Menko PMK Serahkan Bantuan Rp14,4 Miliar untuk Penanganan Bencana di Sulsel
Jum'at, 03 Jan 2025 09:20

Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakhrlloh mendampingi Menko PMK Pratikno, saat menggelar rakor penanganan bencana di Sulsel. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyerahkan bantuan senilai Rp14,4 miliar untuk penanganan bencana di Provinsi Sulsel. Anggaran tersebut merupakan bantuan dalam bentuk barang dan dana operasional tanggap darurat.
Menko PMK Pratikno mengatakan, bantuan ini memang belum seberapa, namun untuk tanggap darurat awal sudah lumayan. Selanjutnya, nanti sambil menunggu bantuan selanjutnya.
"Hari ini di Makassar kita melakukan rapat koordinasi penanggulangan bencana alam sebagaimana sudah dijelaskan oleh Kepala BMKG, bahwa memang kita ada potensi bencana karena curah hujan yang tinggi, karena itu perlu kita antisipasi," ungkap Pratikno usai rapat koordinasi dengan Pemprov Sulsel, BNPB, BMKG dan seluruh Bupati serta Wali kota se-Sulsel, Kamis, (2/01/2025).
Karena memang kata Pratikno, ini bukan cuma curah hujan yang tinggi, tapi implikasinya juga tanah longsor, banjir, bahkan ombak tinggi yang harus diketahui oleh para nelayan.
"Kami bersama jajaran Forkopimda Provinsi Sulawesi Selatan bersama dengan bupati dan wali kota telah disediakan semua agar dampak dari bencana ini dapat ditangani seminimal mungkin," kata Pratikno.
"Infrastruktur fisiknya disiapkan, aparatnya disiapkan, masyarakat disehatkan. Tadi juga ada bantuan dari pemerintah pusat melalui BMKG ke pemerintah daerah," lanjutnya.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengaku, hari ini melaksanakan rapat kordinasi di provinsi yang berdasarkan analisa evaluasi BMKG, bisa terjadi bencana.
Menurut Sunaryanto, secara maraton Menko PMK RI memimpin dari mulai Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur melakukan pencegahan bencana, dan terbukti menjelang pergantian akhir tahun 2024-2025 di Jawa bencananya ada, tapi relatif semuanya bisa ditangani dan pemudik dapat melakukan liburan Natal tanpa diganggu terjadinya bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem.
"Hari ini di Makassar dan di provinsi lain juga sudah dilaksanakan. Makassar sudah 16 kabupaten kota yang terkena bencana, tetapi karena kesigapan pemerintah daerah bencana itu dapat ditangani," pungkasnya.
Kepala BMKG RI, Prof Ir Dwikorita Karnawati mengaku, pihaknya sudah menunjukan petanya, ada beberapa wilayah kabupaten masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem di Bulan Januari 2025 ini.
Menurut Prof Dwikorita, Sulsel ini sangat istimewa, karena mulai dari Desember 2024 hingga Juni 2025 itu mengalami puncak musim hujan, tapi untuk wilayah yang berbeda-beda.
"Di Januari ini terutama mulai tanggal 2 sampai 7 Januari ini beberapa wilayah diantaranya Makassar, Maros, Soppeng ini masih potensi cuaca ekstrem," kata Dwikorita.
Untuk itu, dalam rangka mitigasi BMKG meminta masyarakat terus memonitor perkembangan informasi cuaca, karena ini perubahannya bisa sangat cepat. Bisa melalui aplikasi mobile info BMKG yang dapat diinstall melalui aplikasi Store atau Playstore.
"Di situ informasi cuaca mulai hari ini sampai 6 hari ke depan setiap jam tentang curah hujan, suhunya berapa tinggi, kecepatan dan arah angin seperti apa serta kelembapannya seperti apa, ada di aplikasi tersebut dan kita berikan peringatan dini," ungkap Dwikorita.
Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan terima kasih atas bantuan dan kunjungan langsung dari Menko PMK RI, Kepala BNPB, Kepala BMKG di Provinsi Sulsel. Apalagi hari ini dilakukan penyerahan bantuan sebesar Rp14,4 milliar dalam bentuk barang dan dana operasional.
"Hari ini pemerintah provinsi Sulawesi Selatan bersama 24 kabupaten mendapatkan informasi yang sangat berharga dari Bapak Menko PMK, Kepala BMKG dan BNPB," kata Prof Zudan.
"Kami akan mengeksekusi hasil rapat ini di lapangan untuk mulai memitigasi bencana dengan semua resikonya. Enam bulan ini saya minta kepada 24 kepala daerah, Kepala BPBD, Kepala Dinas Sosial untuk selalu bersiaga, sebagaimana intruksi kepala BMKG tadi," tutur Prof Zudan.
Yang paling penting, kata Prof Zudan, agar masyarakat di pesisir dan para nelayan tetap waspada dengan cuaca ekstrem berdasarkan penyampaian Kepala BMKG dan Menko PMK Pratikno.
"Begitupun para nelayan agar tetap waspada terkait tinggi gelombang, sebagaimana informasi yang disampaikan kepala BMKG dan seluruh masyarakat Sulawesi Selatan agar waspada terhadap curah hujan yang ekstrem," pungkasnya.
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut, Kapolda Sulsel, Pangkoopsau, Perwakilan Pangdam Hasanuddin, Bupati dan Wali Kota se-Sulsel, Basarnas dan seluruh pihak terkait lainnya.
Menko PMK Pratikno mengatakan, bantuan ini memang belum seberapa, namun untuk tanggap darurat awal sudah lumayan. Selanjutnya, nanti sambil menunggu bantuan selanjutnya.
"Hari ini di Makassar kita melakukan rapat koordinasi penanggulangan bencana alam sebagaimana sudah dijelaskan oleh Kepala BMKG, bahwa memang kita ada potensi bencana karena curah hujan yang tinggi, karena itu perlu kita antisipasi," ungkap Pratikno usai rapat koordinasi dengan Pemprov Sulsel, BNPB, BMKG dan seluruh Bupati serta Wali kota se-Sulsel, Kamis, (2/01/2025).
Karena memang kata Pratikno, ini bukan cuma curah hujan yang tinggi, tapi implikasinya juga tanah longsor, banjir, bahkan ombak tinggi yang harus diketahui oleh para nelayan.
"Kami bersama jajaran Forkopimda Provinsi Sulawesi Selatan bersama dengan bupati dan wali kota telah disediakan semua agar dampak dari bencana ini dapat ditangani seminimal mungkin," kata Pratikno.
"Infrastruktur fisiknya disiapkan, aparatnya disiapkan, masyarakat disehatkan. Tadi juga ada bantuan dari pemerintah pusat melalui BMKG ke pemerintah daerah," lanjutnya.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengaku, hari ini melaksanakan rapat kordinasi di provinsi yang berdasarkan analisa evaluasi BMKG, bisa terjadi bencana.
Menurut Sunaryanto, secara maraton Menko PMK RI memimpin dari mulai Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur melakukan pencegahan bencana, dan terbukti menjelang pergantian akhir tahun 2024-2025 di Jawa bencananya ada, tapi relatif semuanya bisa ditangani dan pemudik dapat melakukan liburan Natal tanpa diganggu terjadinya bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem.
"Hari ini di Makassar dan di provinsi lain juga sudah dilaksanakan. Makassar sudah 16 kabupaten kota yang terkena bencana, tetapi karena kesigapan pemerintah daerah bencana itu dapat ditangani," pungkasnya.
Kepala BMKG RI, Prof Ir Dwikorita Karnawati mengaku, pihaknya sudah menunjukan petanya, ada beberapa wilayah kabupaten masih berpotensi mengalami cuaca ekstrem di Bulan Januari 2025 ini.
Menurut Prof Dwikorita, Sulsel ini sangat istimewa, karena mulai dari Desember 2024 hingga Juni 2025 itu mengalami puncak musim hujan, tapi untuk wilayah yang berbeda-beda.
"Di Januari ini terutama mulai tanggal 2 sampai 7 Januari ini beberapa wilayah diantaranya Makassar, Maros, Soppeng ini masih potensi cuaca ekstrem," kata Dwikorita.
Untuk itu, dalam rangka mitigasi BMKG meminta masyarakat terus memonitor perkembangan informasi cuaca, karena ini perubahannya bisa sangat cepat. Bisa melalui aplikasi mobile info BMKG yang dapat diinstall melalui aplikasi Store atau Playstore.
"Di situ informasi cuaca mulai hari ini sampai 6 hari ke depan setiap jam tentang curah hujan, suhunya berapa tinggi, kecepatan dan arah angin seperti apa serta kelembapannya seperti apa, ada di aplikasi tersebut dan kita berikan peringatan dini," ungkap Dwikorita.
Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan terima kasih atas bantuan dan kunjungan langsung dari Menko PMK RI, Kepala BNPB, Kepala BMKG di Provinsi Sulsel. Apalagi hari ini dilakukan penyerahan bantuan sebesar Rp14,4 milliar dalam bentuk barang dan dana operasional.
"Hari ini pemerintah provinsi Sulawesi Selatan bersama 24 kabupaten mendapatkan informasi yang sangat berharga dari Bapak Menko PMK, Kepala BMKG dan BNPB," kata Prof Zudan.
"Kami akan mengeksekusi hasil rapat ini di lapangan untuk mulai memitigasi bencana dengan semua resikonya. Enam bulan ini saya minta kepada 24 kepala daerah, Kepala BPBD, Kepala Dinas Sosial untuk selalu bersiaga, sebagaimana intruksi kepala BMKG tadi," tutur Prof Zudan.
Yang paling penting, kata Prof Zudan, agar masyarakat di pesisir dan para nelayan tetap waspada dengan cuaca ekstrem berdasarkan penyampaian Kepala BMKG dan Menko PMK Pratikno.
"Begitupun para nelayan agar tetap waspada terkait tinggi gelombang, sebagaimana informasi yang disampaikan kepala BMKG dan seluruh masyarakat Sulawesi Selatan agar waspada terhadap curah hujan yang ekstrem," pungkasnya.
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut, Kapolda Sulsel, Pangkoopsau, Perwakilan Pangdam Hasanuddin, Bupati dan Wali Kota se-Sulsel, Basarnas dan seluruh pihak terkait lainnya.
(GUS)
Berita Terkait

Sulsel
Irfan AB Ingatkan Pemerintah Pusat dan Provinsi Tanggulangi Banjir di Maros
Anggota DPRD Sulsel, Muh Andi Irfan AB mengingatkan Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk bersama-sama bertindak cepat mengatasi banjir tahunan di berbagai daerah. Khususnya yang saat ini melanda Kabupaten Maros.
Rabu, 12 Feb 2025 15:00

Sulsel
Akses Jalan Maros-Makassar Lumpuh, Puluhan Calon Penumpang Pesawat Telantar
Puluhan calon penumpang pesawat Bandara Internasional Sultan Hasanuddin telantar di jalan poros Maros-Makassar, Rabu (12/2/2025).
Rabu, 12 Feb 2025 12:47

Sulsel
Bosowa Peduli jadi yang Pertama Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Makassar
Bosowa Peduli menjadi yang pertama menyalurkan paket bantuan untuk korban banjir yang terjadi di sejumlah titik Kota Makassar, Selasa (11/02/2025). Adapun bantuan dibagikan di area Perumnas Manggala Jalan Kecaping dan Jalan Biola Raya Kelurahan Manggala.
Rabu, 12 Feb 2025 12:24

News
PLN Pulihkan Listrik untuk 19.458 Pelanggan Terdampak Banjir di Sulsel
Berdasarkan pendataan awal, diketahui sebanyak 23.692 pelanggan terdampak, dengan 459 gardu listrik terendam banjir, tertimpa longsor, dan pohon tumbang.
Rabu, 12 Feb 2025 12:09

Sulsel
Banjir Maros: Dapur Umum PMI Terkendala Logistik dan Akses Jalan
Penyaluran bantuan untuk warga yang terkena dampak banjir di Kabupaten Maros mengalami kendala. Tak hanya akses jalan yang susah ditembus karena terkena banjir.
Rabu, 12 Feb 2025 10:30
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Banjir Rendam Perkantoran, Pemkab Maros Liburkan ASN
2

Debit Air Terus Naik, Bendung Leko Pancing Maros Berstatus Awas
3

Tumbuh Signifikan! Pengguna QRIS di Sulsel Capai 1,2 Juta, Transaksi Tembus Rp10,3 Triliun
4

Akses Jalan Maros-Makassar Lumpuh, Puluhan Calon Penumpang Pesawat Telantar
5

Banjir Rendam 200 Gardu, Aliran Listrik Dipadamkan Demi Keselamatan Warga
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Banjir Rendam Perkantoran, Pemkab Maros Liburkan ASN
2

Debit Air Terus Naik, Bendung Leko Pancing Maros Berstatus Awas
3

Tumbuh Signifikan! Pengguna QRIS di Sulsel Capai 1,2 Juta, Transaksi Tembus Rp10,3 Triliun
4

Akses Jalan Maros-Makassar Lumpuh, Puluhan Calon Penumpang Pesawat Telantar
5

Banjir Rendam 200 Gardu, Aliran Listrik Dipadamkan Demi Keselamatan Warga