Korban Busur Keluar dari Rumah Sakit karena Tak Ada Biaya, RS Palaloi Beri Klarifikasi
Jum'at, 21 Mar 2025 13:51

Korban pembusuran meninggalkan RS dr Palaloi lantaran tak memiliki biaya pengobatan. Foto: Istimewa
MAROS - Seorang remaja bernama Zakaria (18) menjadi korban pembusuran atau anak panah di depan Kantor Bupati Maros saat menemani orang tuanya berbelanja di pasar subuh, Kamis dini hari (20/5/2025).
Beredar kabar di sosial media, korban sempat dilarikan ke RS dr Palaloi untuk mendapatkan penanganan. Namun Mirisnya, korban terpaksa dibawa pulang oleh keluarganya kembali karena dimintai biaya Rp10 juta untuk operasi di RSUD dr La Palaloi, hanya saja keluarga tidak memiliki biaya.
Kabar ini viral di media sosial, terutama setelah disebutkan korban sempat dibawa pulang karena keluarganya tidak mampu membayar biaya tersebut.
Pihak RSUD pun angkat bicara. Kasubit Pelayanan Keperawatan RSUD dr La Palaloi, Agus Sujadi, mengatakan, berdasarkan aturan BPJS Kesehatan, korban tindak kriminal memang tidak tercakup dalam biaya pengobatan.
"BPJS tidak menanggung biaya pengobatan untuk cedera atau penyakit yang terjadi karena sengaja, termasuk tindak kriminal," katanya saat dihubungi, Jumat (21/3/2025).
Meskipun demikian, dia mengklaim pihak rumah sakit tetap memberikan pertolongan medis kepada korban sebelum dia pulang.
Agus juga menegaskan, biaya yang dikeluarkan jauh lebih kecil dari yang diberitakan.
"Biaya keseluruhan tindakan medis yang dikeluarkan rumah sakit hanya sekitar Rp500 ribuan," jelasnya.
Dia mengatakan, saat ini, korban telah diperbolehkan pulang ke rumahnya.
Korban terkena busur Jl Poros Makassar-Maros, tepatnya di depan Kantor Bola Sima, Kelurahan Pettuadae, Kecamatan Turikale.
Korban mengalami luka di bagian pinggang sebelah kiri setelah diserang oleh 8 orang pelaku yang berboncengan menggunakan 4 unit motor.
Dia menjadi korban pembusuran kedua di hari yang sama dengan pembusuran yang dialami relawan PMI Maros yang hendak mengevakuasi korban Lakalantas di Jalan Poros Makassar-Maros.
Sementara itu, Kasubsi Penmas Sihumas Polres Maros, Ipda A Marwan P Afriady, mengatakan, pihak kepolisian masih menyelidiki motif di balik aksi ini.
"Kami masih mendalami kasus ini, karena korban maupun saksi tidak memiliki musuh atau riwayat perselisihan sebelumnya. Saat ini, kami fokus pada identifikasi pelaku dan motif di balik kejadian ini," ujar.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika melihat aktivitas mencurigakan, terutama di malam hingga dini hari.
"Kami juga akan meningkatkan patroli di beberapa titik rawan di Maros untuk mencegah kejadian serupa," tambahnya.
Beredar kabar di sosial media, korban sempat dilarikan ke RS dr Palaloi untuk mendapatkan penanganan. Namun Mirisnya, korban terpaksa dibawa pulang oleh keluarganya kembali karena dimintai biaya Rp10 juta untuk operasi di RSUD dr La Palaloi, hanya saja keluarga tidak memiliki biaya.
Kabar ini viral di media sosial, terutama setelah disebutkan korban sempat dibawa pulang karena keluarganya tidak mampu membayar biaya tersebut.
Pihak RSUD pun angkat bicara. Kasubit Pelayanan Keperawatan RSUD dr La Palaloi, Agus Sujadi, mengatakan, berdasarkan aturan BPJS Kesehatan, korban tindak kriminal memang tidak tercakup dalam biaya pengobatan.
"BPJS tidak menanggung biaya pengobatan untuk cedera atau penyakit yang terjadi karena sengaja, termasuk tindak kriminal," katanya saat dihubungi, Jumat (21/3/2025).
Meskipun demikian, dia mengklaim pihak rumah sakit tetap memberikan pertolongan medis kepada korban sebelum dia pulang.
Agus juga menegaskan, biaya yang dikeluarkan jauh lebih kecil dari yang diberitakan.
"Biaya keseluruhan tindakan medis yang dikeluarkan rumah sakit hanya sekitar Rp500 ribuan," jelasnya.
Dia mengatakan, saat ini, korban telah diperbolehkan pulang ke rumahnya.
Korban terkena busur Jl Poros Makassar-Maros, tepatnya di depan Kantor Bola Sima, Kelurahan Pettuadae, Kecamatan Turikale.
Korban mengalami luka di bagian pinggang sebelah kiri setelah diserang oleh 8 orang pelaku yang berboncengan menggunakan 4 unit motor.
Dia menjadi korban pembusuran kedua di hari yang sama dengan pembusuran yang dialami relawan PMI Maros yang hendak mengevakuasi korban Lakalantas di Jalan Poros Makassar-Maros.
Sementara itu, Kasubsi Penmas Sihumas Polres Maros, Ipda A Marwan P Afriady, mengatakan, pihak kepolisian masih menyelidiki motif di balik aksi ini.
"Kami masih mendalami kasus ini, karena korban maupun saksi tidak memiliki musuh atau riwayat perselisihan sebelumnya. Saat ini, kami fokus pada identifikasi pelaku dan motif di balik kejadian ini," ujar.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika melihat aktivitas mencurigakan, terutama di malam hingga dini hari.
"Kami juga akan meningkatkan patroli di beberapa titik rawan di Maros untuk mencegah kejadian serupa," tambahnya.
(MAN)
Berita Terkait

Sulsel
Hendak Evakuasi Warga Kecelakaan, Petugas PMI Malah Terkena Anak Panah
Salah seorang petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Maros menjadi korban pembusuran, yang terjadi Kamis dini hari (20/3/2025).
Kamis, 20 Mar 2025 10:02

News
Motif Pelaku Pembusuran di Makassar Ternyata Hanya Karena Iseng
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana mengungkap motif dari berbagai peristiwa pembusuran yang terjadi sejak memasuki awal Bulan Suci Ramadan.
Rabu, 12 Mar 2025 21:14

News
Polisi Ringkus 27 Pelaku Pembusuran di Bulan Suci Ramadan
Polrestabes Makassar meringkus sebanyak 27 orang yang terlibat kasus pembusuran selama Bulan Suci Ramadan di Kota Makassar.
Rabu, 12 Mar 2025 20:10

News
Polisi Amankan Sembilan Pelaku Penyerangan Menggunakan Busur di Makassar
Sebanyak sembilan orang pelaku penyerangan menggunakan busur terhadap seorang warga di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, diringkus polisi.
Senin, 10 Mar 2025 22:32

News
Polisi Sebut Pelaku Pembusuran Anggota Polres Pelabuhan Bukan Kawanan Geng Motor
Kasatreskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana menyebut pelaku pembusuran dimana korbannya adalah anggota Polres Pelabuhan berinisial MR (21), bukanlah kawanan geng motor.
Rabu, 05 Mar 2025 17:45
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Walkot Munafri Dukung Penuh Kelanjutan Program RISE di Makassar
2

Anggaran Bencana Alam di Wajo Dipakai Bayar Iuran PDAM yang Sudah Dimark-Up
3

Soroti Kinerja Pengawasan, Ketua Gelora Takalar Adukan Bawaslu ke DKPP
4

Paris Yasir Ngamuk di Jalan Usai Dilantik Jadi Bupati Jeneponto, Videonya Viral
5

Korban Busur Keluar dari Rumah Sakit karena Tak Ada Biaya, RS Palaloi Beri Klarifikasi
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Walkot Munafri Dukung Penuh Kelanjutan Program RISE di Makassar
2

Anggaran Bencana Alam di Wajo Dipakai Bayar Iuran PDAM yang Sudah Dimark-Up
3

Soroti Kinerja Pengawasan, Ketua Gelora Takalar Adukan Bawaslu ke DKPP
4

Paris Yasir Ngamuk di Jalan Usai Dilantik Jadi Bupati Jeneponto, Videonya Viral
5

Korban Busur Keluar dari Rumah Sakit karena Tak Ada Biaya, RS Palaloi Beri Klarifikasi