Tim Hukum Ibas-Puspa Pertanyakan Sikap Bawaslu Kembalikan Barang Bukti Politik Uang
Selasa, 26 Nov 2024 21:23
Tim Hukum pasangan calon Ibas-Puspa melayangkan protes terhadap Bawaslu Luwu Timur atas keputusan mengembalikan sejumlah barang bukti kasus dugaan politik uang. Foto: Istimewa
LUWU TIMUR - Tim Hukum pasangan calon Ibas-Puspa melayangkan protes terhadap Bawaslu Luwu Timur atas keputusan mengembalikan sejumlah barang bukti kasus dugaan politik uang. Keputusan tersebut dinilai kontroversial, mengingat proses penyelidikan masih berjalan.
Andi Sukarno, Tim Hukum Ibas-Puspa, pada Selasa (26/11/24), menjelaskan langkah Bawaslu yang mengembalikan barang bukti berupa sebuah mobil dan laptop. Menurutnya, tindakan ini perlu dijelaskan secara transparan.
"Kenapa Bawaslu mengembalikan barang bukti itu, sementara proses masih berlangsung? Langkah ini harus dipertanyakan, apa dasar Bawaslu berani mengambil keputusan seperti itu," ujarnya.
Barang bukti yang dimaksud adalah sebuah mobil Toyota Avanza putih berplat nomor DP 1629 GN dan sebuah laptop, yang sebelumnya diamankan setelah penggerebekan warga di Desa Madani, Kecamatan Wotu, Minggu malam (24/11/24).
Di dalam mobil tersebut ditemukan 121 amplop berisi uang tunai Rp200 ribu per amplop yang diduga digunakan untuk melakukan serangan fajar.
Sementara itu, Anggota Bawaslu Luwu Timur, Sukmawati, membenarkan bahwa barang bukti berupa mobil dan laptop telah dilepas.
"Kami fokus pada bukti uang dan identitas pemberi serta penerima. Mobil dan laptop itu kami nilai tidak ada rujukannya dengan pembuktian kasus," jelas Sukmawati.
Ia juga menyebutkan barang bukti yang telah dikembalikan bisa diminta kembali jika diperlukan untuk kedepannya.
Namun, hingga kini, laporan dugaan politik uang tersebut belum masuk tahap registrasi. Sikap Bawaslu ini memicu kritik bahwa langkah tersebut justru melemahkan upaya penegakan hukum terhadap kasus ini.
Sebelumnya, Kasus ini mencuat setelah sebuah mobil putih bernomor polisi DP 1629 GN digerebek warga di Desa Madani, Kecamatan Wotu, Minggu malam (24/11/2024).
Mobil tersebut diduga terlibat dalam praktik politik uang dengan ditemukannya 121 amplop berisi uang tunai Rp200 ribu per amplop, lengkap dengan atribut pasangan calon nomor urut 2, Budiman-Akbar.
Selain amplop uang, warga juga menemukan sebuah laptop yang diduga berkaitan dengan aktivitas kampanye terselubung. Temuan ini memicu kecurigaan adanya dugaan serangan fajar untuk mempengaruhi pemilih.
Kapolres Luwu Timur, AKBP Zulkarnain, sebelumnya juga telah meminta semua pihak untuk bersama-sama mengawal pengusutan kasus ini.
Dalam konferensi pers di Aula Tribrata Polres Luwu Timur, Senin (25/11/24), ia menegaskan pentingnya sinergi antara Bawaslu, Gakumdu, dan pihak terkait. "Kita kawal bersama proses ini agar berjalan sesuai aturan," ujar Zulkarnain.
Andi Sukarno, Tim Hukum Ibas-Puspa, pada Selasa (26/11/24), menjelaskan langkah Bawaslu yang mengembalikan barang bukti berupa sebuah mobil dan laptop. Menurutnya, tindakan ini perlu dijelaskan secara transparan.
"Kenapa Bawaslu mengembalikan barang bukti itu, sementara proses masih berlangsung? Langkah ini harus dipertanyakan, apa dasar Bawaslu berani mengambil keputusan seperti itu," ujarnya.
Barang bukti yang dimaksud adalah sebuah mobil Toyota Avanza putih berplat nomor DP 1629 GN dan sebuah laptop, yang sebelumnya diamankan setelah penggerebekan warga di Desa Madani, Kecamatan Wotu, Minggu malam (24/11/24).
Di dalam mobil tersebut ditemukan 121 amplop berisi uang tunai Rp200 ribu per amplop yang diduga digunakan untuk melakukan serangan fajar.
Sementara itu, Anggota Bawaslu Luwu Timur, Sukmawati, membenarkan bahwa barang bukti berupa mobil dan laptop telah dilepas.
"Kami fokus pada bukti uang dan identitas pemberi serta penerima. Mobil dan laptop itu kami nilai tidak ada rujukannya dengan pembuktian kasus," jelas Sukmawati.
Ia juga menyebutkan barang bukti yang telah dikembalikan bisa diminta kembali jika diperlukan untuk kedepannya.
Namun, hingga kini, laporan dugaan politik uang tersebut belum masuk tahap registrasi. Sikap Bawaslu ini memicu kritik bahwa langkah tersebut justru melemahkan upaya penegakan hukum terhadap kasus ini.
Sebelumnya, Kasus ini mencuat setelah sebuah mobil putih bernomor polisi DP 1629 GN digerebek warga di Desa Madani, Kecamatan Wotu, Minggu malam (24/11/2024).
Mobil tersebut diduga terlibat dalam praktik politik uang dengan ditemukannya 121 amplop berisi uang tunai Rp200 ribu per amplop, lengkap dengan atribut pasangan calon nomor urut 2, Budiman-Akbar.
Selain amplop uang, warga juga menemukan sebuah laptop yang diduga berkaitan dengan aktivitas kampanye terselubung. Temuan ini memicu kecurigaan adanya dugaan serangan fajar untuk mempengaruhi pemilih.
Kapolres Luwu Timur, AKBP Zulkarnain, sebelumnya juga telah meminta semua pihak untuk bersama-sama mengawal pengusutan kasus ini.
Dalam konferensi pers di Aula Tribrata Polres Luwu Timur, Senin (25/11/24), ia menegaskan pentingnya sinergi antara Bawaslu, Gakumdu, dan pihak terkait. "Kita kawal bersama proses ini agar berjalan sesuai aturan," ujar Zulkarnain.
(GUS)
Berita Terkait
Sulsel
Unjuk Rasa di Makassar, Mahasiswa Desak Bawaslu Usut Tuntas Kasus Politik Uang di Lutim
Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Muda Maju menggelar aksi di depan Kantor Bawaslu Sulawesi Selatan (Sulsel) di Kota Makassar, Selasa (26/11/2024).
Selasa, 26 Nov 2024 22:43
Sulsel
Emak-emak Serbu Bawaslu Luwu Timur, Suarakan Petisi Tegas Lawan Politik Uang
Puluhan emak-emak yang tergabung dalam komunitas "Ibu-Ibu Peduli Demokrasi" mendatangi kantor Bawaslu Luwu Timur, di Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Selasa (26/11/24).
Selasa, 26 Nov 2024 15:14
Sulsel
Perkuat Pengawasan di TPS, Bawaslu Luwu Timur Beri Pelatihan Saksi Paslon Pilkada
Ketua Bawaslu Luwu Timur, Pawennari menekankan urgensi peran saksi dalam memastikan transparansi dan integritas proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS pada Pemilihan 27 November 2024.
Senin, 25 Nov 2024 19:05
Sulsel
Kapolres Lutim Imbau Masyarakat Aktif Mengawasi Kasus Dugaan Politik Uang
Kapolres Luwu Timur, AKBP Zulkarnain, meminta semua pihak untuk bersama-sama mengawal pengusutan kasus terkait penemuan mobil mencurigakan yang diduga terlibat dalam praktik politik uang
Senin, 25 Nov 2024 16:25
Sulsel
Warga Gerebek Mobil Berisi Uang dalam Amplop di Lutim, Diduga untuk Serangan Fajar Paslon
Sebuah mobil putih bernomor polisi DP 1629 GN digerebek warga setelah terparkir mencurigakan di samping rumah Kepala Desa Madani, Juemin, di Desa Madani, Kecamatan Wotu, Minggu malam, (24/11/2024).
Senin, 25 Nov 2024 16:20
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Emak-emak Serbu Bawaslu Luwu Timur, Suarakan Petisi Tegas Lawan Politik Uang
2
Warga di Lutim Tertangkap Bagi Amplop Berisi Uang Bertuliskan Budiman
3
Warga Interogasi Lurah Letta, Diduga Kumpulkan Pendukung Paslon di Kantornya Malam Hari
4
Tim Hukum Hati Damai Minta Polres Usut Oknum Penyebar Video Ujaran Kebencian
5
Amir Uskara Nikmati Masa Tenang dengan Makan Coto Bersama Tim di Warung Coto Sunggu
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Emak-emak Serbu Bawaslu Luwu Timur, Suarakan Petisi Tegas Lawan Politik Uang
2
Warga di Lutim Tertangkap Bagi Amplop Berisi Uang Bertuliskan Budiman
3
Warga Interogasi Lurah Letta, Diduga Kumpulkan Pendukung Paslon di Kantornya Malam Hari
4
Tim Hukum Hati Damai Minta Polres Usut Oknum Penyebar Video Ujaran Kebencian
5
Amir Uskara Nikmati Masa Tenang dengan Makan Coto Bersama Tim di Warung Coto Sunggu