Menko PMK Diagendakan Resmikan Kampus Baru Universitas Terbuka Makassar
Sabtu, 06 Jul 2024 18:17
Direktur UT Makassar Prof Abdul Rahman Rahim bersama ketua panitia dan pihak EO menggelar konferensi pers menjelaskan persiapan peresmian kampus baru UT Makassar. Foto/Tri Yari Kurniawan
MAKASSAR - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy, diagendakan meresmikan gedung baru kampus Universitas Terbuka (UT) Makassar pada Rabu (10/7/2024). Lokasinya di simpang lima Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Terkonfirmasi turut hadir dan ikut meresmikan kampus baru itu yakni Rektor UT Prof Ojat Darojat. Selain itu, Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh juga telah menyatakan kesiapannya untuk hadir.
Hal itu disampaikan oleh Direktur UT Makassar, Prof Abdul Rahman Rahim, pada konferensi pers di salah satu kafe di Kota Makassar, Sabtu (6/7/2024). Turut hadir yakni ketua panitia Effendi, Kepala Bagian Tata Usaha UT Makassar Safruddin dan Pimpinan Inti Buana Madani Ahmadi selaku event organizer.
Prof Rahman menyebut kampus baru ini menghabiskan anggaran kurang lebih Rp100 miliar. Kampus baru ini merupakan yang kedua, dimana UT Makassar selama ini beraktivitas di kampus yang berlokasi di Jalan Monginsidi. Kehadiran kampus baru diharapkan meningkatkan layanan UT Makassar.
"Yang hadir meresmikan adalah Menko PMK, Muhadjir Effendy. Tamu lain yang sudah menyatakan kesiapan hadir yakni Pj Gubernur," ujar dia.
Kehadiran kampus baru UT Makassar bertujuan menjawab kebutuhan masyarakat terkait pendidikan tinggi. Termasuk upaya meningkatkan kualitas dan pelayanan dari UT Makassar. Toh, gedung baru ini tentunya dilengkapi dengan fasilitas yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Prof Rahman merinci luas kampus baru UT Makassar mencapai 11 ribu meter persegi. Terdiri dari enam lantai, dimana dua lantai pertama berupa basement dan ground untuk parkir kendaraan. Selanjutnya, empat lantai lainnya dibagi untuk ruang pelayanan, ruang direktur, ruang tutorial, hingga sky lounge.
"Kantor ini yang ke-10 yang baru se-Indonesia. Dalam penilaian pusat ini yang terbesar untuk kantor UT daerah. Kehadirannya tentu untuk meningkatkan pelayanan, jadi diharapkan ke depan layanan kepada seluruh stakeholder lebih baik lagi," ungkapnya.
Prof Rahman menegaskan kehadiran kampus baru ini muaranya untuk memastikan layanan yang dihadirkan menjadi lebih baik. Makanya, lokasinya dipilih sangat strategis. Berada di simpang lima bandara yang menjadi pintu masuk Makassar dari jalur udara, laut dan utara Sulsel.
Pada kesempatan itu, Prof Rahman menggarisbawahi banyaknya perbaikan kualitas UT dan juga paradigma keliru. Misalnya, anggapan UT hanya untuk orang tua. Padahal, dari total 550 ribu mahasiswa, sebanyak 60 persen adalah milenial. Lalu, aspek kualitas dibuktikan bahwa hampir 50 persen dari total alokasi CPNS sebanyak 20 ribu orang ternyata berstatus alumnus UT.
"UT juga sudah termasuk 21 unit Universitas Negeri yang berbadan hukum. Ini yang diperebutkan PTN, selain itu juga sudah terakreditasi A dan internasional. Ini jaminan kualitas di tengah masih banyaknya orang kurang memahami UT," jelasnya.
Nilai tambah lainnya, Prof Rahman mengatakan, selain kualitas yakni sangat fleksibel dan tarif SPP yang rendah hanya Rp1,3 juta. Pilihan jurusan maupun program studi pun semakin beragam. Misalnya untuk S1 ada 48 program studi dan S2 ada 11 program. Bahkan, untuk S3 juga sudah ada.
UT Makassar sendiri, ia menyebut saat ini memiliki 11 kantor sentra layanan lingkup Sulsel. Tersebar di Gowa, Jeneponto, Selayar, Bantaeng, Maros, Pangkep, Wajo, Parepare, Bone, Luwu Timur dan Tana Toraja. Tahun ini, ditargetkan kantor sentra layanan naik menjadi 20.
"Adapun untuk jumlah mahasiswa aktif sekitar 8.200 dan ditargetkan bisa tembus 12 ribu. Kalau untuk target nasional bahkan tahun depan capai 1 juta mahasiswa," ungkapnya.
Ketua panitia pelaksana peresmian kampus baru UT Makassar, Effendi, menyampaikan undangan VVIP yang dipastikan hadir dan membuka acara yakni Menko PMK dan Rektor UT. Juga diagendakan hadir Wakil Rektor UT dan sejumlah pejabat UT.
Adapun undangan VIP lingkup Makassar dan Sulsel juga sudah disebar meliputi Pj Gubernur, Ketua DPRD, Pangdam Hasanuddin, Kapolda dan Kajati. Sejumlah rektor perguruan tinggi nasional maupun perguruan tinggi swasta juga turut diundang.
"Saat ini dari pihak EO juga sudah memantapkan persiapan, termasuk menyiapkan peralatan dan berkoordinasi dengan panitia. Nanti, Selasa depan akan digelar gladi peresmian dan melibatkan semua," katanya.
Terkonfirmasi turut hadir dan ikut meresmikan kampus baru itu yakni Rektor UT Prof Ojat Darojat. Selain itu, Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh juga telah menyatakan kesiapannya untuk hadir.
Hal itu disampaikan oleh Direktur UT Makassar, Prof Abdul Rahman Rahim, pada konferensi pers di salah satu kafe di Kota Makassar, Sabtu (6/7/2024). Turut hadir yakni ketua panitia Effendi, Kepala Bagian Tata Usaha UT Makassar Safruddin dan Pimpinan Inti Buana Madani Ahmadi selaku event organizer.
Prof Rahman menyebut kampus baru ini menghabiskan anggaran kurang lebih Rp100 miliar. Kampus baru ini merupakan yang kedua, dimana UT Makassar selama ini beraktivitas di kampus yang berlokasi di Jalan Monginsidi. Kehadiran kampus baru diharapkan meningkatkan layanan UT Makassar.
"Yang hadir meresmikan adalah Menko PMK, Muhadjir Effendy. Tamu lain yang sudah menyatakan kesiapan hadir yakni Pj Gubernur," ujar dia.
Kehadiran kampus baru UT Makassar bertujuan menjawab kebutuhan masyarakat terkait pendidikan tinggi. Termasuk upaya meningkatkan kualitas dan pelayanan dari UT Makassar. Toh, gedung baru ini tentunya dilengkapi dengan fasilitas yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Prof Rahman merinci luas kampus baru UT Makassar mencapai 11 ribu meter persegi. Terdiri dari enam lantai, dimana dua lantai pertama berupa basement dan ground untuk parkir kendaraan. Selanjutnya, empat lantai lainnya dibagi untuk ruang pelayanan, ruang direktur, ruang tutorial, hingga sky lounge.
"Kantor ini yang ke-10 yang baru se-Indonesia. Dalam penilaian pusat ini yang terbesar untuk kantor UT daerah. Kehadirannya tentu untuk meningkatkan pelayanan, jadi diharapkan ke depan layanan kepada seluruh stakeholder lebih baik lagi," ungkapnya.
Prof Rahman menegaskan kehadiran kampus baru ini muaranya untuk memastikan layanan yang dihadirkan menjadi lebih baik. Makanya, lokasinya dipilih sangat strategis. Berada di simpang lima bandara yang menjadi pintu masuk Makassar dari jalur udara, laut dan utara Sulsel.
Pada kesempatan itu, Prof Rahman menggarisbawahi banyaknya perbaikan kualitas UT dan juga paradigma keliru. Misalnya, anggapan UT hanya untuk orang tua. Padahal, dari total 550 ribu mahasiswa, sebanyak 60 persen adalah milenial. Lalu, aspek kualitas dibuktikan bahwa hampir 50 persen dari total alokasi CPNS sebanyak 20 ribu orang ternyata berstatus alumnus UT.
"UT juga sudah termasuk 21 unit Universitas Negeri yang berbadan hukum. Ini yang diperebutkan PTN, selain itu juga sudah terakreditasi A dan internasional. Ini jaminan kualitas di tengah masih banyaknya orang kurang memahami UT," jelasnya.
Nilai tambah lainnya, Prof Rahman mengatakan, selain kualitas yakni sangat fleksibel dan tarif SPP yang rendah hanya Rp1,3 juta. Pilihan jurusan maupun program studi pun semakin beragam. Misalnya untuk S1 ada 48 program studi dan S2 ada 11 program. Bahkan, untuk S3 juga sudah ada.
UT Makassar sendiri, ia menyebut saat ini memiliki 11 kantor sentra layanan lingkup Sulsel. Tersebar di Gowa, Jeneponto, Selayar, Bantaeng, Maros, Pangkep, Wajo, Parepare, Bone, Luwu Timur dan Tana Toraja. Tahun ini, ditargetkan kantor sentra layanan naik menjadi 20.
"Adapun untuk jumlah mahasiswa aktif sekitar 8.200 dan ditargetkan bisa tembus 12 ribu. Kalau untuk target nasional bahkan tahun depan capai 1 juta mahasiswa," ungkapnya.
Ketua panitia pelaksana peresmian kampus baru UT Makassar, Effendi, menyampaikan undangan VVIP yang dipastikan hadir dan membuka acara yakni Menko PMK dan Rektor UT. Juga diagendakan hadir Wakil Rektor UT dan sejumlah pejabat UT.
Adapun undangan VIP lingkup Makassar dan Sulsel juga sudah disebar meliputi Pj Gubernur, Ketua DPRD, Pangdam Hasanuddin, Kapolda dan Kajati. Sejumlah rektor perguruan tinggi nasional maupun perguruan tinggi swasta juga turut diundang.
"Saat ini dari pihak EO juga sudah memantapkan persiapan, termasuk menyiapkan peralatan dan berkoordinasi dengan panitia. Nanti, Selasa depan akan digelar gladi peresmian dan melibatkan semua," katanya.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Mahasiswa IAI Al-Amanah Jeneponto Keluhkan Pemotongan Dana KIP Kuliah
2
Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Lutim Tak Terpengaruh Politik Uang di Pilkada
3
Warga Gerebek Mobil Berisi Uang dalam Amplop di Lutim, Diduga untuk Serangan Fajar Paslon
4
Kapolres Lutim Imbau Masyarakat Aktif Mengawasi Kasus Dugaan Politik Uang
5
Pj Bupati Bantaeng Sebut Linmas Jadi Penentu Keberhasilan Pilkada 2024
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Mahasiswa IAI Al-Amanah Jeneponto Keluhkan Pemotongan Dana KIP Kuliah
2
Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Lutim Tak Terpengaruh Politik Uang di Pilkada
3
Warga Gerebek Mobil Berisi Uang dalam Amplop di Lutim, Diduga untuk Serangan Fajar Paslon
4
Kapolres Lutim Imbau Masyarakat Aktif Mengawasi Kasus Dugaan Politik Uang
5
Pj Bupati Bantaeng Sebut Linmas Jadi Penentu Keberhasilan Pilkada 2024