Motif Pelaku Pembusuran di Makassar Ternyata Hanya Karena Iseng

Rabu, 12 Mar 2025 21:14
Motif Pelaku Pembusuran di Makassar Ternyata Hanya Karena Iseng
Para pelaku pembusuran saat diamankan oleh anggota Polrestabes Makassar, motif mereka melakukan aksi tersebut ternyata hanya karena iseng. Foto: Abdul Majid
Comment
Share
MAKASSAR - Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana mengungkap motif dari berbagai peristiwa pembusuran yang terjadi sejak memasuki awal Bulan Suci Ramadan.

Ia mengatakan, sebagian dari para pelaku melakukan aksinya ternyata hanya karena iseng. "Motifnya, pada bulan puasa ini mereka kumpul-kumpul terus sebenarnya iseng-iseng, ketemu kelompok pemuda yang berpapasan. Tanpa ada masalah apapun, ada perasaan tidak suka, lalu melakukan pembusuran," ujarnya saat menggelar jumpa pers di Mapolrestabes Makassar, Rabu (12/03/2025).



Saat jumpa pers, Arya menyampaikan pihaknya berhasil mengamankan sebanyak 27 orang pelaku yang terlibat kasus kejahatan jalanan. Mulai dari penganiayaan hingga pembusuran.

Salah satu kasus, beber dia, yakni pembusuran dimana korbannya adalah seorang anggota polisi. Kejadiannya, seperti motif yang disampaikan, yaitu kelompok pelaku berpapasan dengan kelompok korban di jalanan.

"Yang korban anggota polisi, (juga) karena papasan di jalan, lalu merasa ada ego lebih tinggi. Mungkin saat itu mereka tidak tahu kalau dia anggota jadi mereka melakukan aksinya begitu saja," bebernya.

Adapun dari keseluruhan peristiwa, polisi tidak hanya mengamankan pelaku berjumlah 27 orang, tetapi juga ada barang bukti yang diamankan, berupa busur, ketapel, parang, dan batu.

Diberitakan sebelumnya, Polrestabes Makassar meringkus sebanyak 27 orang yang terlibat kasus pembusuran selama bulan suci Ramadan di Kota Makassar.



Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana mengatakan, sebagian pelaku merupakan orang dewasa dan sebagian lagi masih di bawah umur.

"Ini ada 27 orang tersangka, yang terdiri dari 14 orang dewasa dan 13 di bawah umur. Ini kaitannya dengan kejadian selama sepuluh hari Ramadan, ada kejadian pembusuran, penganiayaan, dan ada juga bawa parang," ujar Kombes Arya.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru