Infrastruktur Penunjang PT Vale IGP Pomalaa Dibangun, Target Tuntas Oktober 2026

Rabu, 30 Jul 2025 14:58
Infrastruktur Penunjang PT Vale IGP Pomalaa Dibangun, Target Tuntas Oktober 2026
PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) resmi memulai pembangunan infrastruktur penunjang untuk Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Foto/IST
Comment
Share
POMALAA - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bagian dari MIND ID, resmi memulai pembangunan infrastruktur penunjang untuk Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Langkah ini menjadi bagian penting dalam pengembangan industri nikel berkelanjutan dan mendukung hilirisasi industri nasional berbasis kendaraan listrik (EV).

Proyek ini dijalankan bersama PT Leighton Contractors Indonesia (LCI), ditandai dengan seremoni peletakan batu pertama di View Point Living Area. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Bupati Kolaka Amri, Ketua Komisi III DPRD Kolaka Israfil Sanusi, President Director LCI Simon Burley, perwakilan Kedutaan Besar Australia, dan jajaran manajemen PT Vale IGP Pomalaa.

Infrastruktur yang dibangun mencakup Workshop, Office Area, Operational Camp, Main Entrance, serta sejumlah fasilitas pendukung seperti Operation Building, Maintenance Building, Residence, dan Support Building. Proyek ini ditargetkan rampung dalam 26 bulan hingga 31 Oktober 2026, dengan penerapan teknologi mutakhir dan standar keselamatan tinggi.

Saat ini, progres fisik IGP Pomalaa telah mencapai 31 persen, termasuk konstruksi awal pabrik High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang bekerja sama dengan perusahaan global Huayou. Teknologi HPAL memungkinkan pengolahan bijih limonite—jenis bijih yang sebelumnya kurang dimanfaatkan—menjadi bahan baku strategis untuk baterai EV.

“Sejak awal 2022 kami mengambil posisi strategis untuk menggandeng Huayou yang memiliki keunggulan teknologi HPAL. Proyek ini menjadi simbol bahwa limonite Kolaka bisa menjadi sumber kesejahteraan, bukan limbah. Dan kami tidak bisa melakukannya sendiri—kolaborasi dengan mitra seperti LCI membuat kami optimistis bahwa proyek ini akan membangun warisan untuk generasi mendatang,” ujar Head of Pomalaa Project PT Vale, Mohammad Rifai.

President Director LCI, Simon Burley, turut menyampaikan antusiasmenya terhadap proyek ini. PT LCI merasa terhormat dapat berkontribusi dalam proyek strategis nasional ini. Dengan teknologi konstruksi yang cepat, efisien, dan standar internasional, pihaknya menjunjung tinggi keselamatan sebagai prioritas utama.

"Kami juga mengucapkan selamat ulang tahun ke-57 untuk PT Vale—mitra luar biasa kami dalam perjalanan ini,” ungkapnya.

Dari sisi diplomatik, Julia DeLorenzo, Second Secretary Economic Trade and Investment Kedutaan Besar Australia, menyampaikan bahwa investasi jangka panjang Australia, termasuk melalui CIMIC Group (induk LCI), menunjukkan arah kerja sama yang lebih erat dengan Indonesia, khususnya di luar Pulau Jawa.

“CIMIC Group telah hadir lebih dari 50 tahun di Indonesia. Kolaborasi ini mencerminkan masa depan kerja sama bilateral yang semakin kuat dan inklusif,” ujarnya.

Bupati Kolaka, Amri, menekankan pentingnya pemenuhan regulasi ketenagakerjaan lokal dalam proyek ini. “Regulasi kita jelas—minimal 70% tenaga kerja tidak terampil harus dari lokal. Pengangguran terbuka masih tinggi. Saya minta semua mitra Vale patuh pada ini, juga pada pajak, retribusi, dan keterlibatan pengusaha lokal. Jangan lupa, realisasikan pembangunan smelter bersama PT KNI seperti yang dijanjikan,” tegasnya.

Sebagai penutup, seluruh pejabat dan tamu undangan melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dalam setiap fase pembangunan proyek.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru