Pemprov Sulsel Dorong Revitalisasi BUMD, Kemitraan Swasta Dalam Negeri dan Internasional

Abdoellah Nicolha
Rabu, 10 Jan 2024 20:48
Pemprov Sulsel Dorong Revitalisasi BUMD, Kemitraan Swasta Dalam Negeri dan Internasional
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin bersama Teri Abeng dalam acara Forum Diskusi Antar Pemerintah Daerah, Pengusaha dan BUMD di Makassar, Rabu (10/1/2024). Foto: SINDO Makassar/Abdoellah Nicolha
Comment
Share
MAKASSAR - Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin menggalang reformasi dan restrukturisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) demi realisasi potensi ekonomi yang terhambat. Salah satunya melalui kemitraan dengan pihak swasta nasional dan internasional.

“Tidak bisa lagi BUMD hanya dikelola oleh Pemda ala kadarnya, kadang oleh teman-teman sendiri. Sudah tidak jaman lagi. Harus ada tangan lain, kantong lain. Seluruh aset harus dikelola secara bisnis,” jelas Pj Gubernur dalam pidato di acara Forum Diskusi Antar Pemerintah Daerah, Pengusaha dan BUMD di Makassar, Rabu (10/1/2024).

Dalam acara ini PT Sulsel Citra Indonesia (SCI), persero daerah yang akan menjadi holding dari seluruh BUMD Sulsel menandatangani MoU dengan setiap pemimpin kabupaten atas pemanfaatan participating interest 10% bagi pemerintah daerah dan pembentukan badan riset ekonomi. Pj Gubernur memberi contoh rencana pembangunan pelabuhan-pelabuhan bertaraf internasional.

“Sekarang dikerjakan oleh DisHub (dinas perhubungan), nanti akan diserahkan pengelolaannya ke BUMD. Ya, akan ada anak perusahaan SCI yang bergerak di bidang pelabuhan,” Pj Gubernur Bahtiar menambah.

Untuk memimpin misi revitalisasi BUMD ini Pj Gubernur menunjuk Tanri Abeng sebagai kepala Komite Ekonomi Sulawesi Selatan (KESS) dan komisaris utama SCI.

“Tidak ada yang lebih baik daripada Pak Tanri Abeng, seorang yang sudah teruji dan yang menciptakan konsep Kementrian Badan Usaha Milik Negara di negeri ini,” ujarnya.

Dalam sambutannya di acara forum diskusi ini, Tanri Abeng menggunakan Phinisi, kapal tradisional asal Bugis yang berabad-abad lalu mengarungi lautan nusantara hingga berbagai belahan dunia, sebagai kiasan perjalanan pembangunan Sulsel.

“Phinisi yang dikendalikan oleh dr. Bahtiar harus dijalankan dengan speed (kecepatan) yang tinggi, kalau tidak akan ketinggalan,” tekan Tanri Abeng, mengaitkan dengan kapal legendaris dari Bugis, suku di Sulsel yang dari dulu memiliki kepiawaian dalam mengarungi lautan.

“Persoalannya setiap kali investor diajak untuk bekerjasama dengan BUMN atau BUMD mereka mulai tidak tertarik, karena belum-belum diasosiasikan dengan birokrasi. Ini yang harus di-transformasi,” tambah Tanri Abeng.

Contoh kemitraan yang diharapkan adalah seperti yang pernah dicanangkan di dalam MoU pada tanggal 13 November 2023 antara pengelola Kawasan Industri Bantaeng (KIBa) dengan perusahaan PT Indonesia Daya Bahtera, pengelola pembangkit listrik swasta, sebagai reaksi terhadap krisis pasokan listrik di Sulsel bagi industri yang tidak kunjung menemukan solusi.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru