PLN & Polda Sultra Siap Lanjutkan Sinergi Pengamanan Aset Milik Negara
Selasa, 04 Jun 2024 10:59

PLN dan Polda Sultra mulai menyusun naskah perpanjangan Pedoman Kerja Teknis (PKT) antara Polda Sultra dengan PLN yang berlangsung di Kota Kendari pada Mei lalu. Foto/Dok PLN
KENDARI - PT PLN dan Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) siap melanjutkan sekaligus meningkatkan sinergi yang telah terjalin baik. Salah satunya mengenai pengamanan aset milik negara dan objek vital nasional.
Hal itu ditunjukkan melalui agenda penyusunan naskah perpanjangan Pedoman Kerja Teknis (PKT) antara Polda Sultra dengan PLN yang berlangsung di Kota Kendari pada Mei lalu.
Acara dibuka oleh Komisaris Besar Polisi Tumpal Damayanus selaku Kepala Biro Operasi Polda Sultra. Turut hadir yakni Manager PLN Unit Pelaksana Transmisi Kendari (MUPT) Emmy Muflihatun Asani, Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Tenggara (MUPP) Ronny Aprisaputra, Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan PLN (MUP3) Kendari Munawir Liling , Manager Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (MUPDK) Furqon dan Direktur Pengamanan Objek Vital Polda Sultra Komisaris Besar Polisi Andi Herman.
Mewakili Polda Sulsel, Andi Herman menyampaikan kepolisian senantiasa memberikan dukungan, berkolaborasi, dan mendampingi PLN, khususnya dalam hal pengamanan aset negara, yang di dalamnya juga termasuk pengamanan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
"Kepolisian mengantisipasi segala bentuk gangguan terhadap keamanan serta ketertiban di sekitar pembangunan tersebut. Itu semua telah menjadi tanggung jawab Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara untuk mengamankan objek vital nasional," ungkap dia.
MUPP PLN Sultra Ronny Aprisaputra menjelaskan maksud kegiatan ini untuk memperpanjang kerja sama berupa PKT antara Polda Sultra dengan PLN Holding dan PLN Nusantara Power (Sub Holding PLN).
Adapun ruang lingkupnya berupa pengamanan instalasi dan aset, pelaksanaan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, pelayanan dan penyediaan tenaga listrik serta pemanfaatan dan pengelolaan ketenagalistrikan di lingkungan kerja PT PLN (Persero) dalam wilayah hukum Polda Sultra.
"PLN senantiasa bekerja sama dengan pihak Polda Sultra dalam melindungi aset negara yang melingkupi seluruh aset perusahaan berupa barang bergerak maupun tidak bergerak yang merupakan objek vital nasional," katanya.
Ronny menambahkan aset PLN yang dimaksud di antaranya sumber daya manusia, bangunan, tanah, peralatan dan instalasi ketenagalistrikan. Sebelumnya PLN dan Polda Sultra telah melakukan Perjanjian Kerja Sama setiap periode 5 tahun.
"Dan mengingat pada 2024 perjanjian tersebut akan berakhir sehingga perlu untuk dilakukan perpanjangan Pedoman Kerja Teknis (PKT) untuk periode lima tahun ke depan," terangnya.
Selain itu Ronny mengucapkan terima kasih kepada pihak Polda Sultra atas bantuan dan dukungannya selama ini. Dengan begitu, semua kegiatan operasional PLN dapat berjalan dengan baik, lancar, dan sesuai dengan prosedur atau aturan yang berlaku.
“Semoga dengan adanya perpanjangan perjanjian ini dapat lebih mempererat hubungan baik dan meningkatkan sinergi antara PLN dan Polda Sultra dalam pengamanan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang nantinya akan menjadi aset bagi negara,” pungkasnya.
Hal itu ditunjukkan melalui agenda penyusunan naskah perpanjangan Pedoman Kerja Teknis (PKT) antara Polda Sultra dengan PLN yang berlangsung di Kota Kendari pada Mei lalu.
Acara dibuka oleh Komisaris Besar Polisi Tumpal Damayanus selaku Kepala Biro Operasi Polda Sultra. Turut hadir yakni Manager PLN Unit Pelaksana Transmisi Kendari (MUPT) Emmy Muflihatun Asani, Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Tenggara (MUPP) Ronny Aprisaputra, Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan PLN (MUP3) Kendari Munawir Liling , Manager Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (MUPDK) Furqon dan Direktur Pengamanan Objek Vital Polda Sultra Komisaris Besar Polisi Andi Herman.
Mewakili Polda Sulsel, Andi Herman menyampaikan kepolisian senantiasa memberikan dukungan, berkolaborasi, dan mendampingi PLN, khususnya dalam hal pengamanan aset negara, yang di dalamnya juga termasuk pengamanan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
"Kepolisian mengantisipasi segala bentuk gangguan terhadap keamanan serta ketertiban di sekitar pembangunan tersebut. Itu semua telah menjadi tanggung jawab Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara untuk mengamankan objek vital nasional," ungkap dia.
MUPP PLN Sultra Ronny Aprisaputra menjelaskan maksud kegiatan ini untuk memperpanjang kerja sama berupa PKT antara Polda Sultra dengan PLN Holding dan PLN Nusantara Power (Sub Holding PLN).
Adapun ruang lingkupnya berupa pengamanan instalasi dan aset, pelaksanaan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, pelayanan dan penyediaan tenaga listrik serta pemanfaatan dan pengelolaan ketenagalistrikan di lingkungan kerja PT PLN (Persero) dalam wilayah hukum Polda Sultra.
"PLN senantiasa bekerja sama dengan pihak Polda Sultra dalam melindungi aset negara yang melingkupi seluruh aset perusahaan berupa barang bergerak maupun tidak bergerak yang merupakan objek vital nasional," katanya.
Ronny menambahkan aset PLN yang dimaksud di antaranya sumber daya manusia, bangunan, tanah, peralatan dan instalasi ketenagalistrikan. Sebelumnya PLN dan Polda Sultra telah melakukan Perjanjian Kerja Sama setiap periode 5 tahun.
"Dan mengingat pada 2024 perjanjian tersebut akan berakhir sehingga perlu untuk dilakukan perpanjangan Pedoman Kerja Teknis (PKT) untuk periode lima tahun ke depan," terangnya.
Selain itu Ronny mengucapkan terima kasih kepada pihak Polda Sultra atas bantuan dan dukungannya selama ini. Dengan begitu, semua kegiatan operasional PLN dapat berjalan dengan baik, lancar, dan sesuai dengan prosedur atau aturan yang berlaku.
“Semoga dengan adanya perpanjangan perjanjian ini dapat lebih mempererat hubungan baik dan meningkatkan sinergi antara PLN dan Polda Sultra dalam pengamanan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang nantinya akan menjadi aset bagi negara,” pungkasnya.
(TRI)
Berita Terkait

News
PLN Bangun SUTT 150 kV Toili-Ampana, Bupati Touna Sambut Antusias
Salah satu proyek penting yang tengah dikerjakan PLN UIP Sulawesi tahun ini adalah pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Toili – Ampana
Rabu, 17 Sep 2025 17:41

News
YBM PLN UIP Sulawesi Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Rappokalling
Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi menyalurkan bantuan sembako dan santunan kepada korban kebakaran di Rappokalling, Makassar.
Selasa, 16 Sep 2025 18:44

News
Warga Binaan Lapas Nusakambangan Berdaya Lewat Inovasi Pengolahan FABA
Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, kini berperan dalam menggerakkan ekonomi lewat keterampilan baru.
Rabu, 10 Sep 2025 16:09

News
PLN UIP Sulawesi Bantu Digitalisasi Pendidikan di SMPN 5 Bolaang
PLN menyerahkan bantuan fasilitas penunjang pendidikan kepada SMP Negeri 5 Bolaang, yang terletak di Desa Bohabak III, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara
Senin, 01 Sep 2025 14:50

News
PLN UIP Sulawesi Dukung UMKM dan Wisata Beteleme Lewat Program Desa Berdaya
Salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah melalui program Desa Berdaya, yang kali ini menyasar Desa Beteleme, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Jum'at, 29 Agu 2025 14:13
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Golkar Makassar Rombak Struktur, Minta Pimpinan Kecamatan Konsolidasi Cepat
2

Pemasok Material Proyek Embung Tagih Utang Natsir Ali Rp1 Miliar
3

Sepakat Perkuat Kolaborasi, AUHM Siap Jadi Mitra Strategis Pemkot Makassar
4

PPP Sulsel Rahasiakan Jagoannya di Muktamar, Klaim 40 Suara Solid ke Satu Caketum
5

Andi Ugi Kembali ke DPRD Sulsel: Masuki Periode ke-8, 33 Tahun jadi Wakil Rakyat
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Golkar Makassar Rombak Struktur, Minta Pimpinan Kecamatan Konsolidasi Cepat
2

Pemasok Material Proyek Embung Tagih Utang Natsir Ali Rp1 Miliar
3

Sepakat Perkuat Kolaborasi, AUHM Siap Jadi Mitra Strategis Pemkot Makassar
4

PPP Sulsel Rahasiakan Jagoannya di Muktamar, Klaim 40 Suara Solid ke Satu Caketum
5

Andi Ugi Kembali ke DPRD Sulsel: Masuki Periode ke-8, 33 Tahun jadi Wakil Rakyat