BRI Bantu Kacang Nepo dari Barru Menuju Pasar Nasional
Selasa, 26 Nov 2024 12:31
Kacang Nepo dari Desa Nepo Kabupaten Barru kini semakin dikenal dan pemasarannya semakin luas berkat pendampingan BRI. Foto/Dok BRI
MAKASSAR - Desa Nepo, Kecamatan Malusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, dikenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah. Namun, hasil bumi yang biasanya dijual dalam bentuk mentah kini diolah menjadi produk siap konsumsi berkat inovasi Suparman, seorang pengusaha lokal yang memproduksi camilan "Kacang Nepo".
Kacang Nepo hadir dengan berbagai varian rasa unik, seperti kacang crispy, kacang sembunyi dengan gula pasir, kacang disco, kacang tempe, dan lain-lain, yang menghadirkan cita rasa gurih dan renyah.
Menurut Suparman, ide awal usaha ini muncul pada 2022. "Saya melihat banyak hasil bumi di desa ini dijual mentah ke luar, sehingga tercetus ide untuk mengolahnya agar punya nilai tambah bagi masyarakat sekitar," ujar Suparman.
Dengan kemasan yang sederhana pada awalnya, produk ini mendapat dukungan dari BRI melalui program Desa BRILiaN pada 2023. BRI memberikan pelatihan dalam bidang pemasaran, pengemasan, dan penggunaan teknologi digital. Berkat pemberdayaan ini, Kacang Nepo kini tampil lebih menarik dan dikenal luas.
Program Desa BRILiaN dari BRI membawa dampak signifikan bagi perkembangan usaha Suparman. Pelatihan khusus dari BRI, ditambah kolaborasi dengan Politeknik Pariwisata, membantu meningkatkan kualitas produk, baik dari segi rasa maupun kemasan, sehingga lebih kompetitif di pasar.
Selain itu, BRI juga memperkenalkan teknologi digital seperti QRIS, yang memungkinkan pembayaran non-tunai dan mempermudah akses ke pasar yang lebih luas.
"Untuk pemasaran di toko lokal dan supermarket, sekarang semakin mudah dengan QRIS," jelas Suparman. Penggunaan teknologi ini membuat proses transaksi lebih cepat dan memudahkan konsumen dalam berbelanja.
Saat ini, Kacang Nepo sudah menghasilkan pendapatan hingga belasan juta per bulan dan menjadi sumber pendapatan utama bagi Suparman serta beberapa warga yang ia pekerjakan. Dengan permintaan yang semakin meningkat, Suparman berharap bisa memperluas tim dan melibatkan lebih banyak warga dalam produksi.
"Harapannya, UMKM di desa kami semakin maju dan semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya," ujar Suparman dengan penuh semangat.
Suparman juga berharap agar produk lokal seperti Kacang Nepo tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi dapat menjadi ikon kuliner khas Desa Nepo yang dikenal lebih luas. "Kami ingin kacang yang keluar dari desa ini dalam bentuk kemasan yang punya nilai tambah, bukan sekadar bahan mentah lagi," tegasnya.
Dengan permintaan yang semakin meningkat, Suparman bermimpi membawa Kacang Nepo ke pasar nasional.
Di tempat terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menegaskan komitmen BRI untuk mendukung segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). "Peran BRI tidak terbatas sebagai lembaga keuangan yang memberikan nilai ekonomi, tetapi juga memberikan nilai sosial melalui pemberdayaan pelaku usaha dan lembaga desa," ujarnya.
"Pemberdayaan wilayah pedesaan menjadi isu yang perlu diperhatikan, mengingat perkembangan desa di Indonesia yang belum merata. Kami berharap program ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh desa-desa dan UMKM di dalamnya, sehingga mendorong kemajuan desa di Indonesia," tambah Supari.
Kacang Nepo hadir dengan berbagai varian rasa unik, seperti kacang crispy, kacang sembunyi dengan gula pasir, kacang disco, kacang tempe, dan lain-lain, yang menghadirkan cita rasa gurih dan renyah.
Menurut Suparman, ide awal usaha ini muncul pada 2022. "Saya melihat banyak hasil bumi di desa ini dijual mentah ke luar, sehingga tercetus ide untuk mengolahnya agar punya nilai tambah bagi masyarakat sekitar," ujar Suparman.
Dengan kemasan yang sederhana pada awalnya, produk ini mendapat dukungan dari BRI melalui program Desa BRILiaN pada 2023. BRI memberikan pelatihan dalam bidang pemasaran, pengemasan, dan penggunaan teknologi digital. Berkat pemberdayaan ini, Kacang Nepo kini tampil lebih menarik dan dikenal luas.
Program Desa BRILiaN dari BRI membawa dampak signifikan bagi perkembangan usaha Suparman. Pelatihan khusus dari BRI, ditambah kolaborasi dengan Politeknik Pariwisata, membantu meningkatkan kualitas produk, baik dari segi rasa maupun kemasan, sehingga lebih kompetitif di pasar.
Selain itu, BRI juga memperkenalkan teknologi digital seperti QRIS, yang memungkinkan pembayaran non-tunai dan mempermudah akses ke pasar yang lebih luas.
"Untuk pemasaran di toko lokal dan supermarket, sekarang semakin mudah dengan QRIS," jelas Suparman. Penggunaan teknologi ini membuat proses transaksi lebih cepat dan memudahkan konsumen dalam berbelanja.
Saat ini, Kacang Nepo sudah menghasilkan pendapatan hingga belasan juta per bulan dan menjadi sumber pendapatan utama bagi Suparman serta beberapa warga yang ia pekerjakan. Dengan permintaan yang semakin meningkat, Suparman berharap bisa memperluas tim dan melibatkan lebih banyak warga dalam produksi.
"Harapannya, UMKM di desa kami semakin maju dan semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya," ujar Suparman dengan penuh semangat.
Suparman juga berharap agar produk lokal seperti Kacang Nepo tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi dapat menjadi ikon kuliner khas Desa Nepo yang dikenal lebih luas. "Kami ingin kacang yang keluar dari desa ini dalam bentuk kemasan yang punya nilai tambah, bukan sekadar bahan mentah lagi," tegasnya.
Dengan permintaan yang semakin meningkat, Suparman bermimpi membawa Kacang Nepo ke pasar nasional.
Di tempat terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menegaskan komitmen BRI untuk mendukung segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). "Peran BRI tidak terbatas sebagai lembaga keuangan yang memberikan nilai ekonomi, tetapi juga memberikan nilai sosial melalui pemberdayaan pelaku usaha dan lembaga desa," ujarnya.
"Pemberdayaan wilayah pedesaan menjadi isu yang perlu diperhatikan, mengingat perkembangan desa di Indonesia yang belum merata. Kami berharap program ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh desa-desa dan UMKM di dalamnya, sehingga mendorong kemajuan desa di Indonesia," tambah Supari.
(TRI)
Berita Terkait
Ekbis
AMBF x SSIF 2024 Dorong Ekonomi Sulsel melalui Investasi & Ekspor Produk UMKM
Rizki menyampaikan dari sisi ekspor, selama dua hari pelaksanaan, 21 transaksi ekspor dengan nilai total Rp98,65 miliar telah ditandatangani.
Jum'at, 22 Nov 2024 22:41
Ekbis
BRI Raih Penghargaan Global Berkat Transformasi Digital lewat BRIAPI
Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan BRI dalam mengembangkan BRIAPI, layanan open banking API yang mempercepat digitalisasi ekosistem perbankan di Indonesia.
Kamis, 21 Nov 2024 07:43
News
Kolaborasi Hijau: KTH Pabangbon dan BRI Menanam Pulihkan Alam
Setelah berhenti menambang, Rasman dan kelompoknya beralih menjadi petani hutan, berusaha memulihkan kawasan hutan yang telah rusak.
Selasa, 19 Nov 2024 09:18
Ekbis
AgenBRILink, Solusi Akses Perbankan di Desa Sentral Baru
Masyarakat Desa Sentral Baru, Kabupaten Rejang, Bengkulu kini dapat menikmati akses layanan perbankan yang lebih mudah dan dekat berkat keberadaan AgenBRILink.
Senin, 18 Nov 2024 09:46
Makassar City
UIN Alauddin Mudahkan UMKM di Lingkungan Kampus Punya Sertifikat Halal
Wakil Rektor II Bidang AUPK UIN Alauddin Makassar Dr. Andi Aderus, Lc., M.A., membuka acara Sosialisasi Edaran Rektor tentang Kewajiban Sertifikasi Halal.
Kamis, 14 Nov 2024 18:44
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Mahasiswa IAI Al-Amanah Jeneponto Keluhkan Pemotongan Dana KIP Kuliah
2
KPU Bantaeng Periksa Sekretaris PPS, Diduga Ajak Massa Hadiri Kampanye Akbar Paslon
3
Warga Gerebek Mobil Berisi Uang dalam Amplop di Lutim, Diduga untuk Serangan Fajar Paslon
4
Usai Kampanye Dukung Hati Damai, Akun Medsos Adnan Diserbu Buzzer
5
Kapolres Lutim Imbau Masyarakat Aktif Mengawasi Kasus Dugaan Politik Uang
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Mahasiswa IAI Al-Amanah Jeneponto Keluhkan Pemotongan Dana KIP Kuliah
2
KPU Bantaeng Periksa Sekretaris PPS, Diduga Ajak Massa Hadiri Kampanye Akbar Paslon
3
Warga Gerebek Mobil Berisi Uang dalam Amplop di Lutim, Diduga untuk Serangan Fajar Paslon
4
Usai Kampanye Dukung Hati Damai, Akun Medsos Adnan Diserbu Buzzer
5
Kapolres Lutim Imbau Masyarakat Aktif Mengawasi Kasus Dugaan Politik Uang