BKKBN Sulsel Studi Tiru di Kampung KB Dalung Provinsi Bali

Tim Sindomakassar
Jum'at, 03 Nov 2023 09:50
BKKBN Sulsel Studi Tiru di Kampung KB Dalung Provinsi Bali
BKKBN Sulsel melakukan studi banding di Kampung KB Dalung Provinsi Bali. Foto: Istimewa
Comment
Share
BALI - Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Desa Dalung, Kecamatan Badung, Provinsi Bali merupakan salah satu Kampung KB terbaik di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan dinobatkannya Kampung KB Dalung sebagai Juara 3 Lomba Kampung KB Tingkat Nasional tahun 2023.

Kesuksesan ini menjadi magnet tersendiri bagi Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan menjadikan Kampung KB Desa Dalung sebagai lokus studi tiru terkait implementasi pelaksanaan dan pengelolaan Program Kampung KB.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, saat bertandang ke Kampung KB Desa Dalung bersama 34 orang rombongan lainnya terdiri dari 22 orang Kepala OPD KB Kabupaten Kota dan 12 orang Ketua Tim Kerja lingkup BKKBN Sulsel, Kamis (02/11/23).

"Sebagai provinsi dengan prevalensi stunting terendah se-Indonesia, Bali menjadi pilihan tepat bagi Kami untuk belajar dan menggali informasi serta sharing pengalaman terkait pelaksanaan program Bangga Kencana dan Pencepatan Penurunan Stunting, apa yang kami dapatkan nantinya dapat kami padukan dan implementasikan di Sulawesi Selatan, khususnya bagaimana pengelolaan Kampung KB dan Dashat,” ungkap Shodiqin.

Shodiqin menambahkan dengan wilayah yang sangat luas terdiri dari 24 kabupaten kota, Sulawesi selatan memiliki banyak tantangan dalam implemtasi program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. Disebutkan angka prevalensi stunting di Sulsel yaitu 27,2 persen merujuk pada data SSGI tahun 2022, angka ini masih jauh di atas nasional yaitu 21,6 persen dan Provinsi Bali 8 persen.

"Melalui kunjungan ini, kami berharap bisa menjadi praktik baik bagi Sulsel, bisa melihat secara langsung pengelolaan Kampung KB yang ada di Desa Dalung, bagaimana kehadiran Kampung KB mampu meningkatkan kualitas masyarakatnya yang berdampak pada menurunnya angka stunting," harap Shodiqin.

Shodiqin menyebutkan di Sulawesi Selatan telah terbentuk sebanyak 2.555 Kampung KB atau 113 persen dari target 2.243 Kampung KB.

"Untuk Dashat baru terbentuk 647 atau 31,3 persen dari target 2.067, sedangkan Rumah Dataku 682 atau 42 persen dari target 1.624, angka ini tidak sebanding dengan jumlah Kampung KB yang telah terbentuk, sehingga perlu dilakukan pembelajaran ke daerah yang sukses melaksanakan program Kampung KB" ungkap Shodiqin.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Sarles Brabar, menyambut baik kunjungan ini, menurutnya studi tiru ini menjadi kesempatan bersama untuk saling berbagi pengalaman dan inovasi dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia.

"Misi kita adalah bagaimana mewujudkan generasi emas tahun 2045, untuk itu pemerintah menargetkan angka stunting turun 14 persen di tahun 2024, dan bali telah mencapai angka 8 persen, Ini berkat dukungan dan kerja keras seluruh pihak yang ada di Bali" unar Sarles

Sarles menegaskan untuk menurunkan Stunting harus ada sinergitas seluruh pihak dalam pelaksanaan program mulai dari Provinsi, Kabupaten Kota, Kecamatan dan Desa Kelurahan.

Lebih lanjut Sarles mengatakan angka stunting di Kabupaten Badung berada di bawah Provinsi Bali yaitu 6,6 persen berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022.

"Hasil sementara menunjukkan angka stunting di Kabupaten Badung turun menjadi 3,2 persen, namun kita tidak boleh terlena, karena pimpinan menargetkan zero stunting,” ungkap Sarles.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru