SPJM Komitmen Wujudkan Green Port: Elektrifikasi Peralatan hingga Layanan OPS

Kamis, 30 Mei 2024 16:17
SPJM Komitmen Wujudkan Green Port: Elektrifikasi Peralatan hingga Layanan OPS
Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Tribudi Utama Iskandar Patrick, didampingi direksi PT EII menjelaskan kinerja dan operasional perusahaan saat Port Media Visit. Foto/Tri Yari Kurniawan
Comment
Share
MAKASSAR - PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), salah satu subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) alias Pelindo berkomitmen mewujudkan Green Port di seluruh wilayah operasi. Olehnya itu, beragam program inovasi telah dijalankan.

Strategi mewujudkan Green Port dijalankan Pelindo Grup, termasuk SPJM dan seluruh anak perusahaannya. Khusus untuk SPJM, beragam program yang mendukung target itu, antara lain elektrifikasi peralatan hingga penerapan layanan listrik darat alias Onshore Power Supply (OPS).

Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Tribudi Utama Iskandar Patrick, menegaskan komitmen perusahaan mewujudkan Green Port. Toh, lini bisnis maupun program dan layanan SPJM mengarah ke hal tersebut. Bahkan, anak perusahaan SPJM pun ikut mendukung Green Port.

Salah satu anak perusahaan SPJM ialah PT Equiport Inti Indonesia (EII). Perusahaan yang berfokus pada bidang perawatan dan perbaikan alat bongkar muat serta penyediaan sparepart itu ikut mendukung elektrifikasi peralatan di pelabuhan.

Beragam alat bongkar muat berupa Container Crane (CC) dan Rubber Tyred Gantry (RTG) di pelabuhan lingkup Makassar memang telah menggunakan sistem kelistrikan. Lalu, kapal yang sandar juga sudah menggunakan layanan OPS.

"OPS ini adalah layanan listrik darat untuk kapal-kapal yang melakukan kegiatan bongkar muat di pelabuhan/terminal," kata Tubagus, saat Port Media Visit di Workshop PT EII yang berlokasi di Terminal Makassar New Port, Kamis (30/5/2024).

Sejauh ini, Tubagus menyebut sudah 20 terminal yang menyediakan OPS. Sebanyak 12 terminal di antaranya secara rutin melaksanakan layanan OPS untuk kapal. SPJM juga mencatat sejauh ini ada lima perusahaan yang secara rutin menggunakan layanan OPS, terdiri atas 78 kapal.

"Ya, kami harapkan ke depan agar semua kapal menggunakan layanan OPS. Ini akan mendukung Green Port, termasuk program pemerintah dalam menekan emisi karbon," katanya.

Pada kesempatan itu, Tubagus juga memaparkan laporkan kinerja SPJM yang cukup cemerlang sepanjang 2023. Misalnya untuk kinerja pemanduan yang naik hingga 966,8 persen dibandingkan 2022. Tercatat 433.901 gerakan pada 2023, jauh meningkat dibandingkan 2022 sebanyak 44.880 gerakan.

Adapun untuk realisasi kinerja penundaan pada 2023 tercatat naik 130,58 persen. Begitu pula dengan realisasi kinerja pengelolaan alur, baik dari jumlah box maupun tonase mengalami lonjakan. "Intinya bisnis kita (MEPS) sangat berkembang," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama EII Muhammad Ayub Rizal didampingi Direktur Operasi Muhammad Anton Effendy menyambut kunjungan para jurnalis yang melakukan port media visit. Mereka ikut mendampingi awak media saat melakukan kunjungan lapangan di terminal Makassar New Port.

Anton menjelaskan konsep Green Port telah dijalankan Pelindo Group, termasuk SPJM dan EII. Ia memperlihatkan sejumlah CC dan RTG yang telah menerapkan sistem elektrifikasi. Bahkan disebutnya sejumlah peralatan alat bongkar muat, bahkan transportasi kelak diupayakan menggunakan sistem elektrifikasi.

"Ya konsepnya Green Port, makanya peralatan seperti CC dan RTG sudah elektrik. Ke depannya juga akan mengarah ke sana pastinya," ujar dia.

Dalam Port Media Visit, SPJM mengajak jurnalis untuk melihat langsung operasional kinerja. Mulai dari kunjungan lapangan ke terminal Makassar New Port hingga melihat aktivitas di Planning & Control Room.

Jajaran SPJM dan EII juga melakukan media update seputar operasi dan kinerja. Tidak ketinggalan ada diskusi interaktif untuk memberikan pemahaman terkait kinerja SPJM dan EII.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru