Hadirkan Djarot, PDIP Sulsel Gelar Pendidikan untuk 150 Kader Madya
Jum'at, 01 Nov 2024 15:36
PDIP Sulsel menggelar pendidikan politik kader madya di Hotel MaxOne, Kota Makassar pada Jumat (01/11/2024). Foto: Muhaimin
MAKASSAR - PDIP Sulsel menggelar pendidikan politik kader madya di Hotel MaxOne, Kota Makassar pada Jumat (01/11/2024). Kegiatan ini dihadiri 150 peserta dengan pemateri Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat Bidang Ideologi dan Kaderisasi.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulsel, Rudy Pieter Goni (RPG) menekankan kegiatan ini untuk membentuk karakter kader, khususnya pada tingkatan madya. Apalagi acara ini berlangsung selama tiga hari yakni 1 sampai 3 Oktober 2024.
"Tidak semua yang punya KTA, dinamakan kader. Tapi harus melewati pelatihan kader madya dulu. Tingkat madya merupakan, level kedua," kata RPG.
Sementara itu, Djarot menyampaikan PDI Perjuangan konsisten untuk melakukan pendidikan politik. Khusus tingkat madya ini telah naik dari tingkat pratama.
"Jadi pesertanya adalah mereka-mereka yang sudah mengikuti pendidikan politik tingkat pratama dan sekarang tingkat madya," katanya.
"Dan pesertanya ini spesial karena mereka-mereka yang terpilih sebagai anggota DPRD itu wajib ikut. Untuk apa ya? untuk menguatkan ideologi dalam kebijakan program yang berpihak kepada rakyat," lanjutnya.
Djarot menuturkan, inilah sebetulnya fungsi utama dari partai politik, apalagi momen ini merupakan persiapan Pilkada. Pada momentum ini, bisa dijadikan persiapan untuk konsolidasi pemenangan.
"Nah di sini lah mereka kontrak belajar. Nah saat mereka kontrak belajar, status sosial mereka sama. Jadi tidak ada anggota dewan, semua peserta sama hak dan kewajibannya," tuturnya.
Djarot juga menekankan bahwa kader partai harus memahami ideologi perjuangan partai yang berorientasi pada kepentingan rakyat.
“Jika kita menginginkan demokrasi yang sehat, partainya juga harus sehat. Kalian adalah kader partai yang diharapkan memahami ideologi untuk perjuangan rakyat yang kalian wakili,” ujarnya di hadapan peserta.
Kesuksesan PDIP dalam memenangkan tiga pemilu berturut-turut turut disyukuri oleh Djarot. Menurutnya, kemenangan beruntun ini membuktikan bahwa kaderisasi berjenjang di tubuh PDIP telah berjalan efektif.
"PDIP mampu menang tiga kali meski menghadapi intimidasi dan pengkhianatan brutal. Itu karena kaderisasi yang kuat," tambahnya.
Selain itu, Djarot menegaskan bahwa PDIP bukan partai musiman yang muncul hanya saat pemilu. "Kami konsisten melakukan pendidikan politik di seluruh DPD, termasuk di Sulawesi Selatan. Pendidikan ini bukan sekadar formalitas, tetapi upaya menguatkan kesamaan ideologi dan kebijakan program untuk rakyat," lanjut Djarot.
Kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk konsolidasi pemenangan Pilkada serentak di Sulawesi Selatan. Peserta diharapkan dapat menyerap pembelajaran ini dengan baik. Djarot menekankan bahwa di arena pendidikan ini, tidak ada perbedaan status sosial.
“Di sini semua sama, baik yang anggota DPRD maupun yang bukan. Semua memiliki kewajiban yang sama sebagai kader,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Sulsel, Iqbal Arifin, menyebutkan bahwa total peserta kali ini mencapai 150 orang yang terdiri dari anggota DPRD kabupaten/kota se-Sulsel serta utusan DPC.
“Saya berharap seluruh peserta bisa mengikuti rangkaian kegiatan ini dengan serius untuk bekal menjalankan tugas sebagai wakil rakyat,” jelas Iqbal.
Dalam kegiatan ini, turut hadir Sekretaris DPD PDIP Sulsel, Rudy Pieter Goni, serta pengurus lainnya seperti Risfayanti Muin, Husain Junaid, dan Hermina Dona.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulsel, Rudy Pieter Goni (RPG) menekankan kegiatan ini untuk membentuk karakter kader, khususnya pada tingkatan madya. Apalagi acara ini berlangsung selama tiga hari yakni 1 sampai 3 Oktober 2024.
"Tidak semua yang punya KTA, dinamakan kader. Tapi harus melewati pelatihan kader madya dulu. Tingkat madya merupakan, level kedua," kata RPG.
Sementara itu, Djarot menyampaikan PDI Perjuangan konsisten untuk melakukan pendidikan politik. Khusus tingkat madya ini telah naik dari tingkat pratama.
"Jadi pesertanya adalah mereka-mereka yang sudah mengikuti pendidikan politik tingkat pratama dan sekarang tingkat madya," katanya.
"Dan pesertanya ini spesial karena mereka-mereka yang terpilih sebagai anggota DPRD itu wajib ikut. Untuk apa ya? untuk menguatkan ideologi dalam kebijakan program yang berpihak kepada rakyat," lanjutnya.
Djarot menuturkan, inilah sebetulnya fungsi utama dari partai politik, apalagi momen ini merupakan persiapan Pilkada. Pada momentum ini, bisa dijadikan persiapan untuk konsolidasi pemenangan.
"Nah di sini lah mereka kontrak belajar. Nah saat mereka kontrak belajar, status sosial mereka sama. Jadi tidak ada anggota dewan, semua peserta sama hak dan kewajibannya," tuturnya.
Djarot juga menekankan bahwa kader partai harus memahami ideologi perjuangan partai yang berorientasi pada kepentingan rakyat.
“Jika kita menginginkan demokrasi yang sehat, partainya juga harus sehat. Kalian adalah kader partai yang diharapkan memahami ideologi untuk perjuangan rakyat yang kalian wakili,” ujarnya di hadapan peserta.
Kesuksesan PDIP dalam memenangkan tiga pemilu berturut-turut turut disyukuri oleh Djarot. Menurutnya, kemenangan beruntun ini membuktikan bahwa kaderisasi berjenjang di tubuh PDIP telah berjalan efektif.
"PDIP mampu menang tiga kali meski menghadapi intimidasi dan pengkhianatan brutal. Itu karena kaderisasi yang kuat," tambahnya.
Selain itu, Djarot menegaskan bahwa PDIP bukan partai musiman yang muncul hanya saat pemilu. "Kami konsisten melakukan pendidikan politik di seluruh DPD, termasuk di Sulawesi Selatan. Pendidikan ini bukan sekadar formalitas, tetapi upaya menguatkan kesamaan ideologi dan kebijakan program untuk rakyat," lanjut Djarot.
Kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk konsolidasi pemenangan Pilkada serentak di Sulawesi Selatan. Peserta diharapkan dapat menyerap pembelajaran ini dengan baik. Djarot menekankan bahwa di arena pendidikan ini, tidak ada perbedaan status sosial.
“Di sini semua sama, baik yang anggota DPRD maupun yang bukan. Semua memiliki kewajiban yang sama sebagai kader,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Sulsel, Iqbal Arifin, menyebutkan bahwa total peserta kali ini mencapai 150 orang yang terdiri dari anggota DPRD kabupaten/kota se-Sulsel serta utusan DPC.
“Saya berharap seluruh peserta bisa mengikuti rangkaian kegiatan ini dengan serius untuk bekal menjalankan tugas sebagai wakil rakyat,” jelas Iqbal.
Dalam kegiatan ini, turut hadir Sekretaris DPD PDIP Sulsel, Rudy Pieter Goni, serta pengurus lainnya seperti Risfayanti Muin, Husain Junaid, dan Hermina Dona.
(UMI)
Berita Terkait
Sulsel
DPP PDIP Segera Panggil Cabup Budiman jika Tak Dukung Danny-Azhar di Pilgub Sulsel
DPP PDI Perjuangan memberikan ultimatum kepada Ketua DPC PDIP Luwu Timur (Lutim), Budiman. Calon Bupati Lutim nomor urut 2 ini, dinilai tidak mendukung Paslon Danny Pomanto-Azhar Arsyad (Danny-Azhar) di Pilgub Sulsel 2024.
Sabtu, 02 Nov 2024 11:54
Makassar City
PDIP Instruksikan Menangkan Indira-Ilham di Pilwalkot Makassar 2024
Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan Sulawesi Selatan, Andi Ansyari Mangkona menginstruksikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) partainya untuk menjadi garda terdepan memenangkan pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail - Ilham Ari Fauzi.
Selasa, 08 Okt 2024 15:09
Sulsel
Pengamat Sebut Alasan Kader PDIP Sulit Menang di Pilgub Sulsel
Pengamat Politik Unhas, Prof Sukri Tamma tak menampik sejarah politik di Sulsel yang memang tidak pernah dimenangkan PDIP. Faktor penyebabnya ada begitu banyak, salah satunya soal ketokohan kader yang dimiliki.
Minggu, 29 Sep 2024 14:10
Sulsel
Gerbong Danny-Azhar Kian Solid, PPP dan PDIP Siap Susul PKB Terbitkan B1-KWK
Gerbong Danny Pomanto-Azhar Arsyad di Pilgub Sulsel kian solid. Dua parpol koalisi, PDIP dan PPP siap menyusul PKB mengeluarkan surat B1-KWK.
Senin, 05 Agu 2024 10:24
Sulsel
Konsolidasi Parpol Pengusung, Danny-Azhar Gaungkan Selamatkan Sulawesi Selatan
Bakal Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Danny Pomanto-Azhar Arsyad menggaungkan selamatkan Sulawesi Selatan. Kata-kata itu dinilai cocok untuk menggambarkan kondisi politik saat ini.
Minggu, 04 Agu 2024 21:49
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Tim Hukum Temukan Dugaan Praktik Politik Uang saat Masa Tenang di SMP Gowa
2
Kekuatan Rakyat di Gowa Makin Sulit Dibendung ke Husniah-Darmawangsyah
3
Dinilai Sakiti Perasaan Masyarakat, Ridwan Sau Diboikot Tampil di Bantaeng
4
Paslon Aurama' Tutup Tahapan Kampanye dengan Zikir dan Do'a Bersama Ribuan Masyarakat
5
Bawaslu Maros Gelar Apel Siaga Pengawasan Pemilu
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Tim Hukum Temukan Dugaan Praktik Politik Uang saat Masa Tenang di SMP Gowa
2
Kekuatan Rakyat di Gowa Makin Sulit Dibendung ke Husniah-Darmawangsyah
3
Dinilai Sakiti Perasaan Masyarakat, Ridwan Sau Diboikot Tampil di Bantaeng
4
Paslon Aurama' Tutup Tahapan Kampanye dengan Zikir dan Do'a Bersama Ribuan Masyarakat
5
Bawaslu Maros Gelar Apel Siaga Pengawasan Pemilu