisiatif dari PT Semen Tonasa sebagai pemilik lahan konsesi. Di mana tanggung jawab pelestarian dan pengelolaan berada di pihak PT Semen Tonasa dengan pendampingan atau supervisi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Sul-Sel.
"Kerja sama ini merupakan sebuah terobosan dalam upaya pelestarian dan pengelolaan cagar budaya secara terpadu, termasuk keterlibatan pemangku kepentingan yang memiliki visi bersifat profit dan non-profit. Besar harapan kami agar kerjasama ini sukses, sehingga dapat menjadi pilot project untuk pelestarian dan pengelolaan cagar budaya di tempat lain, khususnya wilayah konsesi tambang dan industri," tutupnya.
Salah satu bukti nyatanya adalah Bulu Sipong. Area seluas 31,4 hektare yang berjarak sekitar 10 km dari lokasi operasional perusahaan ini ditetapkan sebagai area keanekaragaman hayati dan kawasan konservasi melalui SK Direksi No. 47/ST/PR.00/21.00/01-2018 tanggal 17 Januari 2018. Saat itu, perusahaan melihat adanya indikasi potensi karst dan arkeologi di dalam area bekas lahan tambang yang sudah puluhan tahun tidak digunakan ini.
Potensi arkeologi ini semakin jelas terlihat pada 2019 saat sejumlah arkeolog dari Indonesia dan Australia yang melakukan riset dan penelitian di area Bulu Sipong, mempublikasikan temuannya mengenai lukisan bercerita tertua di dunia pada Jurnal Internasional Nature, sebuah jurnal ilmiah mingguan yang berbasis di Inggris. Dalam jurnal tersebut, para arkeolog menyebutkan lukisan yang berada di dalam Bulu Sipong tersebut diperkirakan berusia lebih dari 44.000 tahun yang lalu.
Pgs. GM Komunikasi dan Hukum PT Semen Tonasa, Ardiansyah, mengungkapkan penetapan area Bulu Sipong sebagai area konservasi 5 tahun lalu ini merupakan bentuk kepedulian dan sekaligus menunjukkan komitmen perusahaan untuk melaksanakan praktik bisnis yang berkelanjutan.
Semen Tonasa sejak awal berdiri, kata dia, memiliki keinginan untuk menjadi perusahaan persemenan terkemuka yang berwawasan lingkungan. Salah satu yang mendapat perhatian khusus adalah Taman Keanekaragaman Hayati dan Bulu Sipong.
"Dimulai sejak tahun 2015 melalui Kebijakan Perlindungan Keanekaragaman Hayati, yang kemudian pada tahun 2018 kawasan tersebut dijadikan area konservasi khusus melalui SK Direksi dengan fokus pada perlindungan flora-fauna lokal, endemik dan langka, serta perlindungan kawasan karst dan situs cagar budaya," kata dia.
Dalam menjaga dan mengelola secara serius area konservasi Taman Keanekaragaman Hayati dan Bulu Sipong ini, Semen Tonasa telah melakukan banyak hal. Di antaranya seperti penanganan debu jalan tambang melalui pengecoran jalan tambang sejauh 1,5 km, penyiraman jalan tambang minimal sekali per 2 jam, penanaman tanaman endemik, dan pemasangan alat pemantauan debu di area Bulu Sipong.
Untuk penanganan getaran, Semen Tonasa telah menetapkan zona bebas aktivitas penambangan serta pemasangan alat pemantauan peledakan tambang di area Bulu Sipong. Sedangkan terkait kelembaban, perusahaan juga telah melakukan upaya rehabilitasi lahan bekas tambang dengan berbagai tanaman hijau untuk mencegah terjadinya genangan air.
Selain itu, berbagai usaha pengamanan untuk membatasi akses ke lokasi juga terus ditingkatkan. Mulai dari pembatasan akses masuk ke area konservasi yang membutuhkan izin khusus yang dikeluarkan oleh PT Semen Tonasa dan juga penanggung jawab area konservasi dari instansi terkait, juga berbagai perbaikan dan penambahan pagar pada area konservasi seluas 19,5 hektare dengan panjang pagar pengaman 2 km yang menggunakan tiang beton serta kawat berduri.
Ardi menambahkan, selain semua upaya di atas, Semen Tonasa juga telah menjalin kemitraan dengan Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep untuk penyusunan Heritage Management Plan (HMP). Yaitu dokumen yang menetapkan nilai warisan suatu kawasan dan merinci kebijakan yang tepat untuk mengelolanya, sehingga value kawasan tersebut tetap dapat dipertahankan hingga di masa yang akan datang.
"Jum'at tanggal 26 Mei 2023 yang lalu, telah dilakukan Focus Group Discussion bersama Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep dengan mengundang berbagai pakar dari LPPM Universitas Hasanuddin dan tamu undangan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan serta Kabupaten Pangkep, dalam upaya memperkaya wawasan untuk penyusunan Heritage Management Plan tersebut," ucapnya.
"Selain itu, kami juga menjalin kerjasama dengan Badan Pengelola Geopark Maros- Pangkep, Fakultas Ilmu Budaya Departemen Arkeologi Universitas Hasanuddin, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional, sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi tenaga ahli yang akan mengelola kawasan Keanekaragaman Hayati dan Bulu Sipong ini nantinya," sambung Ardi mengakhiri.
Sementara itu, Dedy Irfan GM dari adan Pengelola Geopark Maros-Pangkep menyebutkan pihaknya dalam beberapa tahun terakhir telah aktif berkolaborasi dengan PT Semen Tonasa terkait konservasi 2 kawasan yang merupakan bagian dalam Geopark Maros-Pangkep. Saat ini ada 2 area di Semen Tonasa yang masuk dalam Geopark Maros-Pangkep. Ada Taman Keanekaragaman Hayati dan Bulusipong sebagai Biosite, serta Kawasan Tonasa Park & sekitarnya sebagai Cultural Site.
"Saat ini, bersama para pakar dan peneliti, kami sedang melakukan tindak lanjut MoU yg ada dengan Program Heritage Management Plan, yang saat ini sudah melewati tahapan Focus Group Discussion bersama para pakar, dan akan dilanjutkan dengan kegiatan Observasi Lapangan & FGD dengan Masyarakat," ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Rustan Lebe dari Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah XIX. Ia menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan kerjasama dengan PT Semen Tonasa terkait pelestarian dan pengelolaan Situs Cagar Budaya Bulu Sipong sejak Maret 2018. Kerja sama ini sendiri merupakan inisiatif dari PT Semen Tonasa sebagai pemilik lahan konsesi. Di mana tanggung jawab pelestarian dan pengelolaan berada di pihak PT Semen Tonasa dengan pendampingan atau supervisi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Sul-Sel.
"Kerja sama ini merupakan sebuah terobosan dalam upaya pelestarian dan pengelolaan cagar budaya secara terpadu, termasuk keterlibatan pemangku kepentingan yang memiliki visi bersifat profit dan non-profit. Besar harapan kami agar kerjasama ini sukses, sehingga dapat menjadi pilot project untuk pelestarian dan pengelolaan cagar budaya di tempat lain, khususnya wilayah konsesi tambang dan industri," tutupnya.
(TRI)
Berita Terkait
Sulsel
136 Tim Inovator Ikuti Konvensi Mutu Semen Tonasa
Sebanyak 136 tim inovator ikut meramaikan pelaksanaan KMST 2024. Kegiatan tahunan kali ini mengusung tema 'Digitalisasi, Efisiensi Energi, dan Penerapan Budaya Safety yang Kuat.
Minggu, 30 Jun 2024 20:39
Sulsel
PT Semen Tonasa Ramaikan Turnamen Bhayangkara Cup Mini Soccer di Pangkep
Jajaran manajemen PT Semen Tonasa dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Pangkep saling beradu skill dalam kegiatan eksebisi mini soccer yang diselenggarakan oleh Polres Pangkep.
Kamis, 27 Jun 2024 16:28
Sulsel
PT Semen Tonasa Gelar Sunatan Massal, Sasar 200 Anak di Area Pemberdayaan
PT Semen Tonasa melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menggelar kegiatan sunatan massal untuk 200 anak yang berasal dari masyarakat di wilayah lingkar PT Semen Tonasa.
Selasa, 25 Jun 2024 19:13
Sulsel
Idul Adha 1445 H, PT Semen Tonasa Salurkan Puluhan Hewan Kurban ke 11 Desa/Kelurahan
PT Semen Tonasa kembali menyalurkan puluhan hewan kurban kepada masyarakat yang tinggal di 11 desa/kelurahan di sekitar perusahaan.
Selasa, 18 Jun 2024 19:24
Sulsel
Khutbah Salat Idul Adha 1445 H di PT Semen Tonasa: Jejak Cinta Nabi Ibrahim
Persatuan Syiar Islam PT Semen Tonasa (PSIT), kembali menggelar Salat Idul Adha 1445 Hijriah. Kegiatan keagamaan itu dipusatkan di halaman Kantor Pusat PT Semen Tonasa, Senin (17/6/24).
Selasa, 18 Jun 2024 18:51
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Perindo Mantap Usung Syahar dan Ombas di Pilkada Sulsel 2024
2
Rudal Bareng Nasdem Makassar Duduk Bersama Cari Solusi Persoalan Warga
3
Demokrat Sulsel Serahkan 18 Surat Tugas Cakada untuk Pilkada 2024
4
2 Remaja Diamankan Kasus Narkotika di Luwu Timur
5
Pasangan AR-Rahman Segera Deklarasi di Pilkada Wajo 2024
6
8 Cakada Tak Dapat, Ady & Natsir Terima Surat Tugas Demokrat di Pilkada Selayar
7
Triwulan I 2024, PT Vale Raup Pendapatan USD229,9 Juta