Diduga Tidak Sesuai Bestek, Proyek Irigasi Rp13 M di Jeneponto Ambruk
Minggu, 22 Des 2024 09:11

Proyek kontruksi saluran induk irigasi Kelara, Karelloe ambruk. Foto: SINDO Makassar/Sulaiman Nai
JENEPONTO - Proyek konstruksi saluran induk irigasi Kelara, Karelloe, di Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto jebol.
Berdasarkan pantauan di lokasi, saluran induk senilai Rp13 miliar tersebut jebol di areal dinding pada bagian sisi kiri. Hal itu diduga disebabkan karena curah hujan tinggi.
Sehingga proyek yang sumber anggarannya berasal dari APBN yang saat ini dalam tahap pengerjaan oleh PT. Herbasari Makassar mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kerusakan saluran induk tersebut terjadi pada dua titik bagian beton penahan debit air.
Selain diakibatkan intensitas curah hujan tinggi. Ambruknya saluran irigasi tersebut karena kualitas kontruksi diduga tidak sesuai spesifikasi atau bestek.
Di mana saluran induk tersebut diduga tidak memiliki penyangga, yang tidak mampu menahan beban sehingga baru diguyur hujan sudah ambruk.
“Bencana alam memang sulit dihindari, apalagi ketika berdampak pada rusaknya infrastruktur," ungkap salah seoranh warga Kelara, Minggu (22/12/2024).
Proyek tersebut diduga mengalami kegagalan konstruksi, padahal kekuatan fisik bangunan sangat diperlukan dalam sebuah perencanaan yang matang.
"Tetapi kekuatan fisik bangunan juga diperlukan perencanaan yang baik. Jika kapasitas bencana alam tidak seimbang dengan rusaknya bangunan, maka patut diduga terjadi kegagalan kontruksi, atau dikerja asal-asalan saja," jeas warga Kelara yang tidak mau disebutkan identitasnya.
Akibat peristiwa tersebut, masyarakat di sekitar lokasi pembangunan irigasi dibuat cemas. Padahal anggaran yang digunakan sangat fantastis.
Apalagi kata dia, masyarakat Jeneponto saat ini masih dihantui dengan musibah banjir bandang yang terjadi pada tahun 2019 silam.
“Peristiwa ambruknya konstruksi pembangunan saluran induk Kelara-Kareloe, tidak hanya meresahkan saya, tetapi banyak orang,” cemasnya.
Untuk mencegah kejadian serupa kembali terjadi, warga berharap pemerintah daerah Jeneponto maupun pihak terkait lainnya segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini.
"Kami berharap agar pihak Balai waduk Pompengan Jeneberang (BWS) segera turun tangan melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan yang sedang dilaksanakan termasuk material yang digunakan," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, saluran induk senilai Rp13 miliar tersebut jebol di areal dinding pada bagian sisi kiri. Hal itu diduga disebabkan karena curah hujan tinggi.
Sehingga proyek yang sumber anggarannya berasal dari APBN yang saat ini dalam tahap pengerjaan oleh PT. Herbasari Makassar mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kerusakan saluran induk tersebut terjadi pada dua titik bagian beton penahan debit air.
Selain diakibatkan intensitas curah hujan tinggi. Ambruknya saluran irigasi tersebut karena kualitas kontruksi diduga tidak sesuai spesifikasi atau bestek.
Di mana saluran induk tersebut diduga tidak memiliki penyangga, yang tidak mampu menahan beban sehingga baru diguyur hujan sudah ambruk.
“Bencana alam memang sulit dihindari, apalagi ketika berdampak pada rusaknya infrastruktur," ungkap salah seoranh warga Kelara, Minggu (22/12/2024).
Proyek tersebut diduga mengalami kegagalan konstruksi, padahal kekuatan fisik bangunan sangat diperlukan dalam sebuah perencanaan yang matang.
"Tetapi kekuatan fisik bangunan juga diperlukan perencanaan yang baik. Jika kapasitas bencana alam tidak seimbang dengan rusaknya bangunan, maka patut diduga terjadi kegagalan kontruksi, atau dikerja asal-asalan saja," jeas warga Kelara yang tidak mau disebutkan identitasnya.
Akibat peristiwa tersebut, masyarakat di sekitar lokasi pembangunan irigasi dibuat cemas. Padahal anggaran yang digunakan sangat fantastis.
Apalagi kata dia, masyarakat Jeneponto saat ini masih dihantui dengan musibah banjir bandang yang terjadi pada tahun 2019 silam.
“Peristiwa ambruknya konstruksi pembangunan saluran induk Kelara-Kareloe, tidak hanya meresahkan saya, tetapi banyak orang,” cemasnya.
Untuk mencegah kejadian serupa kembali terjadi, warga berharap pemerintah daerah Jeneponto maupun pihak terkait lainnya segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini.
"Kami berharap agar pihak Balai waduk Pompengan Jeneberang (BWS) segera turun tangan melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan yang sedang dilaksanakan termasuk material yang digunakan," pungkasnya.
(MAN)
Berita Terkait

Sulsel
Respons Aspirasi Warga, Bupati Jeneponto Tunda Kenaikan Tarif Pajak PBB-P2
Pemerintah Kabupaten Jeneponto menggelar rapat di ruang rapat Bupati, Selasa 19 Agustus 2025.
Rabu, 20 Agu 2025 11:22

Sulsel
Bupati Jeneponto Serahkan Bingkisan untuk 70 Janda Veteran
Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Pemerintah Kabupaten Jeneponto menggelar kegiatan silaturahmi dan pemberian bingkisan kepada para janda veteran RI.
Minggu, 17 Agu 2025 14:59

Sulsel
Portal Satu Data Jeneponto Diluncurkan, Sajikan Data Sinkron dan Terintegrasi
Bupati Jeneponto, H. Paris Yasir secara resmi menghadiri kegiatan Launching Portal Satu Data Jeneponto dan Rapat Koordinasi Forum Satu Data Jeneponto.
Rabu, 30 Jul 2025 18:58

Sulsel
Proyek Irigasi Kelara-Karalloe Jeneponto Tuai Sorotan, Diduga Dikerja Asal Jadi
Pengerjaan proyek rehabilitasi saluran irigasi Kelara-Karalloe di Kabupaten Jeneponto kembali menuai sorotan.
Sabtu, 19 Jul 2025 15:15

Sulsel
Pengurus Koperasi Merah Putih se-Kabupaten Jeneponto Dilantik
Pemerintah Kabupaten Jeneponto menggelar Apel Siaga Koperasi Merah Putih (KMP), dirangkaikan pelantikan serta pengambilan sumpah pengurus dan badan pengawas KMP, Rabu (2/7/2025).
Rabu, 02 Jul 2025 17:04
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Tak Ingin Warga Terbebani, Bupati Bantaeng Uji Nurdin Pastikan PBB Tetap Sama
2

Gandi dan PSI Sulsel Mulai Tancapkan Eksistensi di Masyarakat, Gelar Lomba Tujuh Belasan
3

Dinas Ketahanan Pangan Sulsel Hadirkan Sembako Murah di NTI
4

Angka dan Tanah di Seputaran Bulan Kemerdekaan
5

Astra Motor Racing Team Raih Podium di 3 Kelas Berbeda MRS Round 3
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Tak Ingin Warga Terbebani, Bupati Bantaeng Uji Nurdin Pastikan PBB Tetap Sama
2

Gandi dan PSI Sulsel Mulai Tancapkan Eksistensi di Masyarakat, Gelar Lomba Tujuh Belasan
3

Dinas Ketahanan Pangan Sulsel Hadirkan Sembako Murah di NTI
4

Angka dan Tanah di Seputaran Bulan Kemerdekaan
5

Astra Motor Racing Team Raih Podium di 3 Kelas Berbeda MRS Round 3