Kaleidoskop 2023 : Ribuan Petani di Sulselrabar Nikmati Manfaat Program Electrifying Agriculture PLN
Tim Sindomakassar
Minggu, 14 Jan 2024 14:37
Hingga akhir 2023, jumlah pelanggan Program EA telah mencapai 3.340 di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar). Foto/Dok PLN
MAKASSAR - Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero) kian diminati para pelaku usaha di sektor agrikultur seperti pertanian, perikanan, perkebunan hingga peternakan. Sampai akhir tahun 2023, jumlah pelanggan Program EA telah mencapai 3.340 di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar).
Program EA merupakan inovasi PLN dalam mengajak para pelaku di sektor agrikultur untuk beralih menggunakan alat-alat dan mesin produksi berbasis listrik sehingga lebih maju, efisien dan modern.
Salah satu petani bawang merah di Desa Saruran, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Hasbi mengaku dengan menggunakan listrik dapat menghemat biaya operasional sampai 75 persen. Sebelum adanya listrik, ia menghabiskan biaya operasional sebesar Rp 5,2 juta per panen. Namun dengan program EA, kebunnya hanya membutuhkan biaya Rp 1,3 juta per panen.
Hasbi menambahkan, listrik tidak hanya berdampak positif bagi penghematan operasional tetapi juga berpengaruh kepada peningkatan kapasitas produksi. "Sebelum menggunakan listrik produksi kami hanya 45 ton bawang merah per tahun, hadirnya listrik ternyata juga meningkatkan kapasitas produksi menjadi 48 ton per tahun," ungkap Hasbi.
Program EA juga mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan usaha pertanian milik Nurdin. Ia mengaku berhasil melakukan efisiensi biaya operasional hingga 40-50 persen sejak beralih menggunakan listrik untuk mengairi sawahnya dari tahun 2021.
“Sudah tiga tahun, kami telah beralih ke energi listrik, efisiensi biaya untuk penyiraman jadi lebih murah dibandingkan sebelum menggunakan listrik, yakni bahan bakar minyak,” ujar Nurdin.
Nurdin menjelaskan untuk mengaliri sawah seluas 30 hektar, ia membutuhkan bahan bakar minyak sekitar Rp 8 juta dalam satu kali pengairan. Namun, kehadiran program EA berhasil menghemat biaya operasional sekitar Rp 4,5 juta untuk biaya pengairan.
Selain penghematan biaya operasional, ia menambahkan dengan adanya teknologi pertanian berbasis listrik mampu meningkatkan produktivitas sebesar tiga kali lipat dari sebelumnya. Misalnya dalam satu tahun, hanya menghasilkan panen sebanyak 3.000 karung. Namun setelah adanya listrik, berhasil memproduksi sekitar 9.000 karung.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Moch. Andy Adchaminoerdin menjelaskan, melalui program EA PLN berkomitmen mendukung pelaku usaha di sektor agrikultur untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional yang meningkatkan keuntungan. Program ini juga membuat kegiatan usaha dari pelaku bisnis menjadi lebih ramah lingkungan.
“Melalui program ini PLN juga berupaya menciptakan Creating Shared Value (CSV) bagi masyarakat dan lingkungan sekitar lewat berbagai inovasi teknologi kelistrikan. Electrifying Agriculture merupakan program yang digagas oleh PLN, kami optimis kualitas dan kuantitas produktivitas para petani dapat meningkat, maju dan modern,” ujar Andy.
Andy mencatat hingga akhir tahun 2023, total daya tersambung program EA sebesar 186.138 kiloVolt Ampere (kVA). "Program EA juga menjadi bagian dari langkah strategis perseroan dalam upaya mendukung pengentasan kemiskinan melalui sektor ketenagalistrikan," kata Andy.
Program EA merupakan inovasi PLN dalam mengajak para pelaku di sektor agrikultur untuk beralih menggunakan alat-alat dan mesin produksi berbasis listrik sehingga lebih maju, efisien dan modern.
Salah satu petani bawang merah di Desa Saruran, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Hasbi mengaku dengan menggunakan listrik dapat menghemat biaya operasional sampai 75 persen. Sebelum adanya listrik, ia menghabiskan biaya operasional sebesar Rp 5,2 juta per panen. Namun dengan program EA, kebunnya hanya membutuhkan biaya Rp 1,3 juta per panen.
Hasbi menambahkan, listrik tidak hanya berdampak positif bagi penghematan operasional tetapi juga berpengaruh kepada peningkatan kapasitas produksi. "Sebelum menggunakan listrik produksi kami hanya 45 ton bawang merah per tahun, hadirnya listrik ternyata juga meningkatkan kapasitas produksi menjadi 48 ton per tahun," ungkap Hasbi.
Program EA juga mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan usaha pertanian milik Nurdin. Ia mengaku berhasil melakukan efisiensi biaya operasional hingga 40-50 persen sejak beralih menggunakan listrik untuk mengairi sawahnya dari tahun 2021.
“Sudah tiga tahun, kami telah beralih ke energi listrik, efisiensi biaya untuk penyiraman jadi lebih murah dibandingkan sebelum menggunakan listrik, yakni bahan bakar minyak,” ujar Nurdin.
Nurdin menjelaskan untuk mengaliri sawah seluas 30 hektar, ia membutuhkan bahan bakar minyak sekitar Rp 8 juta dalam satu kali pengairan. Namun, kehadiran program EA berhasil menghemat biaya operasional sekitar Rp 4,5 juta untuk biaya pengairan.
Selain penghematan biaya operasional, ia menambahkan dengan adanya teknologi pertanian berbasis listrik mampu meningkatkan produktivitas sebesar tiga kali lipat dari sebelumnya. Misalnya dalam satu tahun, hanya menghasilkan panen sebanyak 3.000 karung. Namun setelah adanya listrik, berhasil memproduksi sekitar 9.000 karung.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Moch. Andy Adchaminoerdin menjelaskan, melalui program EA PLN berkomitmen mendukung pelaku usaha di sektor agrikultur untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional yang meningkatkan keuntungan. Program ini juga membuat kegiatan usaha dari pelaku bisnis menjadi lebih ramah lingkungan.
“Melalui program ini PLN juga berupaya menciptakan Creating Shared Value (CSV) bagi masyarakat dan lingkungan sekitar lewat berbagai inovasi teknologi kelistrikan. Electrifying Agriculture merupakan program yang digagas oleh PLN, kami optimis kualitas dan kuantitas produktivitas para petani dapat meningkat, maju dan modern,” ujar Andy.
Andy mencatat hingga akhir tahun 2023, total daya tersambung program EA sebesar 186.138 kiloVolt Ampere (kVA). "Program EA juga menjadi bagian dari langkah strategis perseroan dalam upaya mendukung pengentasan kemiskinan melalui sektor ketenagalistrikan," kata Andy.
(TRI)
Berita Terkait
News
PLN Hadirkan Listrik Tanpa Kedip Selama Kunker Presiden Jokowi di Sulsel
PLN menyiapkan pasokan listrik yang andal dan mengerahkan ratusan personel siaga dengan kelengkapan pendukungnya sehingga membuat agenda kenegaraan tersebut berlangsung lancar tanpa gangguan.
Sabtu, 06 Jul 2024 20:37
News
Gerak Cepat PLN Pulihkan Pasokan Listrik Pascabanjir di Sidrap & Soppeng
PT PLN (Persero) langsung bergerak cepat mengamankan pasokan listrik di daerah yang terdampak banjir seperti Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Sidrap.
Kamis, 04 Jul 2024 17:22
Ekbis
Pakai REC dari PLN, Pelaku Industri di Luwu Hasilkan Produk dari Energi Hijau
PT PLN (Persero) hadir dalam mendukung daya saing pelaku industri dan bisnis dengan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui layanan Renewable Energy Certificate (REC).
Selasa, 02 Jul 2024 12:49
News
Tinjau IKN, Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi gerak cepat PLN menghadirkan pasokan energi bersih di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sabtu, 29 Jun 2024 21:11
News
16 Desa Terpencil di Sultra Akhirnya Dilistriki PLN, Menyala 24 Jam!
Hadirnya infrastruktur kelistrikan ini sebagai wujud komitmen PLN dalam menyediakan listrik berkeadilan untuk masyarakat, tak terkecuali di kawasan Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).
Jum'at, 28 Jun 2024 17:29
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Temui Pj Bupati Bone, Pertamina Pastikan Tambah Distribusi BBM
2
Bawaslu Sulsel Lakukan Monitoring Coklit di Jeneponto, Ini Daftar Temuannya
3
Ramaikan Pilwalkot Makassar, 5 Partai Non Parlemen Bangun Koalisi Kerakyatan
4
Natsir Ali Makin Dekat dengan KIM di Pilkada Selayar 2024
5
Rudal dan Irwan Bertemu di Jalan Sehat, Warga Sebut Cocok Berpasangan di Pilwalkot
6
4 Kasus Pidana Pemilu di Luwu Timur Telah Inkracht
7
Darmawangsyah Muin Dukung Konsep Keberlanjutan Pembangunan