PT Vale Luncurkan Program Pendidikan Kesetaraan di Blok Morowali
Tri Yari Kurniawan
Rabu, 07 Jun 2023 10:29
PT Vale resmi meluncurkan Program Pendidikan Kesetaraan Paket B (SMP) dan C (SMA) bagi 13 Desa Pemberdayaan Blok Morowali, Rabu (31/5/2023) lalu. Foto/Dok PT Vale
MOROWALI - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) resmi meluncurkan Program Pendidikan Kesetaraan Paket B (SMP) dan C (SMA) bagi 13 Desa Pemberdayaan Blok Morowali, Rabu (31/5/2023) lalu. Launching berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Kolono, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali.
Acara dihadiri oleh Asisten III Administrasi Umum Husban Laonu, Camat Bungku Timur Sukman Gamal, Manager External Relations PT Vale Asriani Amiruddin, Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bumi Nikel Awaludin dan 13 Kepala Desa pemberdayaan PT Vale.
Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale di sektor pendidikan ini merupakan wujud komitmen Perseroan untuk berkontribusi dalam meningkatkan keterampilan dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pada wilayah usaha PT Vale khususnya di 13 desa pemberdayaan Blok Morowali.
Dalam program ini, PT Vale berkolaborasi dengan menggandeng PKBM Bumi Nikel dan Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, melalui Dinas Pendidikan yang bertujuan untuk mewadahi masyarakat memperoleh layanan pendidikan dalam menamatkan jenjang pendidikan SMP dan SMA sehingga mendapatkan kesempatan terserap bekerja di industri.
Project Director PT Vale Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, Topan Prasetyo, mengungkapkan lahirnya program ini merupakan hasil inventarisir data yang dilakukan di akhir tahun 2022 terkait ketersediaan angkatan kerja lokal di 13 desa pemberdayaan.
Berangkat dari data tersebut ditemukanlah kurang lebih 2.000 jiwa usia kerja (produktif) di area pemberdayaan PT Vale, dan kurang lebih 300 jiwa di antaranya belum sempat menamatkan jenjang pendidikan SMP dan SMA.
"Industri di area kita ini sangat pesat dan rata-rata syarat minimum penerimaan karyawannya berijazah SMA, setelah mendapat data ini kami lalu melakukan validasi data dengan berdiskusi secara random melibatkan beberapa kepala desa. Akhirnya kami memutuskan bahwa ini sangat penting untuk kita lakukan bersama, karena jika kita tidak menguatkan anak anak kita yang belum sempat menamatkan SMP dan SMA, maka mereka tidak akan bisa terserap masuk bekerja di industri, dan itu akan menjadi PR yang luar biasa jangka panjang," ungkapnya.
Topan menjelaskan, untuk menjawab kebutuhan industri, dengan peningkatan mutu pendidikan masyarakat diharapkan membawa kebermanfaatan yang lebih luas, dengan mendorong potensi yang ada agar tingkat kehidupan masyarakat sekitar tambang menjadi lebih baik dan mandiri.
"Dengan kita menyamaratakan jenjang pendidikan ini bisa lebih bermanfaat untuk diri sendiri dan keluarga. Usia 21 tahun adalah usia yang produktif, usia siap kerja dan menikah, jadi kita bersama sama dapat mendorong mereka agar bisa hidup lebih mandiri dan kelak dapat menopang hidup keluarganya dengan lebih baik serta dapat mendidik mencerdaskan keluarganya. Dengan kualitas dan akses pendidikan yang setara, kami percaya bahwa kita dapat mendorong dan mencapai tujuan masyarakat Morowali sejahtera bersama," jelasnya.
Sementara itu, Asisten III Bidang Administrasi dan Umum, Husban Laonu,mengapresiasi dan menyambut baik program kesetaraan pendidikan tersebut.
Husban Laonu menyebut hadirnya PT Vale kembali membantu pemerintah memetakan persoalan yang begitu vital yang dihadapi daerah di sektor pendidikan.
”PT Vale telah menunjukkan keseriusannya bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, dengan menyajikan data tentang permasalahan mengenai pendidikan dan ketenagakerjaan. Berbasis data tersebut, maka Pemda harus serius memastikan keakuratan dan kemutakhiran data,” ujarnya.
Husban Laonu menuturkan PT Vale kembali menyadarkan kita bahwa ada persoalan pendidikan yang selama ini seakan-akan diabaikan. Terdapat 13 desa binaan PT Vale, dimana ada 300 orang tidak menamatkan pendidikan SMP dan SMA.
“Jika kita perkirakan dengan jumlah desa 133 dari 126 desa dan tujuh kelurahan, artinya ada sekitar 830 anak-anak yang tidak menamatkan pendidikan SMP dan SMA. Hal ini sungguh luar biasa mempunyai potensi untuk mendorong angka pengangguran dan tidak bisa bersaing di kawasan industri sementara daerah kita sudah ditetapkan menjadi kawasan industri," tuturnya.
Tentunya, hal ini menjadi perhatian kita bersama agar bisa disuarakan dan menjadi tugas Utama Pemkab Morowali dalam mendukung program kesetaraan Pendidikan.
Diketahui, terdapat 101 peserta mengikuti program kesetaraanpendidikan. Dari jumlah tersebut 82 orang berusia di atas 21 tahun dibiayai oleh PT Vale, sementara 19 di antaranya yang berusia di bawah 21 tahun dibiayai oleh pemerintah melalui dana APBN.
Adapun peserta pendidikan kesetaraan paket B adalah sebanyak 25 orang, dan paket C berjumlah 76 orang. Sementara tenaga pendidik dalam program ini melibatkan 14 pendidik yang terdiri dari jenjang Strata 1 (S1) 13 orang dan Strata 2 (S2) satu orang.
Acara dihadiri oleh Asisten III Administrasi Umum Husban Laonu, Camat Bungku Timur Sukman Gamal, Manager External Relations PT Vale Asriani Amiruddin, Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bumi Nikel Awaludin dan 13 Kepala Desa pemberdayaan PT Vale.
Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale di sektor pendidikan ini merupakan wujud komitmen Perseroan untuk berkontribusi dalam meningkatkan keterampilan dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pada wilayah usaha PT Vale khususnya di 13 desa pemberdayaan Blok Morowali.
Dalam program ini, PT Vale berkolaborasi dengan menggandeng PKBM Bumi Nikel dan Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, melalui Dinas Pendidikan yang bertujuan untuk mewadahi masyarakat memperoleh layanan pendidikan dalam menamatkan jenjang pendidikan SMP dan SMA sehingga mendapatkan kesempatan terserap bekerja di industri.
Project Director PT Vale Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, Topan Prasetyo, mengungkapkan lahirnya program ini merupakan hasil inventarisir data yang dilakukan di akhir tahun 2022 terkait ketersediaan angkatan kerja lokal di 13 desa pemberdayaan.
Berangkat dari data tersebut ditemukanlah kurang lebih 2.000 jiwa usia kerja (produktif) di area pemberdayaan PT Vale, dan kurang lebih 300 jiwa di antaranya belum sempat menamatkan jenjang pendidikan SMP dan SMA.
"Industri di area kita ini sangat pesat dan rata-rata syarat minimum penerimaan karyawannya berijazah SMA, setelah mendapat data ini kami lalu melakukan validasi data dengan berdiskusi secara random melibatkan beberapa kepala desa. Akhirnya kami memutuskan bahwa ini sangat penting untuk kita lakukan bersama, karena jika kita tidak menguatkan anak anak kita yang belum sempat menamatkan SMP dan SMA, maka mereka tidak akan bisa terserap masuk bekerja di industri, dan itu akan menjadi PR yang luar biasa jangka panjang," ungkapnya.
Topan menjelaskan, untuk menjawab kebutuhan industri, dengan peningkatan mutu pendidikan masyarakat diharapkan membawa kebermanfaatan yang lebih luas, dengan mendorong potensi yang ada agar tingkat kehidupan masyarakat sekitar tambang menjadi lebih baik dan mandiri.
"Dengan kita menyamaratakan jenjang pendidikan ini bisa lebih bermanfaat untuk diri sendiri dan keluarga. Usia 21 tahun adalah usia yang produktif, usia siap kerja dan menikah, jadi kita bersama sama dapat mendorong mereka agar bisa hidup lebih mandiri dan kelak dapat menopang hidup keluarganya dengan lebih baik serta dapat mendidik mencerdaskan keluarganya. Dengan kualitas dan akses pendidikan yang setara, kami percaya bahwa kita dapat mendorong dan mencapai tujuan masyarakat Morowali sejahtera bersama," jelasnya.
Sementara itu, Asisten III Bidang Administrasi dan Umum, Husban Laonu,mengapresiasi dan menyambut baik program kesetaraan pendidikan tersebut.
Husban Laonu menyebut hadirnya PT Vale kembali membantu pemerintah memetakan persoalan yang begitu vital yang dihadapi daerah di sektor pendidikan.
”PT Vale telah menunjukkan keseriusannya bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, dengan menyajikan data tentang permasalahan mengenai pendidikan dan ketenagakerjaan. Berbasis data tersebut, maka Pemda harus serius memastikan keakuratan dan kemutakhiran data,” ujarnya.
Husban Laonu menuturkan PT Vale kembali menyadarkan kita bahwa ada persoalan pendidikan yang selama ini seakan-akan diabaikan. Terdapat 13 desa binaan PT Vale, dimana ada 300 orang tidak menamatkan pendidikan SMP dan SMA.
“Jika kita perkirakan dengan jumlah desa 133 dari 126 desa dan tujuh kelurahan, artinya ada sekitar 830 anak-anak yang tidak menamatkan pendidikan SMP dan SMA. Hal ini sungguh luar biasa mempunyai potensi untuk mendorong angka pengangguran dan tidak bisa bersaing di kawasan industri sementara daerah kita sudah ditetapkan menjadi kawasan industri," tuturnya.
Tentunya, hal ini menjadi perhatian kita bersama agar bisa disuarakan dan menjadi tugas Utama Pemkab Morowali dalam mendukung program kesetaraan Pendidikan.
Diketahui, terdapat 101 peserta mengikuti program kesetaraanpendidikan. Dari jumlah tersebut 82 orang berusia di atas 21 tahun dibiayai oleh PT Vale, sementara 19 di antaranya yang berusia di bawah 21 tahun dibiayai oleh pemerintah melalui dana APBN.
Adapun peserta pendidikan kesetaraan paket B adalah sebanyak 25 orang, dan paket C berjumlah 76 orang. Sementara tenaga pendidik dalam program ini melibatkan 14 pendidik yang terdiri dari jenjang Strata 1 (S1) 13 orang dan Strata 2 (S2) satu orang.
(TRI)
Berita Terkait
Ekbis
PT Vale Komitmen Hadirkan Rekrutmen Transparan dan Inklusif
PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menunjukkan komitmennya untuk menciptakan proses rekrutmen yang transparan dan inklusif melalui Forum Group Discussion (FGD).
Sabtu, 05 Okt 2024 21:12
Ekbis
Serap Capex USD174 Juta, Proyek PT Vale IGP Morowali Pacu Pertumbuhan Ekonomi
Hingga September 2024, proyek PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Indonesia Growth Project (IGP) Morowali telah menunjukkan kemajuan signifikan di kuartal ketiga, dengan progres keseluruhan mencapai 53 persen.
Rabu, 02 Okt 2024 13:31
News
Pengawasan Pertanian Organik, Upaya PT Vale untuk Pertanian Berkelanjutan
Menyikapi tantangan pertanian berkelanjutan, PT Vale Indonesia Tbk didukung oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, melaksanakan pengawasan terhadap petani binaan.
Selasa, 01 Okt 2024 11:42
News
PT Vale Dorong Kesadaran Lingkungan melalui Lomba Kebersihan
Sebanyak 13 dasawisma dari Desa Onepute Jaya, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali berpartisipasi dalam lomba yang diselenggarakan PT Vale ini.
Jum'at, 27 Sep 2024 19:37
News
PT Vale Raih Top SDGs Award 2024 untuk Komitmen Berkelanjutan
PT Vale meraih penghargaan atas konsistensinya dalam menerapkan prinsip-prinsip SDGs pada ajang Top SDGs Award 2024 yang diselenggarakan oleh Infobrand.id.
Kamis, 26 Sep 2024 15:37
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Tim Uji-Sah Laporkan Ilham-Kanita, Kades Hingga Kepsek ke Bawaslu Bantaeng
2
Penggerak Srikandi Adnan Purichta Dukung Penuh Husniah - Darmawangsyah di Pilkada
3
Lewat Panggung MULIA Inspiring Talk, Appi Harap Sebagai Wadah Kreatif Bagi Anak Muda
4
Anti Mager di Torut Sulsel, Lintasi Jalan yang Dibangun Era Cagub 02 Andi Sudirman
5
Relawan Anak Pulau Bergerak Siap Menangkan Appi-Aliyah di Pilwalkot Makassar 2024
6
Warga Pulau Ingin Terang Seperti di Kota Makassar, Appi-Aliyah Janji Listrik 24 Jam
7
Darmawangsyah Tegaskan Komitmen Jaga Keberlanjutan Program di Gowa