Pembelian Hewan Kurban di Sulsel Wajib Dilengkapi SKKH
Gusti Ridani
Selasa, 20 Jun 2023 19:44
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking. Foto: Gusti Ridani
MAKASSAR - Pembelian hewan kurban di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, wajib dilengkapi surat keterangan sehat hewan (SKKH).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking pada acara pelepasan 65 petugas kesehatan hewan kurban, di kantor Gubernur Sulsel, Selasa (20/6/23). Tim tersebut terdiri dari dewan mesjid, perhimpunan dokter hewan, ikatan sarjana peternakan Indonesia dan dari perguruan tinggi prodi kedokteran hewan.
Nurlina Saking menyebut, Dinas Peternakan menjadi kordinator dalam penyelenggaraan hewan kurban di Sulsel setiap tahunnya. Tim yang diterjunkan akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak qurban hidup agar terjamin kesehatan dan kehalalannya.
"Kita akan memantau supaya data yang terkumpul sama semua. Tugasnya tim yang diterjunkan melakukan pemeriksaan hewan-hewan yang masih hidup untuk mendapatkan surat keterangan sehat hewan (SKKH). Karena itu kewenangan kabupaten/kota untuk memberikan surat tersebut," ujarnya.
Kemudian, kata dia, ketika hari penyembelihan hewan kurban juga akan ada tim yang memeriksa apakah daging yang akan dikonsumsi masyarakat betul-betul sehat dan layak dikonsumsi. Dan kemudian diberikan SKKH. Oleh Karena, pemeriksaan hewan yang masih hidup menjadi titik kritis apakah hewan itu sehat dan tidak tertular penyakit PMK dan Jembrana.
"Sebenernya penyakit Jembrana yang menyerang hewan ternak sapi lebih mengenaskan dibandingkan dengan PMK. Kalau PMK sapi masih bisa bertahan hidup, tapi kalau Jembrana, 2 hari terinfeksi sapi bisa langsung mati," jelasnya.
Meski demikian, ia menilai sapi kurban lebih tahan terhadap penyakit tersebut karena telah terisolir. Karenanya, ia menghimbau masyarakat yang akan membeli hewan qurban untuk mendapatkan surat keterangan sehat hewan dari dinas terkait setempat.
"Karena itu, jaminan. Semua ternak sudah kita tandai. Tapi, sebagian peternak belum mau memberikan tanda karena di anggap cacat," kata Nurlina.
Ia menjelaskan, meskipun MUI sudah memberikan fatwa bahwa hewan qurban yang di beri tanda barcode sah untuk mempermudah mengetahui hewan yang sehat. Namun, perlu adanya sosialisasi lebih lanjut terhadap pemahaman masyarakat terkait keabsahan ini.
" Dengan adanya stempel, masyarakat bebas memeriksa hewan tersebut dengan adanya barcode. Itu yang sedang kita jalankan, namun belum bisa optimal karena terbatasnya pemahaman terkait hewan qurban," pungkasnya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking pada acara pelepasan 65 petugas kesehatan hewan kurban, di kantor Gubernur Sulsel, Selasa (20/6/23). Tim tersebut terdiri dari dewan mesjid, perhimpunan dokter hewan, ikatan sarjana peternakan Indonesia dan dari perguruan tinggi prodi kedokteran hewan.
Nurlina Saking menyebut, Dinas Peternakan menjadi kordinator dalam penyelenggaraan hewan kurban di Sulsel setiap tahunnya. Tim yang diterjunkan akan melakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak qurban hidup agar terjamin kesehatan dan kehalalannya.
"Kita akan memantau supaya data yang terkumpul sama semua. Tugasnya tim yang diterjunkan melakukan pemeriksaan hewan-hewan yang masih hidup untuk mendapatkan surat keterangan sehat hewan (SKKH). Karena itu kewenangan kabupaten/kota untuk memberikan surat tersebut," ujarnya.
Kemudian, kata dia, ketika hari penyembelihan hewan kurban juga akan ada tim yang memeriksa apakah daging yang akan dikonsumsi masyarakat betul-betul sehat dan layak dikonsumsi. Dan kemudian diberikan SKKH. Oleh Karena, pemeriksaan hewan yang masih hidup menjadi titik kritis apakah hewan itu sehat dan tidak tertular penyakit PMK dan Jembrana.
"Sebenernya penyakit Jembrana yang menyerang hewan ternak sapi lebih mengenaskan dibandingkan dengan PMK. Kalau PMK sapi masih bisa bertahan hidup, tapi kalau Jembrana, 2 hari terinfeksi sapi bisa langsung mati," jelasnya.
Meski demikian, ia menilai sapi kurban lebih tahan terhadap penyakit tersebut karena telah terisolir. Karenanya, ia menghimbau masyarakat yang akan membeli hewan qurban untuk mendapatkan surat keterangan sehat hewan dari dinas terkait setempat.
"Karena itu, jaminan. Semua ternak sudah kita tandai. Tapi, sebagian peternak belum mau memberikan tanda karena di anggap cacat," kata Nurlina.
Ia menjelaskan, meskipun MUI sudah memberikan fatwa bahwa hewan qurban yang di beri tanda barcode sah untuk mempermudah mengetahui hewan yang sehat. Namun, perlu adanya sosialisasi lebih lanjut terhadap pemahaman masyarakat terkait keabsahan ini.
" Dengan adanya stempel, masyarakat bebas memeriksa hewan tersebut dengan adanya barcode. Itu yang sedang kita jalankan, namun belum bisa optimal karena terbatasnya pemahaman terkait hewan qurban," pungkasnya.
(GUS)
Berita Terkait
News
Idul Adha 1445 Hijriah, PLN Bagikan 1.020 Kg Daging Kurban & Khitan 50 Anak Yatim
PLN UIP Sulawesi memperingati Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah dengan membagikan 1.020 Kg daging kurban dan melaksanakan khitanan 50 anak yatim di Makassar.
Senin, 24 Jun 2024 17:07
News
Iduladha 1445 Hijriah, PLN UID Sulselrabar Salurkan 5 Ton Daging Kurban
Andy merinci total keseluruhan hewan kurban yang disembelih sebanyak 74 ekor, terdiri dari 61 ekor sapi dan 13 ekor kambing dengan berat 5.087 kilogram (kg).
Rabu, 19 Jun 2024 22:05
News
Telkom Group Distribusikan 544 Hewan Kurban di Momen Iduladha 1445 H
Tahun ini, Telkom Group menyerahkan total 544 hewan kurban dengan rincian sebanyak 202 ekor sapi dan 342 ekor kambing dan domba.
Rabu, 19 Jun 2024 21:52
Sulsel
PLN NP UP Punagaya Berkurban & Salurkan 10 Sapi & 1 Kambing ke Warga Sekitar
PLN Nusantara Power (NP) Unit Pembangkitan (UP) Punagaya melaksanakan penyembelihan hewan kurban dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah/2024 Masehi.
Rabu, 19 Jun 2024 18:25
News
Tak Hanya di Indonesia, MTXL Axiata Salurkan Hewan Kurban ke Palestina & Afrika
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini turut menyaksikan penyerahan dan penyembelihan hewan kurban pada Senin (17/6).
Rabu, 19 Jun 2024 13:56
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024