Begini Cara Keluarga Besar UMI Jaga Silaturahmi dengan Para Dosen
Tim Sindomakassar
Kamis, 04 Apr 2024 15:37
Rektor UMI Prof. Sufirman Rahman salaman dengan para civitas kampus UMI dalam rangka silaturahmi di Bulan Suci Ramadan. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Universitas Muslim Indonesia (UMI), memiliki tradisi tersendiri dalam mempererat tali silaturahmi antara sesama keluarga besar UMI mulai dari pejabat hingga bawahan, staf dan dosen, dan lain-lain.
Acara yang merupakan tradisi UMI di setiap tahunnya pada Bulan Ramadan ini rutin dilaksanakan jelang akhir ramadan sebagai ruang untuk silaturahmi dan saling maaf memaafkan.
Dalam kesempatan itu, Rektor UMI Prof. Sufirman Rahman, senantiasa mengingatkan betapa pentingnya konsep jamaah dalam membangun komitmen ke UMI an.
“Jadi apapun yang dicita-citakan untuk dicapai akan mudah bila dilakukan secara berjamaah. Jamaah ini adalah bentuk komitmen kita pada apa yang telah diwariskan oleh pendahulu kita di UMI,” tegasnya.
Untuk tetap mengokohkan jamaah kata Profesor Fakultas Hukum (FH) UMI ini, setiap orang diminta untuk tetap teguh dalam maaf dan memaafkan terhadap sesama.
“Saya secara pribadi memohon maaf apabila membuat kesalahan. Saling memaafkan akan membuka jalan saudara-saudara kita menuju kebaikan bersama,” jelas mantan Direktur Program Pascasarjana UMI itu.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI Prof Masrurah Mokhtar mengungkapkan, hasil dari amalan silaturahmi ternyata sangat luar biasa.
“Bahkan Rasulullah pernah bersabda di depan sahabat sahabatnya, apakah kalian tahu amalan yang lebih besar pahalanya dari pada Haji, Rasulullah melanjutkan, amalan itu yakni menyambung tali silaturahmi,” bebernya.
“Kadang kala kita memutus silaturahmi karena ada yang kita tidak suka kepada seseorang. Paling lambat untuk memaaafkan itu adalah tengah hari. Jadi jangan pernah bosan-bosan untuk memaafkan,” sambungnya.
Ketua Pembina YW UMI, Prof Mansyur Ramly, mengatakan silaturahmi itu adalah ruang paling baik untuk membicarakan masa depan bersama, khususnya untuk kemajuan UMI.
“Alhamdulillah UMI semakin menuju ke komitmen menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan. Kesempatan silaturahim memberi ruang untuk membicarakan masa depan,” imbuh mantan Ketua Badan Akreditasi Nasional perguruan Tinggi (BAN-PT) tersebut.
“Selain itu, kita sudah berpuasa, perlu ada buah di Ramadhan, pertama betul-betul menjadi motivasi untuk ketaqwaan, menjadi menusia Qur'an. Kita juga mampu menekan hawa nafsu yang sifatnya batiniah dan lahiriah,” tutupnya.
Acara yang merupakan tradisi UMI di setiap tahunnya pada Bulan Ramadan ini rutin dilaksanakan jelang akhir ramadan sebagai ruang untuk silaturahmi dan saling maaf memaafkan.
Dalam kesempatan itu, Rektor UMI Prof. Sufirman Rahman, senantiasa mengingatkan betapa pentingnya konsep jamaah dalam membangun komitmen ke UMI an.
“Jadi apapun yang dicita-citakan untuk dicapai akan mudah bila dilakukan secara berjamaah. Jamaah ini adalah bentuk komitmen kita pada apa yang telah diwariskan oleh pendahulu kita di UMI,” tegasnya.
Untuk tetap mengokohkan jamaah kata Profesor Fakultas Hukum (FH) UMI ini, setiap orang diminta untuk tetap teguh dalam maaf dan memaafkan terhadap sesama.
“Saya secara pribadi memohon maaf apabila membuat kesalahan. Saling memaafkan akan membuka jalan saudara-saudara kita menuju kebaikan bersama,” jelas mantan Direktur Program Pascasarjana UMI itu.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI Prof Masrurah Mokhtar mengungkapkan, hasil dari amalan silaturahmi ternyata sangat luar biasa.
“Bahkan Rasulullah pernah bersabda di depan sahabat sahabatnya, apakah kalian tahu amalan yang lebih besar pahalanya dari pada Haji, Rasulullah melanjutkan, amalan itu yakni menyambung tali silaturahmi,” bebernya.
“Kadang kala kita memutus silaturahmi karena ada yang kita tidak suka kepada seseorang. Paling lambat untuk memaaafkan itu adalah tengah hari. Jadi jangan pernah bosan-bosan untuk memaafkan,” sambungnya.
Ketua Pembina YW UMI, Prof Mansyur Ramly, mengatakan silaturahmi itu adalah ruang paling baik untuk membicarakan masa depan bersama, khususnya untuk kemajuan UMI.
“Alhamdulillah UMI semakin menuju ke komitmen menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan. Kesempatan silaturahim memberi ruang untuk membicarakan masa depan,” imbuh mantan Ketua Badan Akreditasi Nasional perguruan Tinggi (BAN-PT) tersebut.
“Selain itu, kita sudah berpuasa, perlu ada buah di Ramadhan, pertama betul-betul menjadi motivasi untuk ketaqwaan, menjadi menusia Qur'an. Kita juga mampu menekan hawa nafsu yang sifatnya batiniah dan lahiriah,” tutupnya.
(GUS)
Berita Terkait
News
Komitmen Ke-UMI-an Dipertegas saat Orientasi Dosen Baru UMI
Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar orientasi dosen baru di lantai 2 Fakultas Kedokteran UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Senin-Kamis (22-25/4/2024).
Senin, 22 Apr 2024 23:48
News
Dekan FTI Jadi Khatib Idul Fitri 1445 di Masjid UMI
Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Dr Lamatinulu, didaulat menjadi khatib pada pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1445 H di Masjid Umar bin Khattab UMI
Rabu, 10 Apr 2024 21:08
News
Wujudkan World Class University, Mahasiswa FEB UMI torehkan Prestasi Internasional
Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI), kembali mencatatkan prestasi di kanca internasional. Ia adalah Rasya Islami DJ, mahasiswi program studi manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Senin, 25 Mar 2024 17:45
Sulsel
TBM 110 KBMK dan FK UMI Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
FK Universitas Muslim Indonesia bersama TBM 110 KBMFK UMI menggelar baksos Sehari di SDN 17 Kelara Desa Samataring Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto.
Sabtu, 30 Sep 2023 16:45
News
Tim Pengabdi UMI dan Megarezky Edukasi Kesehatan Produk Olahan Daun Kelor
Tim Pengabdi Universitas Muslim Indonesia berkolaborasi dengan dosen Pengabdi Universitas Megarezky, tingkatkan kapasitas Kelompok Kader Kesehatan dan Kelompok Karang Taruna Bukit Kemuning untuk menjadikan Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros.
Jum'at, 28 Jul 2023 08:09
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada