LAZ Hadji Kalla Bangun Kemandirian Petani Loka Pere di Majene
Jum'at, 31 Okt 2025 17:51
Tim Community Development LAZ Hadji Kalla berfoto bersama di lokasi budidaya Loka Pere di Desa Adolang Dhua, Kabupaten Majene, beberapa waktu lalu. Foto/Istimewa
MAJENE - Para petani di Desa Adolang Dhua, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, kini menatap masa depan pertanian yang lebih menjanjikan. Melalui dukungan LAZ Hadji Kalla lewat program Desa Bangkit Sejahtera (DBS), mereka bertransformasi menjadi petani yang lebih terampil dan mandiri dalam mengelola komoditas unggulan daerah, Loka (pisang) Pere.
Program bertajuk Peningkatan Kapabilitas dan Pendapatan Petani Loka Pere ini berfokus pada peningkatan keterampilan budidaya, penyediaan sarana produksi, serta pendampingan berkelanjutan. Bantuan yang diberikan mencakup 1.000 bibit Pisang Loka Pere, pupuk, obat hama, peralatan pertanian, hingga upah buruh tani untuk proses penanaman.
Tak hanya berhenti pada pemberian bantuan, LAZ Hadji Kalla juga memastikan para petani mendapatkan pelatihan teknis agar mampu mengelola lahan secara lebih efektif.
Pelatihan teknik budidaya Pisang Loka Pere dilaksanakan pada 16 Juli 2025 di Kantor Desa Adolang Dhua dan diikuti oleh 25 petani setempat. Dalam kegiatan tersebut, para peserta mempelajari teknik pemilihan bibit unggul, pengolahan lahan yang baik, pemupukan berimbang, serta pengendalian hama terpadu.
“Pelatihan ini membuka cara pandang baru bagi petani. Mereka kini memahami bagaimana mengelola budidaya Loka Pere dengan cara yang lebih produktif dan efisien,” ujar Erny Rachmi Nurdin, Program Manager Bidang Community Development LAZ Hadji Kalla.
Setelah pelatihan, petani mulai menyiapkan lahan sejak 23 Juli 2025. Penanaman 1.000 bibit dilakukan di lahan seluas satu hektar yang tersebar di tiga titik. Sebanyak sembilan petani aktif menjadi garda terdepan dalam penerapan ilmu hasil pelatihan, diharapkan dapat menjadi contoh praktik pertanian berkelanjutan bagi petani lain di wilayah Majene.
Menurut Muslimin, Sekretaris Desa Adolang Dhua, program ini membawa semangat baru bagi masyarakat. “Petani jadi lebih kompak dan percaya diri. Mereka sekarang tahu cara mengelola tanaman secara modern. Ini bukan sekadar bantuan, tapi perubahan pola pikir,” ungkapnya.
Semangat kolaborasi ini menjadi kekuatan utama dalam memperkuat posisi petani sebagai pelaku utama pembangunan ekonomi desa. Dengan masa budidaya sekitar 12 bulan, panen perdana Pisang Loka Pere diperkirakan berlangsung pada November–Desember 2026.
Para petani optimistis hasil panen akan meningkat dari sisi kualitas maupun kuantitas, sehingga dapat memperbaiki taraf hidup sekaligus memperkuat ekonomi lokal berbasis sumber daya daerah.
Pisang Loka Pere sendiri merupakan varietas khas Desa Adolang dan Adolang Dhua yang telah terdaftar sebagai sumber daya genetik di PVT-PP Kementerian Pertanian. Buah ini memiliki kandungan mineral tinggi, mencapai 2.220,80 mg/100 g, serta energi sebesar 131,06 kkal.
Nilai gizi dan potensi ekonominya menjadikan Pisang Loka Pere sebagai komoditas unggulan yang layak dikembangkan untuk memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat Pamboang dan sekitarnya.
Program Desa Bangkit Sejahtera yang dijalankan LAZ Hadji Kalla di Desa Adolang Dhua menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara lembaga sosial nonpemerintah dan masyarakat dapat melahirkan perubahan positif di tingkat akar rumput.
“Fokus kami bukan hanya memberi bantuan, tapi memastikan masyarakat bisa tumbuh dan berdaya secara mandiri. Ketika desa kuat, ekonomi masyarakat pun ikut bangkit,” tutup Erny Rachmi Nurdin.
Program bertajuk Peningkatan Kapabilitas dan Pendapatan Petani Loka Pere ini berfokus pada peningkatan keterampilan budidaya, penyediaan sarana produksi, serta pendampingan berkelanjutan. Bantuan yang diberikan mencakup 1.000 bibit Pisang Loka Pere, pupuk, obat hama, peralatan pertanian, hingga upah buruh tani untuk proses penanaman.
Tak hanya berhenti pada pemberian bantuan, LAZ Hadji Kalla juga memastikan para petani mendapatkan pelatihan teknis agar mampu mengelola lahan secara lebih efektif.
Pelatihan teknik budidaya Pisang Loka Pere dilaksanakan pada 16 Juli 2025 di Kantor Desa Adolang Dhua dan diikuti oleh 25 petani setempat. Dalam kegiatan tersebut, para peserta mempelajari teknik pemilihan bibit unggul, pengolahan lahan yang baik, pemupukan berimbang, serta pengendalian hama terpadu.
“Pelatihan ini membuka cara pandang baru bagi petani. Mereka kini memahami bagaimana mengelola budidaya Loka Pere dengan cara yang lebih produktif dan efisien,” ujar Erny Rachmi Nurdin, Program Manager Bidang Community Development LAZ Hadji Kalla.
Setelah pelatihan, petani mulai menyiapkan lahan sejak 23 Juli 2025. Penanaman 1.000 bibit dilakukan di lahan seluas satu hektar yang tersebar di tiga titik. Sebanyak sembilan petani aktif menjadi garda terdepan dalam penerapan ilmu hasil pelatihan, diharapkan dapat menjadi contoh praktik pertanian berkelanjutan bagi petani lain di wilayah Majene.
Menurut Muslimin, Sekretaris Desa Adolang Dhua, program ini membawa semangat baru bagi masyarakat. “Petani jadi lebih kompak dan percaya diri. Mereka sekarang tahu cara mengelola tanaman secara modern. Ini bukan sekadar bantuan, tapi perubahan pola pikir,” ungkapnya.
Semangat kolaborasi ini menjadi kekuatan utama dalam memperkuat posisi petani sebagai pelaku utama pembangunan ekonomi desa. Dengan masa budidaya sekitar 12 bulan, panen perdana Pisang Loka Pere diperkirakan berlangsung pada November–Desember 2026.
Para petani optimistis hasil panen akan meningkat dari sisi kualitas maupun kuantitas, sehingga dapat memperbaiki taraf hidup sekaligus memperkuat ekonomi lokal berbasis sumber daya daerah.
Pisang Loka Pere sendiri merupakan varietas khas Desa Adolang dan Adolang Dhua yang telah terdaftar sebagai sumber daya genetik di PVT-PP Kementerian Pertanian. Buah ini memiliki kandungan mineral tinggi, mencapai 2.220,80 mg/100 g, serta energi sebesar 131,06 kkal.
Nilai gizi dan potensi ekonominya menjadikan Pisang Loka Pere sebagai komoditas unggulan yang layak dikembangkan untuk memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat Pamboang dan sekitarnya.
Program Desa Bangkit Sejahtera yang dijalankan LAZ Hadji Kalla di Desa Adolang Dhua menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara lembaga sosial nonpemerintah dan masyarakat dapat melahirkan perubahan positif di tingkat akar rumput.
“Fokus kami bukan hanya memberi bantuan, tapi memastikan masyarakat bisa tumbuh dan berdaya secara mandiri. Ketika desa kuat, ekonomi masyarakat pun ikut bangkit,” tutup Erny Rachmi Nurdin.
(TRI)
Berita Terkait
News
LAZ Hadji Kalla Raih Predikat GOLD Cegah Stunting Nasional
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla meraih predikat GOLD sebagai Mitra LSM/Komunitas Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) dalam ajang Genting Collaboration Summit 2025.
Senin, 15 Des 2025 11:06
News
Luncurkan Mandiri Benih Padi, Gubernur Salurkan 5 Juta Kg untuk Petani
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman resmi meluncurkan Program Mandiri Benih Padi Andalan Sulsel Tahun 2025 di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, Minggu (16/11/2025).
Minggu, 16 Nov 2025 20:00
Sulsel
Kementan Akan Siapkan Bantuan Jalan Usaha Tani, Benih dan Bibit Unggul untuk Petani Wajo
Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Prof Dr Ir Fadjry Djufry dan Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Prof Ir Haris Bachrun hadiri Tudang dan Manre Sipulung di Rice Processing Center (RPC) Anabanua, Kecamatan Maniangpajo, Rabu (5/10/2025).
Rabu, 05 Nov 2025 16:55
Sulsel
Andi Rosman Ajak Ribuan Petani di Wajo Tudang dan Manre Sipulung
Bupati Wajo, Andi Rosman bersama Wakilnya dr Baso Rahmanuddin menghadiri tudang sipulung sekaligus manre sipulung di Rice Processing Center (RPC) Anabanua, Kecamatan Maniangpajo, Rabu (05/10/2025).
Rabu, 05 Nov 2025 15:17
Sulsel
Sahabuddin Sebut Pastani Punya Semangat Wujudkan Kesejahteraan Petani dan Nelayan
Wakil Bupati Bantaeng, Sahabuddin didapuk sebagai Ketua Umum Pemerhati Petani, Nelayan dan Profesi atau Pastani. Penunjukan ini berdasarkan hasil musyawarah pengurus kabupaten serta delapan kecamatan.
Selasa, 28 Okt 2025 18:45
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Bea Cukai Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal Senilai Rp2,8 Miliar
2
Bawaslu Soppeng Gelar Outbond Leadership Camp, Perkuat SDM dan Kelembagaan
3
WR IV UMI Sampaikan Tausiah di Masjid Nur Syuhada Mapolda Sulsel
4
FGD Teknologi Hijau Batik, Polipangkep Dorong Eco Batik Limbah Pertanian
5
Midea Perkenalkan Celest Inverter di Makassar, AC Pintar dengan Teknologi AI
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Bea Cukai Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal Senilai Rp2,8 Miliar
2
Bawaslu Soppeng Gelar Outbond Leadership Camp, Perkuat SDM dan Kelembagaan
3
WR IV UMI Sampaikan Tausiah di Masjid Nur Syuhada Mapolda Sulsel
4
FGD Teknologi Hijau Batik, Polipangkep Dorong Eco Batik Limbah Pertanian
5
Midea Perkenalkan Celest Inverter di Makassar, AC Pintar dengan Teknologi AI