UKI Paulus Buka Prodi Kecerdasan Buatan Pertama se-Indonesia Timur

Minggu, 06 Jul 2025 03:47
UKI Paulus Buka Prodi Kecerdasan Buatan Pertama se-Indonesia Timur
Suasana proses pembelajaran di Prodi Kecerdasan Buatan (AI) UKI Paulus, Jumat (4/7/2025). Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus membuka Program Studi (Prodi) S1 Kecerdasan Buatan (AI) di tahun 2025/2026. Diketahui, kelas ini merupakan Prodi AI pertama yang dibuka di kawasan se-Indonesia Timur.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Dekan Informatika/Komputer UKI Paulus, Chris Batara. Ia mengungkapkan alasan mendirikan kelas ini, untuk menjawab pengetahuan masyarakat terkait perkembangan teknologi.

"Iya betul, prodi ini merupakan yang pertama kali hadir di Indonesia Timur. Awal mulanya itu dari kebutuhan masyarakat terkait robot, baik dari segi perangkat keras dan perangkat lunaknya. Makanya terinspirasi dari situ, karena kan sekarang dunia digital, misalnya chat GPT, kursor, robot otomasi, RPA yang banyak digunakan di industri sekarang," ungkapnya, Jumat (4/7/2025).

Dia menambahkan, Prodi Kecerdasan Buatan ini juga menerima dan bekerja sama dengan beasiswa, seperti beasiswa UKI Paulus, beasiswa Pemda dari berbagai daerah yakni Tana Toraja, Pangkep, Barru, Mamasa, Papua, dan sebagainya.

"Terkait beasiswa itu banyak, tergantung dari mahasiswanya dapat beasiswanya dari mana. Kami juga memiliki dosen-dosen yang sudah memahami dan menguasai tentang robot kecerdasan buatan. Penelitian dosen kami memang mengarah ke kecerdasan buatan," ujarnya kepada SINDO Makassar.

Chris Batara menjelaskan bahwa prodi ini membuka satu kelas pada tahun ini. Lalu fasilitas dari kelas ini seperti fasilitas laboratorium kecerdasan buatan (AI), laboratorium komputer, laboratorium robotik, laboratorium multimedia, laboratorium jaringan, dan sebagainya.

"Kami target di tahun ini, kalau bisa dapat satu kelas dulu karena ini baru awal. Nanti tahun depan kami pikirkan lagi, jikalau memang banyak animo masyarakat, tentunya kami akan buka peluang untuk membuka dua sampai tiga kelas. Peluang untuk kecerdasan buatan ini sangat luas," terangnya.

Chris pun berharap dengan hadirnya prodi ini bisa membantu masyarakat dalam kebutuhan-kebutuhan tentang kecerdasan buatan yang bisa dimanfaatkan di mana saja, seperti pada bidang pendidikan, transportasi, pemerintahan, dan lain sebagainya.

"Baru kemarin kami buatkan brosur, pamflet, video-video yang sementara kami buat. Kalau bisa, minggu depan kami sebar luas ke masyarakat tentang informasi-informasi Prodi Kecerdasan Buatan kami," pungkasnya.

Sementara, Kepala Prodi Kecerdasan Buatan, UKI Paulus, Sheila Eunike Kakisina membeberkan prodi ini dibangun karena peminat AI sangat banyak. Dirinya pun optimis dengan jumlah target pendaftarnya, karena melihat peminat AI di kalangan mahasiswa sekarang sangat antusias cenderung ke AI, karena banyak dibutuhkan di segala sektor.

"Untuk penerimaan mahasiswanya sendiri, kita target 20-30 orang, karena kelasnya menampung sekitar begitu. Cuman tidak menutup kemungkinan bisa lebih jika memang banyak pendaftar di prodi baru ini. Sekitar dua hari lalu kami sebar brosur, sementara kita tracking (pemantauan) dulu dan rencana kita tracking di satu bulan ini," bebernya.

Peresmian prodi ini, ditargetkan sebelum penerimaan mahasiswa baru. Prodi Kecerdasan Buatan UKI Paulus menerima di semua jurusan, baik SMA mau pun SMK. Kata dia, rencananya pihaknya akan mengadakan pertemuan untuk pengenalan dasar-dasar pemrograman sebelum masuk di semester 1.

"Bagi mahasiswa yang diterima, satu atau dua minggu sebelum masuk ke tahap perkuliahan itu harus diperkenalkan dulu kegiatan pelatihan, yang dibuatkan agat mahasiswa lebih paham tentang pengetahuan kecerdasan buatan, supaya ketika masuk di perkuliahan mereka tidak bingung dan kaget lagi. Jadi sudah ada bayangan yang akan dipelajari," kata dia.

Sheila menyampaikan bahwa dosen-dosen Prodi Kecerdasan Buatan memliki pengalaman di bidang AI. Di pelatihan nanti, tidak menutup kemungkinan pihaknya melibatkan dari pihak luar.

"Fasilitas kami sudah lengkap dari berbagai laboratorium. Wifinya sudah bagus dan mendukung, jadi sarananya sudah mendukung. Kami sudah pastikan fasilitasnya mendukung dalam perkuliahan kecerdasan buatan, tutupnya.

Selain itu, Wakil Rektor IV, Bidang Kerjasama, Komunikasi, dan Informasi UKI Paulus, Prof Liberthin Palulungan menegaskan bahwa dengan hadirnya Prodi Kecerdasan Buatan ini bisa hadir di tengah-tengah masyarakat untuk membawa perubahan yang signifikan di masa depan.

"Tahun ini kami sudah buka pendaftaran terkait Prodi ini. Dengan dibukanya Prodi ini, kita berharap bahwa akan memberikan layanan kepada masyarakat untuk menimbah ilmu sesuai dengan mengikuti perkembangan zaman, karena pada saat ini kita tahu teknologi semakin maju. Banyak hal-hal yang tentunya harus diselesaikan lewat teknologi," tegasnya saat dihubungi via WA.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru