22 Tahun Komunitas Tuna Rungu Tanpa Sekretariat Permanen, Appi-Aliyah Siap Fasilitasi

Tim Sindomakassar
Minggu, 20 Okt 2024 10:07
22 Tahun Komunitas Tuna Rungu Tanpa Sekretariat Permanen, Appi-Aliyah Siap Fasilitasi
Paslon nomor urut 01, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah) memiliki kepedulian besar terhadap masyarakat penyandang disabilitas atau difabel.
Comment
Share
MAKASSAR - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 01, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah) memiliki kepedulian besar terhadap masyarakat penyandang disabilitas atau difabel.

Calon Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham mengatakan, pemberdayaan terhadap masyarakat atau warga berkebutuhan khusus merupakan salah satu fokus utama dalam roda pemerintahan MULIA kedepan di Kota Makassar.

"Kami pasangan MULIA berkomitmen punya kepedulian terhadap kaum disabilitas atau difabel (warga berkebutuhan khusus). Kita semua bersaudara, tidak membeda-bedakan dalam mendapat hak yang layak," kata Aliyah saat Silaturahmi MULIA bersama Disabilitas Tuna Rungu/Tuli, Minggu (20/10/2024) di Cafe Mella, Jl. Sunu, Kecamatan Tallo.

Mantan anggota DPR RI itu, mengajak para masyarakat umum untuk lebih peduli pada generasi penerus bangsa yang mempunyai kebutuhan khusus.

Dengan program peduli kaum disabilitas secara umum atau tuna rungu pada khususnya. Ia berjanji pasangan MULIA akan membuat program melibatkan disabilitas agar meringankan atau membantu dari segi kebutuhan mereka, mulai dari alat kesehatan, pendidikan dan pekerjaan.

"Kita semua memiliki hak yang sama dalam berbagai bidang, teman-teman difabel juga ingin dapat lapangan pekerjaan, ingin sekolah, ingin hal lainnya. Kami pasangan MULIA akan menyiapkan itu," kata istri mantan Wali Kota Makassar itu.

Adapun penyandang disabilitas merupakan kondisi yang mengacu pada keterbatasan peran penyandang disabilitas dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari karena ketidakmampuan yang dimiliki.

Adanya keterbatasan tersebut tentu menyebabkan kelompok difabel membutuhkan adanya fasilitas maupun bantuan khusus agar dapat menjalani kehidupannya sehari-hari.

"Kami akan lanjutkan warisan dari pembangunan yang dirintis oleh pak IAS. Kami juga akan melibatkan dan memberikan ruang bagi para disabilitas di Kota Makassar, hak mendapat pekerjaan, hak mendapat pendidikan, hak mendapat kebutuhan lainnya. Supaya mempungai hak yang sama dengam masyarakat umum lainnya," tegas Aliyah.

Saat mendengar aspirasi perwakilan difabel tuna rungu perihal keterbatasan segalanya. Politisi Demokrat ini, merasa terharu. Sebagai seorang ibu rumah tangga merasa sedih, ia meneteskan air mata. Bahkan saat bersalaman terlihat jelas wajah sosok mantan Ketua TPP PKK Kota Makassar itu.

Pada kesempatan ini, pasangan nomor urut 01 itu meminta doa restu dan dukungan dari disabilitas tuna rungu untuk memberikan pilihan pada pasangan MULIA di TPS pada tanggal 27 November mendatang.

"Waktu pencoblosan kurang lebih 39 hari lagi. Kami adalah pasangan MULIA (Munafri-Aliyah) maju di Pilkada Makassar 2024. Mohon doa dan dukungan," harap Aliyah.

Diketahui, sesuai DPT KPU untuk Pilwalkot Makassar 2024. Jumlah pemilih disabilitas secara umum berjumlah 3028 tersebar di 15 kecamatan dan akan memilih di Pilkada 27 November. Dari jumlah tersebut tuna rungu sebanyak 85 orang.

Pada kesempatan ini, Hj. Ramlah selaku Pembina Gerakan Untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (DPD GERKATIN) Sulsel juga sebagai pembina mengaji tuna rungu Sulsel. Ia berharap Pasangan MULIA bisa mendukung kegiatan disabilitas tuna rungu di Kota Makassar agar bisa berkembang.

"Kami berharap kehadiran bu Aliyah di sini, mendukung agar kedepan teman-teman tuna rungu tetap semangat dalam aktivitas mereka," harap dia.

Ia berpandangan kesetaraan hak penyandang disabilitas di berbagai sektor kehidupan sangat penting. Menurutnya, pemenuhan hak-haknya sebagai warga negara yang setara.

Pada kesempatan ini, Ramlah mengungkapkan aspirasi bahwa selama 22 tahun warga disabilitas berekebutuhan khusus yakni tuna rungu tidak memiliki sekretariat atau gedung permanen untuk dipakai belajar mengaji.

"Sejak 22 tahun lalu, kami disabilitas tuna rungu belum memiliki kantor tetap bagi kegiatan kami (mengaji), jadi kami berharap kedepan bisa disediakan. Apalagi aktivitas mengaji masih numpang, belum memeiliki Sekretariat bangunan permanen," katanya penuh harapan.

Sehingga dengan itu, penyandang disabilitas bisa bersekolah, bekerja dan berusaha serta menjalani kehidupannya dengan bahagia, riang gembira.

Guna mendukung segala upayanya warga disabilitas dalam mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kapasitas demi membangun kemandirian usahanya serta kontribusinya bagi lingkungan.

"Warga kami juga butuh pekerjaan dan diberikan fasilitas pendukung bagi tuna rungu atau disabilitas tuli. Juga kebutuhan biaya karena berkecukupan," jelasnya.

Ia juga mengaku dimasa kepemimpinan Ilham Arief Silajuddin alais IAS sebagai Wali Kota, sering dilibatkan disabilitas dalam berbagai kegiatan. Maka kedepan besar harapan Aliyah mendukung kegiatan disabilitas.

"Kami berharap jika MULIA terpilih wali kota dan wakil nantinya, teman-teman difabel pada umumnya punya andil dalam kegiatan pemerintahan, serta pendidikan lewat unit layanan disabilitas (ULD)," tuturnya.

Sedangkan, Andi Arfan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (DPD GERKATIN) Provinsi Sulawesi Selatan, berpesan kepada pemilih tuna rungu mencoblos nomor 01 di Pilwali Makassar 2024-2029.

"Semoga pasangan MULIA terpilih menjadi wali kota dan wakil. Semoga difabel semua di Kota Makassar memiliki hak yang sama dengan non disabilitas agar Makassar lebih maju," jelasnya.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru