Kemerdekaan Momentum Kepedulian Pemerintah kepada Keluarga Veteran

Gusti Ridani
Selasa, 15 Agu 2023 19:43
Kemerdekaan Momentum Kepedulian Pemerintah kepada Keluarga Veteran
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Foto/Gusti Ridani
Comment
Share
MAKASSAR - Indonesia tepat berusia 78 tahun pada Kamis, (17/8), para tokoh pemerintahan di Sulawesi Selatan memaknainya beragam. Dengan itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menggelar silahturahmi dengan keluarga Nasional, Veteran, Wredhatama dan LKSA di Baruga Pattingalloang, Selasa (15/8/23).

Andi Sudirman memaknai kemerdekaan dengan harapan kemajuan di Sulawesi Selatan dalam semua aspek. Dengan itu kegiatan ramah tamah ini tentunya sebagai momentum untuk menyambut keakraban, termasuk bagaimana kepedulian pemerintah kepada keluarga veteran dan pejuang.

"Bagaimana Indonesia lebih baik dan maju, khususnya di Sulsel," kata Andi Sudirman.

Sementara itu, Plh Sekprov Sulsel Andi Darmawan Bintang menyampaikan, kemerdekaan yang saat ini dinikmati sekarang merupakan suatu bagian dari usaha masa lalu. Jadi, senantiasa teringat bahwa ada perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan kita untuk membebaskan negara ini dari segala bentuk penjajahan.

"Oleh karena itu, dari kesadaran itu, bahwa pengorbanan mereka harus diisi dengan hal yang lebih baik," kata Kadis SDA CKTR Sulsel ini.

Lanjut Andi Darmawan, Sulsel ialah salah satu center (pusat) pembangunan di Indonesia Timur. Dengan itu, usaha memajukan daerah dari sektor pembangunan pun diilhami sebagai salah satu bentuk mengisi kemerdekaan.

"Sehingga, kita berharap kemerdekaan ini akan lebih menambah suasana dalam mengisi hari kemerdekaan untuk Sulsel lebih baik ke depannya," tukas Andi Darmawan.

Kepala Bappelitbangda Sulsel Setiawan Aswad mengungkapkan, kemerdekaan tidak hanya dimaknai terlepasnya kolonisasi atas wilayah kedaulatan. Melainkan, lebih luas yakni terbebas dari kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, kesenjangan, stunting fisik dan mentalitas.

"Juga ketergantungan/keterjajahan ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam, kelemahan pangan dan terlepaskan berbagai keterbelakangan sektoral sosial, budaya dan ekonomi lainya yang mengancam eksistensi kedaulatan ke-Indonesia-an kita baik wilayah maupun kemanusiaannya," tandasnya.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru