Serapan Bantuan Pangan di Sulsel Capai 70 Persen
Rabu, 04 Okt 2023 13:32

Pelepasan Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah untuk Bantuan Pangan Tahap II 2023 di Kota Makassar. Foto/Gusti Ridani
MAKASSAR - Pemerintah saat ini mulai melakukan penyaluran bantuan pangan tahap ke-II di kabupaten dan kota. Di Sulsel serapan bantuan pangan ini sudah mencapai 70 persen.
Data itu terungkap dalam evaluasi yang dilakukan antara pemerintah provinsi, kabupaten dan kota Bulog Sulsel beberapa waktu lalu. Dalam evaluasi itu yang jadi perhatian adalah ketersediaan bantuan pangan dan penyaluran di remote area.
Sampai saat ini, serapan bantuan Untuk daerah-daerah yang belum merampungkan diminta untuk segera dilakukan. Khusus daerah area remote dilakukan langsung 2 bulan jika pada September belum dilakukan.
Penjabat Sekretaris Daerah Sulsel Andi Muhammad Arsjad menjelaskan, bantuan pangan ini adalah program pemerintah yang dicanangkan Presiden berupa beras 10 kg selama 3 bulan kepada Kelompok Penerima Manfaat (KPM). Bantuan diberikan bertahap mulai dari September sampai November 2023.
“Tujuan ini, mengurangi beban pengeluaran Penerima Bantuan Pangan sebagai upaya untuk menangani kerawanan pangan, kemiskinan, stunting dan gizi buruk, keadaan darurat, melindungi produsen dan konsumen serta mengendalikan dampak inflasi,” kata Arsjad, Selasa (3/10/2023).
Arsjad menyebut, penyelenggaraan penyaluran cadangan pangan pemerintah untuk pemberian bantuan pangan ini, dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional (BPN) melalui penugasan kepada Perum Bulog.
“Kami berharap bantuan ini dapat dinikmati oleh masyarakat penerima bantuan khusunya di Sulawesi Selatan. Dan berdasarkan data ketersediaan stok pangan sampai dengan akhir bulan desember masih aman,” sebutnya.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, Rachmi Widiriani mengatakan, penyaluran bantuan pangan ini, merupakan penugasan dari Presiden Jokowi ke KPM.
Kemudian, Rachmi menjelaskan dalam penyaluran bantuan pangan ini mengutamakan produksi dalam negeri. Tapi, beberapa bulan terakhir kondisinya memang ketersediaan berkurang, dan mau tidak mau harus mendatangkan tambahan dari luar.
“Ini adalah cadangan beras pemerintah yang diserahkan kepada KPM yang memang berhak menerima. Dan untuk beberapa daerah remote area pemerintah setempat sudah menjanjikan menyelesaikan sebelum masuk Oktober,” terang Rachmi.
Jadi untuk daerah remote area, menurut Rachmi akan diberikan dua salur bantuan. Di mana satu kali pemberian itu 10 Kg, dan mereka nantinya akan menerima 20 kg langsung.
Dirinya juga mengingatkan, tidak boleh ada penundaan, kalaupun terkendala alasan teknis, seperti ombak, kemudian masalah transportasi akan dimengerti. Namun, jika karena kepentingan kepala daerahnya, itu tidak bisa dilakukan.
“Makanya kami berharap, pemerintah kabupaten dan kota memperhatikan masalah ini karena bantuan pangan ini untuk diberikan ke masyarakat. Selain untuk stabilisasi pangan, juga mengantisipasi inflasi, terhadap komoditi ini,” tegasnya.
Data itu terungkap dalam evaluasi yang dilakukan antara pemerintah provinsi, kabupaten dan kota Bulog Sulsel beberapa waktu lalu. Dalam evaluasi itu yang jadi perhatian adalah ketersediaan bantuan pangan dan penyaluran di remote area.
Sampai saat ini, serapan bantuan Untuk daerah-daerah yang belum merampungkan diminta untuk segera dilakukan. Khusus daerah area remote dilakukan langsung 2 bulan jika pada September belum dilakukan.
Penjabat Sekretaris Daerah Sulsel Andi Muhammad Arsjad menjelaskan, bantuan pangan ini adalah program pemerintah yang dicanangkan Presiden berupa beras 10 kg selama 3 bulan kepada Kelompok Penerima Manfaat (KPM). Bantuan diberikan bertahap mulai dari September sampai November 2023.
“Tujuan ini, mengurangi beban pengeluaran Penerima Bantuan Pangan sebagai upaya untuk menangani kerawanan pangan, kemiskinan, stunting dan gizi buruk, keadaan darurat, melindungi produsen dan konsumen serta mengendalikan dampak inflasi,” kata Arsjad, Selasa (3/10/2023).
Arsjad menyebut, penyelenggaraan penyaluran cadangan pangan pemerintah untuk pemberian bantuan pangan ini, dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional (BPN) melalui penugasan kepada Perum Bulog.
“Kami berharap bantuan ini dapat dinikmati oleh masyarakat penerima bantuan khusunya di Sulawesi Selatan. Dan berdasarkan data ketersediaan stok pangan sampai dengan akhir bulan desember masih aman,” sebutnya.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, Rachmi Widiriani mengatakan, penyaluran bantuan pangan ini, merupakan penugasan dari Presiden Jokowi ke KPM.
Kemudian, Rachmi menjelaskan dalam penyaluran bantuan pangan ini mengutamakan produksi dalam negeri. Tapi, beberapa bulan terakhir kondisinya memang ketersediaan berkurang, dan mau tidak mau harus mendatangkan tambahan dari luar.
“Ini adalah cadangan beras pemerintah yang diserahkan kepada KPM yang memang berhak menerima. Dan untuk beberapa daerah remote area pemerintah setempat sudah menjanjikan menyelesaikan sebelum masuk Oktober,” terang Rachmi.
Jadi untuk daerah remote area, menurut Rachmi akan diberikan dua salur bantuan. Di mana satu kali pemberian itu 10 Kg, dan mereka nantinya akan menerima 20 kg langsung.
Dirinya juga mengingatkan, tidak boleh ada penundaan, kalaupun terkendala alasan teknis, seperti ombak, kemudian masalah transportasi akan dimengerti. Namun, jika karena kepentingan kepala daerahnya, itu tidak bisa dilakukan.
“Makanya kami berharap, pemerintah kabupaten dan kota memperhatikan masalah ini karena bantuan pangan ini untuk diberikan ke masyarakat. Selain untuk stabilisasi pangan, juga mengantisipasi inflasi, terhadap komoditi ini,” tegasnya.
(MAN)
Berita Terkait

News
Gubernur Sulsel Instruksikan Penanganan Cepat Banjir di Empat Kabupaten
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Provinsi Sulsel untuk segera turun langsung ke empat daerah terdampak banjir di Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Sinjai.
Sabtu, 05 Jul 2025 18:52

News
Dibahas Bersama, Pembebasan Lahan Bendungan Jenelata Dipercepat
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, memimpin Rapat Koordinasi Lanjutan Satgas Percepatan Investasi Provinsi Sulawesi Selatan pada Selasa, (1/07/2025).
Selasa, 01 Jul 2025 18:08

Ekbis
Pelindo Perkuat Ekspor Sulawesi Lewat Sinergi dengan Pemerintah dan Pelaku Usaha
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 terus memperkuat peran strategis Pelabuhan Makassar sebagai gerbang utama ekspor di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Kamis, 26 Jun 2025 16:08

News
Gubernur Sulsel Terima Kunjungan Kedutaan Besar Palestina, Bahas Dukungan dan Solidaritas
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dr Zuhair Al-Shun di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Selasa (24/6/2025).
Rabu, 25 Jun 2025 19:29

News
27 Bus Trans Sulsel Bakal Dioperasikan Layani Rute Mamminasata
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) akan mulai mengoperasikan layanan transportasi massal Trans Sulsel pada Selasa, (9/07/2025), dengan menghadirkan 27 unit bus baru dari Damri
Rabu, 25 Jun 2025 19:16
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Bupati Bantaeng Uji Nurdin Minta Seluruh Jajarannya Bantu Warga Tangani Dampak Banjir
2

Tingginya Permintaan Masyarakat, UMI Perpanjang Pendaftaran Mahasiswa Baru Fakultas Farmasi
3

Rakernas AMPUH Diharap Hadirkan Solusi Permasalahan Haji & Umrah
4

Air Sungai Meluap, Banjir Rendam Wilayah Rumbia Jeneponto
5

Yayasan AHM Latih Puluhan UMKM Bengkel Motor untuk Dorong Ekonomi & Lapangan Kerja
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Bupati Bantaeng Uji Nurdin Minta Seluruh Jajarannya Bantu Warga Tangani Dampak Banjir
2

Tingginya Permintaan Masyarakat, UMI Perpanjang Pendaftaran Mahasiswa Baru Fakultas Farmasi
3

Rakernas AMPUH Diharap Hadirkan Solusi Permasalahan Haji & Umrah
4

Air Sungai Meluap, Banjir Rendam Wilayah Rumbia Jeneponto
5

Yayasan AHM Latih Puluhan UMKM Bengkel Motor untuk Dorong Ekonomi & Lapangan Kerja